Thursday, October 14, 2021

Dalil Naqli Tentang Pahala dan Dosa

 B.Dalil Naqli tentang Pahala dan Dosa


1.Q.S.Al-An’am : 160


مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ  


160. Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan manusia dengan hati yang ikhlash karena Alloh SWT akan dicatat sebagai amal kebaikandan baginya mendapatkan pahala dengan sepuluh kali lipatan.

2.Q.S.Al-An’am : 120


وَذَرُواْ ظَاهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُواْ يَقْتَرِفُونَ  


120. Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.

Balasan dari dosa kadang dilakukan manusia oleh manusia kadang diberikan oleh Alloh SWTketika masih di dunia, misalnya dalam bentuk musibah,kecelakaan dan lainnya.

C.Pahala dan Dosa dalam Islam

Ciri orang yang bertaqwa yang pertama kali disebutkan dalam al-Qur’an adalah orang yang beriman dengan barang ghoib(Q.S.al-Baqoroh : 1-3).Dalam pengertian sederhana bahwa ghoib adalah sesuatu yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra.

Andai pahala dan dosa,neraka dan syurga itu langsung diperlihatkan oleh Alloh SWT, maka seluruh manusia akan berbuat taatdan tidak ada satupun yang bebuat maksiat.Semua manusia berlomba-lomba berbuat baik untuk mengejar nikmatnya balasan Alloh di syurga, serta berusaha sekuat tenaga menghindari maksiat karena takut akan pedihnya siksa neraka.

Contoh misalnya ketika Alloh menjanjikan besarnya pahala sholat berjama’ah dengan 27 derajat, dibandingkan dengan sholat sendirian (munfaridh) yang hanya mendapatkan pahala satu dan itu saja kalua sempurna.Kalau saja Alloh menampakkan besarnya pahala tersebut dengan menggunakan ukuran manusia (seperti ukuran rupiah atau lainnya) dan langsung memberikan balasan tersebutseketika setelah seseorang mengerjakan sholatpasti semua orang tidak rela melewatkan kesempatan sholat berjama’ah.Begitu juga dengan pedihnya siksaan bagi orang yang meninggalkan sholat fardhu.Kalau saja Alloh menampakkan pedihnya siksaan neraka jahanam bagi orang yang  meninggalkan sholat fardhu, tentulah manusia akan takut meninggalkannya.


2.Sebaik Baik Manusia Bukan Orang yang Tidak Memiliki Dosa

Manusia diciptakan oleh Alloh SWT dari 2 unsur, yaitu tanah dan ruh.Tanah adalah symbol kerendahan atau kehinaan, dimana setiap manusia memiliki dorongan untuk berperilaku rendahkarena mengikuti dorongan hawa nafsu seperti mencuri, zina, korupsi dll.Adapun Ruh adalah symbol kemuliaan  karena manusia memiliki fitrah untuk berlaku mulia misalnya mengabdi hanya kepada Alloh SWT, menolong sesame,shodaqoh dll.Dengan demikian manusia mempunyai 2 kecenderungan yaitu kecenderungan berbuat baik dan kecenderungan berbuat tidak baik.

Manusia itu bukanlah malaikat yang selalu taat, begitu pula manusia itu bukanlah syetan yang selalu berbuat kemaksiatan, akan tetapi manusia itu berada diantara keduanya.

Kadang manusia seperti malaikat dan bahkan bisa melebihi malaikat dalam ketaatannya karena manusia diberi hawa nafsu tapi bisa menahannya sedangkan malaikat tidak diberi hawa nafsu.Kadang manusia seperti syetan dalam hal kemaksiatan sehingga terjerumus dalam kehinaan.Sebagai contoh adalah kisah nabi Adam AS yang telah berbuat kesalahan seperti diceritakan dalam Q.S.Thoha(20) : 120 yang artinya “ Kemudian syetan membisikan pikiran jahat kepadanya,dengan berkata :” Hai Adam, maukah aku tunjukan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”.

Manusia yang baik bukan lah manusia yang tidak pernah melakukan berbuat dosa, tetapi manusia terbaik adalah manusia yang mampu memperbaiki dirinya ketika ia melakukan kesalahan dan senantiasa memohon ampun dan bertaubat kepada Alloh SWT serta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Rosululloh SAW bersabda “ Setiap anak Adam(manusia) pernah berbuat kesalahan atau dosa.Dan sebaik baik orang yang berbuat dosa yaitu orang yang bertaubat.(H.R.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Sesungguhnya jika kita bandingkan antara dosa dan pahala kita, tidak akan sampai pahala yang kita kumpulkan dapatt menghapus dosa yang pernah kita lakukan.Hitunglah berapa dosa yang pernah kita lakukan dan bandingkan dengan perbuatan yang menghasilkan pahala setiap harinya, maka hanya sedikit saja pahala yang kita dapat.Umar Bin Khotob pernah mengatakan “ Hasibuuanfusakum qobla antuhasabu yang artinya” : Hitunglah (hisablah) dirimu sebelum dihisab di akhirat kelak.


No comments:

Post a Comment