Tuesday, November 2, 2021

BAB II BERSUNGGUH SUNGGUH DALAM BEKERJA

 BAB II

MERAIH CINTA ALLOH DENGAN BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM BEKERJA

Pendahuluan

Kejujuran merupakan pondasi utama atas tegaknya nilai-nilai kebenaran dan kebaikan karena dengan kejujuran akan membawa seseorang kepada kebenaran dan kebaikan kebaikan itulah modal utama untuk menghantarkan seseorang menuju surga.Sebaliknya dengan kedustaan seseorang akan merobohkan setiap bangunan megah yang telah susah payah dirintis dibangun di atasnya. Allah berfirman dalam Alquran yang artinya Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan an-nasr. Quran surat al-ahzab ayat 70 serta Hadis Muslim yang artinya dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu ia berkata Rasulullah bersabda: hendaklah kalian berlaku jujur karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan pelakunya kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga. seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur dan jauhilah oleh kalian sifat dusta, Karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan pelakunya kepada keburukan Oma dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang Pendusta Hadits Riwayat Muslim 

Sebagai seorang pelajar Muhammadiyah harus berusaha menanamkan kejujuran dalam diri sebagai bekal untuk menjadi generasi yang mulia karena Kejujuran adalah sumber keberhasilan kebahagiaan dan kesuksesan maka setiap perkataan harus sesuai dengan perbuatan. karena Allah berfirman Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? sangatlah dibenci Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

Petikan Quran surat as-saff ayat 2-3. ayat dan hadis di atas memberikan pesan moral bahwa orang Islam didorong untuk berlaku jujur dalam setiap amal perbuatan dan menjauhi sifat dusta dalam segala aspek kehidupan seperti dalam keluarga, pekerjaan lingkungan sekolah perniagaan dan sosial kemas masyarakatan titik dengan ditanamkannya kejujuran sejak dini Maka akan muncul generasi yang jujur membawa negeri ini menjadi baldatun toyyibatun warobbun Ghofur.

1. Etos Kerja dalam Perspektif Islam

a. Pengertian Etos Kerja

Etos berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial S berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. dalam pengertian 2 adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi intelektual dan fisik maupun hal-hal yang berkaitan dengan keduniaan maupun keakhiratan. 

Secara terminologis kata ethos mengalami perubahan makna yang luas titik digunakan dalam 3 pengertian berbeda yaitu : 

1. Suatu aturan umum atau cara hidup. 

2. Suatu tatanan aturan perilaku 

3. Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku. 

Dalam pengertian lain etos dapat diartikan sebagai kehendak atau kemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan pengaruh budaya serta sistem nilai yang diyakininya dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati pada pengertian Mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral Sehingga dalam etos tersebut terkandung semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal lebih baik dan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sempurna sesempurna mungkin berdasarkan Pengertian tersebut dapat dipahamkan bahwa semua usaha manusia baik yang dilakukan oleh akal, perasaan, maupun perbuatan adalah termasuk kedalam kerja.


b. Etos Kerja dari Sudut Pandang Islam

Manusia sebagai makhluk Allah yang memiliki kebutuhan dalam keberlangsungan hidupnya sudah seyogyanya manusia harus berusaha untuk Memenuhi kebutuhannya tersebut dengan bekerja. seorang muslim memiliki cara pandang bahwa wa kehidupan dunia ini selalu dilihat dari 2 sudut pada duniawi dan ukhrawi begitu juga dalam memenuhi kebutuhan hidup atau bekerja, tidak semata hanya berorientasi pada duniawi saja melainkan harus melihat dari sudut ukhrawi.

 Sebagai seorang muslim maka haruslah mendasari setiap amalan pekerjaan dengan niat yang tulus ikhlas dan dilakukan dengan penuh kesungguhan karena hal tersebut diatur di dalam Alquran dan hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Allah berfirman dalam Quran surat at-taubah ayat 105 yang artinya: Dan katakanlah, Bekerjalah kamu maka Allah akan melihat pekerjaanmu Begitu juga rasulnya dan orang-orang mukmin dan kamu akan dikembalikan kepada yang maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitahukannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. Ayat tersebut mendorong untuk senantiasa kiat dan profesional dalam beramal dan bekerja serta bertanggung jawab jujur dan amanah. karena pada ayat tersebut menyebutkan bahwa Allah selalu melihat setiap amal perbuatan dan akan memberikan balasan yang setimpal.

Islam memandang bahwa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup atau memberi nafkah kepada keluarga merupakan amal ibadah Oma yang memiliki konsekuensi pahala di sisi Allah. bahkan diBahkan di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang giat dalam bekerja untuk menafkahi keluarganya akan diberikan ampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala.Dari Ibnu Abbas RA berkata saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa yang kelelahan lantaran pekerjaan yang dilakukannya maka ia dapatkan sore hari tersebut dosa-dosanya telah diampuni.H.R.Ath-Thobroni.


2. Ayat al-Qur’an dan Hadits tentang Etos Kerja

1. a.Q.S.an-Nisa : 32


وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ مَا فَضَّلَ اللّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُواْ وَلِلنِّسَاء نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً  


32. Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


2. Isi Q.S. an-Nisa : 32


Pada ayat diatas mengabarkan Bagaimana semangat sahabat Nabi SAW dalam beramal dan bekerja bahkan ayat ini memiliki Asbabun Nuzul Karena sebab seorang perempuan yang berharap dapat beramal dan bekerja sebagaimana laki-laki seperti berjuang dijalan Allah. di samping Ayat tersebut berisi larangan untuk iri hati terhadap nikmat dan anugerah yang Allah berikan kepada orang lain. pada kalimat Walah Tata manau diriwayatkan dari Ibnu Abi Hatim titik2 Ibnu Abbas RA berkata: janganlah seorang laki-laki berangan-angan Seraya berkata, Seandainya aku memiliki harta benda sebagaimana Si Fulan kemudian Allah melarang hal tersebut. hendaknya Apabila seseorang memiliki harapan, maka dengan dasar keimanan ia memohon sesuatu kepada Allah atas rahmat dan kemurahannya. Karena angan-angan tanpa diiringi dengan keimanan akan membuka pintu setan. hadis nabi yang memperkuat hal tersebut adalah ah dari Abdullah Ibnu Mas'ud berkata: Rasulullah SAW bersabda: memohonlah kalian kepada Allah Ah atas kemurahannya karena sesungguhnya Allah menyukai jika diminta dan sesungguhnya ibadah yang mulia adalah berharap selamat dari kesulitan (al-faraj).H.R.at-Tirmidzi.

Hadis tersebut mengajarkan bahwa apapun kesulitan yang dihadapi janganlah mengeluh sehingga memicu sifat pesimis dan putus asa namun sebaliknya hadis tersebut mengajarkan sifat optimis dengan selalu yakin akan adanya harapan dan pertolongan yang datang dari Allah SWT. Pada Penghujung ayat Innallaha kaana bikulli syai'in ‘aliimaa mengisyaratkan bahwa Yakinlah Allah Maha Mengetahui atas kebaikannya hamba-hambanya. sehingga memunculkan kesan bahwa ketika dalam beramal dan bekerja hendaknya selalu optimis jujur, pantang menyerah bertanggung jawab dan tidak berputus asa karena Allah mengetahui atas segalanya.


c. Hadits tentang Profesionalisme dalam Bekerja


 عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي


Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).


d. Isi Hadits tentang Profesionalisme dalam Bekerja

Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskan bahwa wa Islam sangat memperhatikan etos kerja yang sempurna kepada pemeluknya, sehingga mengaitkan pekerjaan atau amalan dengan kecintaan Allah SWT karena tiada tujuan yang paling puncak bagi seorang hamba kecuali


Thursday, October 28, 2021

Beberapa Pusat Peradaban Dunia Islam

 Beberapa pusat peradaban dalam dunia Islam dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan secara resmi oleh Abdul Aziz Bin Abdurrahman As Sa’udi pada tahun 1932 Masehi. kerajaan ini meliputi 80% wilayah Jazirah Arab yang terdiri dari empat wilayah geografis dan budaya. 4 wilayah tersebut disatukan melalui penaklukan Abdul Aziz pada seperempat pertama abad 20. Makkah merupakan bagian wilayah dari Arab Saudi kota tempat lahirnya agama Islam di mana Nabi Muhammad SAW lahir dan memperoleh wahyu Alquran disamping sebagai kota suci, Mekah merupakan kota budaya Islam di kota tempat menuntut ilmu pada masa nabi Muhammad SAW Khulafaur Rasyidin maupun masa Umayyah dan Abbasiyah bahkan sampai sekarang. sebagai tempat lahirnya agama Islam Arab Saudi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Islam yaitu: 

1.Sebagai tempat lahirnya Islam khususnya Makkah dan Madinah. 

1. Sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam sejak zaman klasik sampai zaman modern.

2. sebagai tempat lahirnya konstitusi negara Islam yang dikenal dengan nisab Madinah atau piagam Madinah di Madinah.

3. Sebagai tempat lahirnya seorang tokoh pembaru yang sangat berjasa terhadap umat Islam di seluruh dunia yaitu Muhammad bin Abdul Wahab.

4. Membantu dunia islam dalam bidang perekonomian. alinea baru Arab Saudi mempunyai sumbangan yang penting dalam bidang pendidikan. 

Pada periode awal Islam kota Makkah dan Madinah merupakan pusat ilmu agama Islam. umat Islam dari seluruh dunia mempelajari agama Islam di kota ini. Lebih dari itu Arab Saudi memiliki peranan penting dalam mengobarkan semangat kebangkitan negara-negara muslim yang terjajah untuk melepaskan diri dari penjajahan termasuk Indonesia. Sampai saat ini Arab Saudi telah berdiri beberapa Universitas besar yaitu Universitas King Saud di Riyadh universitas perminyakan dan mineral di Zahra yang merupakan perguruan tinggi perminyakan paling modern dan lengkap di seluruh dunia, Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, Universitas Ummul Quro di Makkah dan Universitas Madinah di Madinah berdasarkan data pada tahun 2001 jumlah penduduk Arab Saudi adalah 21.500.000 jiwa kaum minoritas menghuni wilayah Al Hasa yang merupakan pusat industri minyak. Kaum Sunni menghuni Makkah dan Madinah di wilayah Hijaz mereka mencapai 70% dari jumlah penduduk kota pelabuhan Jeddah.


2. Baghdad

Kota Baghdad didirikan oleh dinasti Abbasiyah oleh Khalifah Abu Jafar al mansur tahun 754-756 5 Masehi sebagai ibukota Republik Iran sejak tahun 1932 Masehi kota-kota terbesar di Timur Tengah ini merupakan kota metropolis dunia Islam dan pusat perdagangan terbesar di dunia. Nama Baghdad sendiri telah dikenal sebelum Islam. Para sejarawan modern cenderung mengakui nama berdarah berasal dari bahasa Persia yang berarti pemberian Allah atau dalam bahasa Inggrisnya Gift of God. Sejak tahun 145 Hijriyah/762 Masehi yakni sejak zaman Islam klasik Baghdad menjadi kota penting sebagai Kota Dinasti Abbasiyah selama kurang lebih 500 tahun sejak Abu Jafar Al Makmun 754-756 5 masehi sampai Al muktasim 1241 Street 1252 Masehi. 

1. Sejak awal berdirinya kota ini menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. tak heran jika Phillip hit dalam Capital Cities of Arab Islam menyebut Baghdad sebagai mengembangkan ilmu pengetahuan seperti bidang kedokteran Kimia Fisika biologi matematika astronomi astrologi farmakologi, geografi filsafat, historiografi, sastra, seni, tafsir, hadis, fiqih, teologi, bahasa dan tasawuf. Diantara beberapa kemajuan peradaban Kota Baghdad

1. Dalam bidang perekonomian Khalifah Al Mahdi memperbaiki sistem pertanian dengan cara perbaikan irigasi sehingga produksi gandum beras, kurma dan zaitun melimpah: dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, khalifah Harun ar-rasyid memanfaatkan kemajuan ekonomi untuk pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. beberapa peran Khalifah Harun al-rasyid dalam peradaban Islam adalah Ah mending dirikan sekolah pendidikan dokter mendirikan perpustakaan terbesar dengan nama bayi Tul Hikmah yang digunakan sebagai pusat studi, pusat penerjemahan dan penelitian berbagai ilmu pengetahuan 

2. Dalam bidang sosial khalifah Harun ar-rasyid membangun rumah sakit umum pendidikan dokter dan dan pendidikan formal farmasi

3. Dalam bidang sastra Kota Baghdad dan terkenal dengan hasil karya yang indah dan digemari banyak orang. Diantara karya sastra yang terkenal adalah Alfu lailah waLailah kisah 1001 malam. di kota Baghdad ini pula lahir dan muncul para saintis ulama, Yusuf COC dan sastrawan Islam yang terkenal seperti al-khawarizm al-kindi arrozi, al-farabi, Al Ghazali, tiga pendiri mazhab hukum Islam yaitu Abu Hanifah Imam Syafi'i dan Ahmad bin hambal dan lain sebagainya dengan semua ilmuwan ini menambah kekayaan peradaban di kota Baghdad sehingga menjadikan kota Baghdad sebagai pusat peradaban Islam yang termashur di dunia.


Tuesday, October 26, 2021

C.Ahli Waris

 C.Ahli Waris

Ahli waris adalah semua orang yang karena ditetapkan dalam nash berhak mendapaatkan harta warisan.Ahli waris belum bias mendapatkan bagian harta yang ditinggalkan mayitsebelum memperhatikan beberapa hak yang berhubungan dengan harta warisan, sebab ada kemungkinan si mayit waktu masih hidupnya masih menanggung hutang kepada pihak tertentu atau wasiat.Hak hak yang harus diselesaaikan sebelum harta warisan dibagi antara lain :

1. Hak yang menyangkut kepentingan mayit sendiri.

2. Apabila mayit meninggalkan harta warisan, maka segala biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan biaya keperluan mayit dari sejak dimandikan sampai dikuburkan diambilkan dari sebagian harta tersebut.Sedangkan biaya tambahan lainya seperti selamatan pada hari-hari tertentu tidak boleh diambilkan dari harta peninggalan tersebut, sebab amalan tersebut tidak di syari’atkan oleh agama Islam dan harus ditinggalkan.

3. Hak yang menyangkut hutang si mayit ketika masih hidup.

Apabila mayit meninggalkan hutang kepada pihak lain hendaklah harta warisan yang belum dibagi supaya diambil sebagian guna melunasi hutangnya.

4. Hak yang menyangkut wasiat.

Pesan atau wasiat yang ditinggalkan mayit yang berisi perintah agar sebagian hartanya diberikan kepada seseorang atau suatu badan agar dilaksanakan sebelum harta dibagi kepada ahli waris.Alloh berfirman Q.S.an-Nisa :11


…… مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ……


(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.


Berkaitan dengan wasiat,Rosululloh SAW memberikan petunjuk dalam sabdanya :

Dari ‘Amr bin Sa’ad dari ayahnya,Sa’ad,ia berkata: “Rosululloh SAW menjengukku ketika haji wada’,karena sakit keras.Akupun berkata, Wahai Rosululloh sesungguhnya sakitku sangat keras sebagaimana engkau lihat.Sedangkan aku mempunyai harta yang cukup banyak dan yang mewarisi hanyalah seorang perempuan.Bolehkah saya sedekahkan 2/3 dari hartaku?.Beliau menjawab “ Tidak”.Saya bertanya lagi “ Bagaimana kalua 1/3 nya ? Beliau menjawab “ Sepertiganya itu banyak( atau cukup besar ).Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli warismu kaya, itu lebih baik daripada kamu meninggalkan ahli waris dalam keadaan miskin sehingga terpaksa mereka meminta-minta kepada sesame manusia.Sesungguhnya apa yang kamu nafkahkan dengan maksud untuk mencari ridho Alloh pasti kamu diberi pahala, termasuk apa yang dimakan istrimu. ( H.R.al-Bukhori : 4409 dan Muslim : 1628 )


Terdapat 4 sebab akibat seseorang menjadi ahli waris, yaitu hubungan keluarga, pernikahan, memerdekakan hamba sahaya (wala’), dan hubungan agama.

1. Hubungan Keluarga ( Nashab )

Hubungan nasab adalah hubungan keluarga seperti ayah, ibu, anak, cucu Saudara sekandung, saudara seayah dan sebagainya yang didasarkan pada firman Allah dalam surat An-nisa ayat 7.

لِّلرِّجَالِ نَصيِبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاء نَصِيبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيباً مَّفْرُوضاً  


7. Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.



 Ayat di atas secara tegas menyatakan ada hak bagi laki-laki dan perempuan anne-marie harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya. sehingga pembagian tetap dilaksanakan dan ahli waris mendapatkan bagian sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.


2. Hubungan Pernikahan

Akibat adanya tali perkawinan maka suami dapat mewarisi harta warisan yang ditinggalkan oleh istri dan istri dapat mewarisi harta warisan yang ditinggal oleh suami, hal ini sesuai dengan firman Allah surat an-nisa ayat 12.


فَإِن كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ

Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya


3. Hubungan Wala’

Wala’ adalah hubungan antara bekas budak dengan orang yang telah memerdekakannya.Manakala budak tersebut tidak memiliki ahli waris yang menghabiskan seluruh harta warisannya maka orang yang telah memerdekakannya diserahkan kepada baitul maluntuk umat Islam.Sebagaimana sabda Rosululloh SAW.

“ Sesungguhnya hak menerima harta pusaka itu bagi orang yang memerdekakannya” ( H.R.al-Bukhori dan Muslim )

4. Hubungan Agama

Kesamaan agama yaitu apabila ada orang Islam yang meninggal dunia sedangkan ia tidak mempunyai ahli waris baik sebab nasab, nikah maupun wala’ maka harta warisan peninggalannya diserahkan kepada baitul mal untuk umat Islam. sebagaimana sabda rasulullahahl SW.”Saya adalah ahli waris bagi orang yang tidak mempunyai ahli waris.

Waris ini secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu ahli waris laki-laki dan ahli waris perempuan. 


1 ahli waris laki-laki a. anak laki-laki. 

a. Cukup ucu laki-laki dari anak laki-laki dan terus ke bawah, 

b. Asal pertaliannya masih terus laki-laki. 

c. Bapak 

d. Kakek dari bapak dan terus ke atas.. 

e. Saudara laki-laki sekandung 

f. saudara laki-laki seayah 

g. Saudara laki-laki Seibu anak laki-laki Saudara laki-laki sekandung atau kemenakan

h. Anak laki-laki saudara seayah.

i. Paman yang sekandung dengan ayah 

j. Paman yang sebapak dengan ayah 

k. Anak laki-laki paman yang sebapak dengan ayah 

l. Suami.


Bilamana ahli waris yang tersebut di atas ada semuanya maka yang berhak mendapatkan warisan hanya 3 golongan saja yaitu: anak laki-laki, bapak, dan suami. lihat buku Mustofa Kamal Pasa Fiqih Islam sesuai putusan Tarjih halaman 326 nomor 


2.Ahli waris perempuan. 

a) Anak perempuan 

b) Cucu perempuan dari anak dan terus ke bawah. I

c) Ibu 

d) Nenek atau Ibu dari ibu terus ke atas 

e) Nenek atau Ibu dari ayah 

f) Saudara perempuan sekandung 

g) Saudara perempuan seayah h. saudara perempuan Seibu.

h) Istri 


Dalam kelompok ahli waris wanita apabila ahli waris sebagaimana tersebut di atas ada semua maka yang berhak mendapatkan harta warisan hanya 5 golongan yaitu: anak perempuan, cucu perempuan dari laki-laki, ibu, Saudara perempuan sekandung, istri. Apabila semua ahli waris yang tercantum sebagaimana di atas, baik dari ahli waris laki-laki maupun ahli waris perempuan ada semua, maka yang berhak mendapatkan harta warisan hanyalah 5 golongan yaitu itu: anak laki-laki, anak perempuan, ibu, bapak, suami dan istri. lihat buku Mustofa Kamal Pasa Fiqih Islam sesuai Putusan Tarjih halaman 327.


Sunday, October 24, 2021

E.Macam-Macam Dosa dan Akibatnya

 


E.Macam Macam Dosa dan Akibatnyaa 

1.Macam-Macam Dosa

Dalam kitab Ihya Ulumiddin,Imam Ghozali membagi dosa ke dalam beberapa aspek.Menurut sifat dasarnya dosa dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Yang berhubungan dengan siffat manusia dan terdiri atas empat sifat yaitu rububiyah (sifat-sifat ketuhanan), Syaithoniyah ( sifat sifat setan ), bahimiyah ( sifat-sifat binatang ternak ), sabu’iyah ( sifat-sifat binatang buas ).

2. Yang berhubungan dengan obyeknya dan dapat dibagi menjadi tiga yaitu dosa antara manusia dengan Alloh, dosa yang berhubungan dengan hak hak masyarakat dan lingkungan dan dosa yang berhubungan dengan diri manusia sendiri.

3. Dosa yang ditinjau dari segi bahaya dan madhorotnya terdiri atas dua yaitu dosa kecil dan dosa besar.


a.Dosa Kecil

Dosa Kecil adalah pelanggaran terhadap perintah atau larangan Alloh SWT yang tidak diancam dengan siksa neraka, laknat dan murka Alloh Swt serta tidak pula diancam dengan had (hukuman ) di dunia.Sekecil apapun dosa kecil hendaklah harus kita tinggalkan, beberapa contoh dosa kecil yang harus kita tinggalkan :

1. Hasad adalah perasaan iri,dengki dan benci terhadap orang lainyang mendapat kenikmatan dari Alloh SWT dan berharap agar nikmat itu hilang. “ Jauhilah olehmu dari sifat dengki karena dengki itu dapat menghapus amal kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu bakar” H.R.Abu Dawud.

2. Su’udhan

Suuzon adalah ah Pa sangka buruk dalam hal ini adalah ah sikap curiga terhadap sesuatu tanpa didasari bukti yang kuat. suuzon termasuk perbuatan tercela karena itu setiap Mukmin diperintahkan untuk menjauhinya. sifat su'udzon dilarang karena bisa menjadi sumber perpecahan dan permusuhan. apabila kita curiga terhadap sesuatu, maka kita diperintahkan untuk melakukan chek dan recheck (tabayun ) untuk memastikan kebenarannya.Dengan demikian setiap muslim lebih dianjurkan untuk selalu mengedepankan sifat husnudhon atau berbaik sangka.Larangan berburuk sangka dijelaskan dalam Q.S.Al-Hujurot : 12 :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ  


12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.


3. Ghodhob

Ghodhob adalah rasa amarah atau emosi yang mendorong seseorang untuk melampiaskannyasecara berlebihan bahkan tidak terkendali.

Hal ini sebagaimana disabdakan dalam riwayat-riwayat sebagaimana berikut.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ (رواه البخاري ومسلم)


Dari Abu Hurairah r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, sungguh orang yang kuat adalah yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


عَنْ أَبَيْ هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ». قَالُوا فَالشَّدِيدُ أَيُّمَ هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ ». (رواه مسلم)


Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat.” Para sahabat pun bertanya, “Lalu orang yang paling kuat itu yang seperti apa wahai Rasulullah?.” Beliau bersabda, “Orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah.” (HR. Muslim)


4. Ghibah

Ghibah adalah membicarakakn keburukan orang lain.Dalam bahasa popular disebut dengan istilah gossip.

Hadits tentang arti ghibah dan arti fitnah ada dalah hadits riwayat Imam Muslim berikut:


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ


Artinya: Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya, “Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu tentang dirinya, maka berarti kamu telah menggibahnya. Namun apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah menfitnahnya” [HR. Muslim]


5. Tabdzir

Tabdzir adalah sikap boros dengan membelanjakan harta melebihi dari kebutuhanyang semestinya.Atau menghambur-hamburkan harta untuk kepentingan yang tidak bermanfaat.

Dalil larangan tabdzir dalam Q.S.Al-Isro : 27


إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُوراً  


27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.


Q.S.Al-A’rof : 31


يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ  


31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid , makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.



b.Dosa Besar


Dosa besar (kabair) adalah pelanggaran terhadap hokum-hukum Alloh yang secara tegas di sebutkan di dalam al-Qur’an maupun hadits nabi, baik itu pelanggaran terhadap perintah maupun larangan, yang pelakunya diancam oleh Alloh SWT dengan siksa api neraka, laknat atau murka Alloh SWT diakhirat kelak, atau juga pelanggaran yang diancam dengan had (hukuman ) di dunia.

Beberapa dosa besar yang harus dihindari : 

1. Syirik

Syirik adalah  menyekutukan Alloh SWT dengan mahlik-Nya,baik dalam dimensi rububiyah,mulkiyah maupun uluhiyah, baik secara langsung maupun tidak atau secara nyata atau terselubung.Syirik adalah dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Alloh SWT, seperti tertera dalam Q.S.An-Nisa : 48.


إنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْماً عَظِيماً  


48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.


2. Meminum Khomer dan berjudi

Komer adalah segala sesuatuyang memabukkan.Setiap yang memabukkan hukumnya haram.Judi dalam Islam diistilahkan al-Maysir yang artinya kemudahan, maksudnya bahwa judi itu perbuatan yang tidak membutuhkan kerja keras.Latangan Judi dank homer terdapat dalam Q.S.Al-Maidah : 90


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ  


90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.


3. Zina

Zina adalah persetubuhan antara laki laki dan perempuan diluar ikatan pernikahan yang sah.

Zina dibedakan menjadi dua :

1. Zina mukshon : perzinaan yang dilakukan oleh orang yang sudah pernah menikahatau bersuami/istri.Pelaku dihukum rajam sampai mati.

2. Zina Ghoiru mukhson : perzinaan yang dilakukan oleh orang yang belum menikah,hukumnya dijilid atau dicambuk serratus kalidan diasingkan dari negerinya selama setahun.

Dalilnya Q.S.Al-Isro : 32

وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً  


32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.


4. Membunuh

Membunuh adalah menghilangkan nyawa seseorang yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak, baik dengan atau tidak memakai alat.Membunuh berarti hukumnya adalah dibunuh.Akan tetapi jika pihak korban memberi maaaf kepada pelaku maka hukumnya diganti dengan diyat.Diyat bagi pelaku pembunuhan dibagi menjadi dua yaitu : 

a. Diyat Mukhofafah artinya diyat dengan denda ringan.

b. Diyat Mugholadhoh artinya diyat dengan denda berat.

Larangan membunuh tertera dalam Q.S.An-Nisa : 93


وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً  


93. Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.


5. Mencuri,Merampok dan Korupsi

Mencuri adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya tanpa keridhoan dari pemiliknya.Jika perbuatan tersebut dilakukan secara terangterangan atau bahkan kekerasan maka dikategorikan sebagai perampokan.Hukum mencuri dipotong tangannya sesuai dengan firman Alloh Q.S. al-Maidah : 38


وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُواْ أَيْدِيَهُمَا جَزَاء بِمَا كَسَبَا نَكَالاً مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ  


38. Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Wednesday, October 20, 2021

BAB II Strategi Dakwah Islam di Indonesia

 BAB II

STRATEGI DAKWAH ISLAM KE INDONESIA


          Sejak masuk ke Indonesia Islam berkembang dengan pesat. Menurut para sejarawan Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai jalur dan strategi, sehingga dengan cepat di terima oleh masyarakat Indonesia yang waktu itu masih kuat menganut agama hindu, budha, bahkam Animisme dan Dinamisme.


           Strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga atau organisasi akan mencapai tujuanya sesuai peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta kemampuan internal dan sumber daya. Strategi yang digunakan oleh para penyebar Islam pada masa awal di Indonesia adalah sebagai berikut :


Perdagangan

Perdagangan dimanfaatkan oleh pedagang muslim sebagai media dakwah. Oleh karena itu, banyak orang yang berinteraksi dengan pedagang Islam.


Perkawinan

Pedagang Islam banyak yang menikah dengan wanita lokal yang diIslamkan terlebih dahulu. Dari hasil perkawinan tersebut semakin bertambah jumlah masyarakat muslim sehingga banyak yang mendirikan perkampungan muslim.


Tassawuf

Salah satu sifat khas ajaran tasawuf adalah akomodasi terhadap budaya lokal dengan ajaran Islam, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk masuk islam.


Pendidikan

Proses Islamisasi dilakukan melalui pesantren-pesantren. Di saat santri dianggap telah mendapat ilmu yang cukup mereka akan kembali ke kampung halaman untuk menyebar luaskan Islam.


Politik

Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya masuk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di wilayah ini. Jalur politik juga ditempuh ketika kerajaan Islam menaklukkan kerajaan non Islam, baik di Sumatera, Jawa, maupun Indonesia bagian Timur.


Kesenian

➠ Saluran dakwah dalam kesenian yang paling dikenal adalah melalui wayang yang dibawa oleh Sunan Kalijaga.


➠ Seni bangunan masjid yang khas.


➠ Juga melalui seni tari, musik, pahat ukir, dll.


MATERI : Tarih Islam (4) : Perkembangan Islam di Indonesia

RANGKUMAN 

1.Pada abad VI M, Agama Islam telah masuk ke kawasan Tiongkok dan terus menyebar ke kawasan Asia Tenggara,termasuk kawasan Nusantara telah keatangan para saudagar Muslim pada VII M.


2. Diperkirakan abad ke-7 M, Islam masuk ke Indonesia dengan beberaa teori yaitu Teori Arabia,teori Gujarat dan teori Persia.


3. Khalifah Turki Usmani (M. Sultan Muhmmad I/Muhammad Jalabi) tim dakwah yang terdiri dari sembilan tokoh (Walisanga ) dipimpin oleh Syaekh Maulana Malik Ibarhim pada tahun 1402 M merupakan simbol peintis Islam bagi penyebaran Islam di Nusantara khususnya di Jawa.

4. Daerah Pengembangan agama Islam pertama di Sulawesi adalah Gowwa - Tallo. Gowa Tallo kerajaan kecil yang terdiri dari sembilan daerah, yaitu : Tombalo,Laking,Sauman,Parang-parang, Data , Agong-Jene,Besir,Klling dan Sero.


5. Di Kalimantan terdapat kerajaa-kerajaan yang bercorak Islam dan bercorak kerajaan Hindu-Budha, yang akhirnya berubah menjadi kerajaan Islam karena adanya Islamisasi, diantaranya Kesultanan Pasir (1516), Kesultanan Banjar atau Banjarmasin ((1526-1905), Kesultaan Kotawaringin,Pagatan ( 1750), Kesultanan Sambas  (1671), Kesultanan Kutai Kartanegara, Kesultanan Berau (1400), Kesultanan Sambaliung (1810),Kesultanan Gunung Tabur (1820), Kesultanan Pomtianak (1771), Kesultanan Tidung (1731).


6. Pada abad 15 dan 16 M Islam meluas ke wilayah Nusa Tenggara dan Papua. Kerajaan-kerajaan di Papua yang sebelumnya sudah ada berubah menjadi kerajaan Islam, diantaranya Kerajaan Wigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salwati, kerajaan Sailolof, Keajaan Fatagar.


7. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara sangat lancar dan mencapai prosentase tinggi,terutama di Lombok dan Sumbawa dibawah bimbingan mubaligh Jawa yaitu Sunan Prapen, putra Sunan Giri.



Rabu 22 September 

A.Strategi dakwah para mubaligh dalam penyebaran Islam ke Indonesia

 Sejak masuk ke Indonesia Islam berkembang dengan pesat. menurut para sejarawan Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai jalur dan strategi sehingga dengan cepat dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang waktu itu masih kuat menganut agama Hindu Buddha bahkan animisme dan dinamisme. cepatnya perkembangan Islam di Indonesia karena para mubaligh memiliki strategi yang tepat.

 Pengertian strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang dalam kondisi yang menguntungkan :  sebagai komandan Ia memang menguasai betul- seorang perwira di medan perang, rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus:

 Strategi merupakan suatu cara dimana sebuah lembaga atau organisasi akan mencapai tujuannya sesuai peluang dan ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta kemampuan internal dan sumber daya. Sumberdaya the dapat strategis strategi rangka atau yang guna mendapat suatu sesuatu yang di diciptakan dengan rancangan yang manatang.

Strategi yang digunakan ahn.jae baru Islam pada masa awal di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Perdagangan

 Pada masa permulaan strategi dakwah dilakukan melalui perdagangan. dakwah melalui perdagangan sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham perdagangan itu. fakta sejarah ini didasarkan pada data dan informasi penting yang dicatat Tome Pires, bahwa para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir Pulau Jawa wa-nya yang ketika itu belum memeluk Islam. mereka berhasil mendirikan masjid masjid dan mendatangkan mula-mula dari luar sehingga jumlah mereka semakin banyak. Setelah itu mereka menjadi komunitas muslim di lingkungannya sendiri, ke menempuh di dan keluar berada dalam status sosial dan ekonomi cukup tinggi. setelah memiliki keturunan an, lingkungan mereka semakin luas. Akhir muncul muncullah kamu kamu kampung-kampung dan pusat ke ke KUA kekuasaan Islam.

2. Perkawinan

 Dalam perkembangan Selanjutnya, tersebarnya Islam di Indonesia tidak lepas dari hubungan perkawinan antara wanita muslim dengan keturunan Raja atau bangsawan lokal. hanya hanya saja putus atau bank hari memenuhi terlebih dahulu,Begitu sebaliknya perkawinan terjadi antara seorang mubaligh dengan putri raja atau bangsawan. Melalui jalur perkawinan, para penyebar Islam melakukan kan perkawinan dengan penduduk pribumi. melalui jalur perkawinan  mereka telah menanamkan cikal-bakal kader-kader Islam di lingkungan masyarakat.

 Contoh perkawinan yang memberikan pengaruh besar dalam Islamisasi atau dakwah islam diantaranya adalah lah Raden Rahmat atau Sunan a dengan nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan Putri Kawunganten, perkawinan Brawijaya dengan Putri campa yang melahirkan Raden Fatah yang kelak menjadi Raja Demak.

3.  Tasawuf

 Pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan acara yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka Mahir dalam soal-soal magis dan mempunyaiKekuatan-kekuatan yang menyembuhkan. di antara mereka ada juga yang menikahi putri putri bangsawan setempat. Tasawuf yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu sehingga agama Islam mudah dimengerti dan diterima.

 Di antara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia pra Islam itu adalah Hamzah Fansuri dari Aceh, Syeh Lemah Abang,Dan Sunan panggung di Jawa.Ajaran ini masih berkembang di abad ke-19 masehi bahkan di abad ke-20 Masehi.

4.Pendidikan

 Para yang memiliki kapasitas keilmuan Islam yang tinggi biasanya menjadikan rumah, masjid ataupun langgar sebagai pusat pengajaran Islam. Model seperti ini kemudian berkembang menjadi pesantren-pesantren yang oleh para ulama dijadikan sebagai pusat pendidikan. Pada masa awal perkembangan Islam, fungsi masjid Selain sebagai tempat salat juga dijadikan tempat diskusi atau mudzakaroh. 

Menurut catatan Ibnu Batutah dalam karyanya Al muhadzab rihlah Ibnu Batutah, disebutkan bahwa wa ketika ia berkunjung ke kerajaan Islam Samudera Pasai pada tahun 1354 Masehi ia mengikuti diskusi bersama raja dalam bentuk halaqah (membentuk lingkaran)Di masjid Usai salat Jumat sampai waktu salat Ashar. Dari data itu diketahui bahwa masjid menjadi pendidikan awal sebelum berkembang lembaga pendidikan formal.

Pesantren yang berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa antara lain pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku aku atau daerah Hitu.Salah satu kelebihan pendidikan pesantren adalah tidak mengenal status sosial atau kata, sehingga siapapun yang ingin belajar Islam di pesantren akan diterima dengan baik, entah itu anak seorang raja, Saudagr ataupun petani.





5.Politik

 Sejak kedatangan Islam hingga perkembangannya para mubaligh telah memainkan peranan cukup penting dalam percaturan politik di nusantara. menurut catatan Ibnu Batutah tahun 46 Hijriyah atau 1345 Masehi ketika singgah di Sumatera Ra, Betapa penting peranan ulama dan fuqaha di istana Sultan Samudera Pasai yang berasal dari berbagai Bang, terutama dari Persia yang berperan sebagai penasehat Sultan dan putranya. Begitu juga kesultanan kerajaan Aceh Darussalam, dengan jelas memperlihatkan hubungan erat antara ulama dan kerajaan-kerajaan maritim dalam bidang politik, perdagangan dan agama .

Ada dua macam Pendekatan politik antara ulama dan kerajaan yaitu

1.  Ulama mengislamkan raja sehingga membawa pengaruh pada lingkungan kerajaan, nya, jika rajanya memeluk agama Islam maka rakyat tanya juga ikut memeluk agama Islam. dengan demikian corak  kerajaan bergeser dari Hindu Budha menjadi Islam.

2.Para ulama membantu berdirinya Kerajaan baru yang bercorak Islam dan mengembangkan pengaruhnya ke kerajaan lain. Hal ini terjadi karena kerajaan tersebut didirikan oleh raja-raja muslim yang didukung penuh oleh para ulama. seperti Kesultanan Perlak, Samudra Pasai, Aceh Darussalam dan kerajaan Demak.

6. Kesenian

 Salah satu strategi para mubaligh dalam menyebarkan Islam melalui kesenian, yang paling terkenal adalah  melalui pertunjukan wayang yang dilakukan Oleh Sunan Kalijaga. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan syahadat. sebagian besar cerita wayang dipetik dari cerita Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama Pahlawan Islam. 


B. DAKWAH ISLAM DI INDONESIA

Keberhasilan dakwah Islam di Indonesia dapat dilihat melalui beberapa tahap, tetapi tahapan dari masing-masing wilayah berbeda-beda. tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:


1 Tahap pengenalan agama

 Tahap awal dimulai dengan mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk memeluk agama Islam secara formal. pada tahapan ini dasar-dasar Islam diperkenalkan, terutama tentang pelaksanaan syariat atau fiqih. Pada tahap ini mereka menemukan bentuk-bentuk ritual dan ajaran yang berbeda ada pada masa sebelumnya.


2. Tahap pendalaman agama 

Setelah agama Islam tersebar ke seluruh pelosok nusantara pada abad ke 15-16 Masehi, pemeluk agama Islam memasuki tahap pendalaman keagamaan. Pada tahap ini, ini lahirlah lembaga-lembaga pendidikan formal, seperti pesantren dan madrasah. muncullah para penulis dari kalangan ulama terutama dalam pemikiran agama dan sastra.


3. Tahap pengembangan intelektualitas

 Pada abad ke-17 Masehi terjadi peningkatan dan penyempurnaan ajaran Islam. Tradisi intelektual pada saat itu sangat mengagumkankan hal itu dapat dilihat dari lahirnya beberapa ulama dengan karya karya monumental, mulai dari fiqih, Ushuluddin, tasawuf, tafsir, Hadits, retorika hingga astronomi. Munculnya karya karya para ulama ini berdampak pada perkembangan bahasa Melayu. Selain itu itu beberapa tarekat Sufi tumbuh menjadi organisasi keagamaan.Hal ini memberi semangat lahirnya gerakan anti kolonial yang merata di penjuru nusantara. Islam menjadi faktor penting sebagai pemersatu bangsa.


4. Tahap ke arah pembaharuan

 Gerakan pembaharuan sering diistilahkan dengan tajdid pada tahap ini gerakan-gerakan keagamaan tumbuh menjadi gerakan kebangsaan. contohnya organisasi Sarekat Islam menekankan pada perjuangan politik, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang menekankan pada bidang sosial seperti pendidikan dan dakwah.


5. Tahap kematangan intelektual

 Lahirnya tokoh-tokoh pemikir Islam pada tahun 1970-an merupakan bukti kematangan intelektual dalam dunia islam di Indonesia. para pemikir ini sebagian besar adalah para aktivis kampus. Meskipun mereka memperoleh pendidikan universitas umum, tetapi masih tetap memotivasi diri untuk mempelajari ajaran ajaran agama dan sendi-sendi peradabannya.Dari dari para tokoh pemikir pemikir Islam inilah Lahir gagasan agar nilai-nilai Islam tetap mewarnai dalam kehidupan berbangsa.


BAB III KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DI DUNIA

 BAB III

KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DUNIA

Pendahuluan

Banyak bangunan bersejarah yang kini berubah fungsinya, ada yang dulunya masjid kini berubah menjadi gereja.Demikian juga sebaliknya, banyak gereja yang berubah menjadi masjid.Saat Islam mnguasai Sepayol ribuan tahun yang lalu, sebuah masjid fenomenal dibangun disana yaitu masjid CORDOBA.

Pada tanggal 15 Desember 1994 masjid besar Cordoba ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu tempat peninggalan bersejarah di dunia.Gedung masjid ini juga pernah diubah fungsi menjadi gereja,sekarang keseluruhan bangunan ini diubah ffungsi menjadi gedung katedral Deosese Cordobadi Spanyol.Beberapa bangunan yang ada di Spanyol merupakan peninggalan Islam.Misalnya Sevilla merupakan salah satu kota terindah di Spanyol,sebagai situs warisan dunia UNESCO kota ini memiliki arsitektur yang kental dengan nafas Islami

Kaisar Justivian membangun gereja-gereja.Gereja yang paling megah adalah Hadia Shopia di Konstatinopel.Selama 916 tahun Hagia Shopia menjadi gereja.Pada tanggal 29 Mei 1453 Sultan Mehmed II atau Muhammad al Fatih menembus tembok Konstatinopel, atas kemenangannya Ia sujud syukur dan menjadikan Hagia Shopia menjadi masjid hingga pada hari Jum’at tanggal 1 Juni 1453 sholat Jum’at pertama digelar di Hagia Shopia.Hagia Shopia pada tahun 19 35 ketika Turki menjadi Republik, presiden pertamanya Musthofa Kemal At-taturk memerintahkan untuk mengubah Hagia Shopia menjadi museum.


Uraian Materi

Apa yang dimaksud peradaban?, berikut ini adalah beberapa pendapat dari para ahli tentang peradaban.

1. Menurut Prof.M.A.J.Beg, peradaban adalah pencapaian manusia dalam bentuk kata,tulisan,kesenian, seni bangunan,agama Undang-undang dan politik.

2. Menurut Edward.L.Farmer, mengartikan peradaban sebagai unit budaya terbesar dalam organisasi manusiayang terdiri dari norma-norma social,tradisi dan institusiyang turun temurun antar generasi.

3. Menurut Proff.Arnold J Toybee, mengartikan peradaban sebagaisuatu pola piker manusia yang melahirkan suatu institusi politik, Undang-Undang, kesenian, kesusasteraan, agama dan moral.

4. Menurut Dr.H.atah Syukur NC.M.Ag, peradaban adalah unit pencapaian umat manusia yang dengan bimbingan agama mampu melahirkan tatanansosial politik dan hokum, bahasa dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa peradaban merupakan suatu hasil atau manifestasi dari proses perubahan cara hidup manusia kearah yang lebih maju baik dalam aspek bahasa, ilmu pengetahuan, social,politik, hokum dan agama.

Ciri-ciri masyarakat peradaban, sebagaimana dikutip oleh Dr.H.Fatah Syuku r dan beberapa ahli sejarah adalah sebagai berikut :

1. Orang yang membangun kata dan tata ruang public.

2. Adanya system pemerintahan yang baik

3. Adanya agama yang ada berbagai macam kegiatan keagamaan

4. Adanya organisasi social dan tatanan social yang tertata rapi

5. Adanya teknologi dengan perkembangannya kearah yang lebih maju.

6. Adanya bentuk tulisan.

Peradaban Islam berkembang sangat maju dalam percaturan peradaban dunia, bahkan jauh sebelum kebangkitan bangsa Eropa, bahkan Eropa tidak akan maju kalua saja tidak belajar peradaban Islam.Dalam catatan literature sejarah Islam terdapat beberapa pusat peradaban Islam yang termasyhur di dunia yaitu Arab Saudi, Bagdad (Irak), Kairo (Mesir), Damaskus di Syiria, Isfahan di Persia, Delhi (India), Andalusia, Transoxania, dan Aceh. 


Sunday, October 17, 2021

D.Pahala dan Beberapa Contoh Keutamaan Amal

 D.Pahala dan Beberapa Contoh Keutamaan Amal

Beberapa amal perbuatan yang memiliki keutamaan (fadhilah) yang dijanjikan oleh Alloh dengan pahala yang berlipat :

1. Sholat ardhu Berjama’ah.

Keutamaan sholat fardhu berjama’ah di masjid lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan balasan 27 derajat.Hal ini sesuai dengan sabda Rosululloh SAW.

Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rosululloh SAW bersabda “ Sholat berjama’ah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat “

Selain itu Alloh juga akan membalas setiap langkah kaki seseorang yang menuju masjid untuk sholat berjama’ah dan antara adzan dan iqomah adalah saat yang utama untuk berdoa.Para malaikat mendoakan para jama’ah yang berada di shof yang terdepan dan orang-orang yang menunggu dimulainya sholat berjama’ah.

2. Sholaat Tahajud

Sholat tahajud adalah sholat Sunnah yang dianjurkan (Sunnah Mu’akkadah) yang dikerjakan pada malam hari setelah seseorang terjaga dari tidurnya.Sholat tahajud dikerjakan pada malam hari, namun lebih utama dikerjakan sepertiga malam yang ahir.Diantara balasan yang dijanjikan oleh Alloh bagi orang yang rajin mendirikan tahajud adalah jaminan baginya mendapatkan tempat yang terpuji ( maqomam mahmuuda) yaitu syurga.Seperti yang tertera dalam Q.S.Al-Isro : 79.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً  


79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Rosululloh juga bersabda “ Dari Abdulloh bin Salam, sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda wahai manusia sebarkanlah salam, berilah makan orang lain, dirikanlah sholat malam ketika orang lain sedang tidur terlelap, maka masuklah ke syurga dengan selamat” ( HT.At-Tirmidzi)


3. Puasa Romadhon

Puasa Romadhon merupakan salah satu rukun Islam, hukumnya wajib bagi yang sudah baligh dan mampu melaksanakannya.Bagi yang tidak mampu melaksanakannya karena alasan yang dibenarkan syar’I maka ia boleh menggantinya (mengqodho) dihari yang lain atau membayar fidyah sesuai aaturan syar’i.

Ibadah puasa itu ibadah berbeda dengan ibadah ibadah yang lain, sebab ibadah puasa itu hanya milik Alloh ( hak Alloh ), karena hanya Allohlah yang mengetahui kuwalitas dan pahala yang layak diberikan bagi yang berpuasa.

Rosululloh bersabda : “Dari Abu Hurairoh ra berkata, Rosululloh SAW bersabda : Setiap amal manusia dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan dinilai sepuluh hingga tujuh ratus kebaikan.Alloh Azawajalla berfirman : kecuali puasa, dia adalah milik Ku dan Aku yang akan membalasnya. HR.Al-Bukhori dan Muslim.

4. Zakat

Akat yang dimaksud adalah akat mal dan zakat fithri keduanya hukumnya wajib.akat mal adalah akat yang wajib dikeluarkan seseorang jika harta yang dimilikinya telah mencapai nishob.akat fithri adalah zakat yang dikeluarkan untuk mengahiri puasa romadhon,dikeluarkan pada bulan romadhon selambat lambatnya sebelum matahari terbit pada tanggal 1 syawal.Salah satu keutamaan zakat adalah agar untuk menjaga agar harta yang dimiliki oleh seseorang terjaga kesuciannya, tetap menjadi harta yang halal dan thoyyib.Alloh berfirman dalam Q.S.At-Taubah : 103 :

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ  


103. Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.



5. Infaq dan Shodaqoh

Infaq adalah mengeluarkan (membelanjakan)sebagian harta dari harta yang dimiliki untuk kepentingan agama Islamdengan niat karena Alloh SWT.Infaq hukumnya Sunnah mu’akkadah atau Sunnah yang sangat dianjurkan.Adapun shodaqoh maknanya lebih luas lagi yaitu setiap pemberian yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan niat ikhlash karena Alloh.Pemberian ini bias berupa materi misalnya uang,beras dll ataupun non materi misalnya bantuan tenaga,fikiran,nasehat bahkan senyuman.

Keutamaan infaq dan shodaqoh dijelaskan dalam Q.S.al-Baqoroh : 261

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ  


261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.


Thursday, October 14, 2021

Dalil Naqli Tentang Pahala dan Dosa

 B.Dalil Naqli tentang Pahala dan Dosa


1.Q.S.Al-An’am : 160


مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ  


160. Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap kebaikan yang dilakukan manusia dengan hati yang ikhlash karena Alloh SWT akan dicatat sebagai amal kebaikandan baginya mendapatkan pahala dengan sepuluh kali lipatan.

2.Q.S.Al-An’am : 120


وَذَرُواْ ظَاهِرَ الإِثْمِ وَبَاطِنَهُ إِنَّ الَّذِينَ يَكْسِبُونَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُواْ يَقْتَرِفُونَ  


120. Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.

Balasan dari dosa kadang dilakukan manusia oleh manusia kadang diberikan oleh Alloh SWTketika masih di dunia, misalnya dalam bentuk musibah,kecelakaan dan lainnya.

C.Pahala dan Dosa dalam Islam

Ciri orang yang bertaqwa yang pertama kali disebutkan dalam al-Qur’an adalah orang yang beriman dengan barang ghoib(Q.S.al-Baqoroh : 1-3).Dalam pengertian sederhana bahwa ghoib adalah sesuatu yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra.

Andai pahala dan dosa,neraka dan syurga itu langsung diperlihatkan oleh Alloh SWT, maka seluruh manusia akan berbuat taatdan tidak ada satupun yang bebuat maksiat.Semua manusia berlomba-lomba berbuat baik untuk mengejar nikmatnya balasan Alloh di syurga, serta berusaha sekuat tenaga menghindari maksiat karena takut akan pedihnya siksa neraka.

Contoh misalnya ketika Alloh menjanjikan besarnya pahala sholat berjama’ah dengan 27 derajat, dibandingkan dengan sholat sendirian (munfaridh) yang hanya mendapatkan pahala satu dan itu saja kalua sempurna.Kalau saja Alloh menampakkan besarnya pahala tersebut dengan menggunakan ukuran manusia (seperti ukuran rupiah atau lainnya) dan langsung memberikan balasan tersebutseketika setelah seseorang mengerjakan sholatpasti semua orang tidak rela melewatkan kesempatan sholat berjama’ah.Begitu juga dengan pedihnya siksaan bagi orang yang meninggalkan sholat fardhu.Kalau saja Alloh menampakkan pedihnya siksaan neraka jahanam bagi orang yang  meninggalkan sholat fardhu, tentulah manusia akan takut meninggalkannya.


2.Sebaik Baik Manusia Bukan Orang yang Tidak Memiliki Dosa

Manusia diciptakan oleh Alloh SWT dari 2 unsur, yaitu tanah dan ruh.Tanah adalah symbol kerendahan atau kehinaan, dimana setiap manusia memiliki dorongan untuk berperilaku rendahkarena mengikuti dorongan hawa nafsu seperti mencuri, zina, korupsi dll.Adapun Ruh adalah symbol kemuliaan  karena manusia memiliki fitrah untuk berlaku mulia misalnya mengabdi hanya kepada Alloh SWT, menolong sesame,shodaqoh dll.Dengan demikian manusia mempunyai 2 kecenderungan yaitu kecenderungan berbuat baik dan kecenderungan berbuat tidak baik.

Manusia itu bukanlah malaikat yang selalu taat, begitu pula manusia itu bukanlah syetan yang selalu berbuat kemaksiatan, akan tetapi manusia itu berada diantara keduanya.

Kadang manusia seperti malaikat dan bahkan bisa melebihi malaikat dalam ketaatannya karena manusia diberi hawa nafsu tapi bisa menahannya sedangkan malaikat tidak diberi hawa nafsu.Kadang manusia seperti syetan dalam hal kemaksiatan sehingga terjerumus dalam kehinaan.Sebagai contoh adalah kisah nabi Adam AS yang telah berbuat kesalahan seperti diceritakan dalam Q.S.Thoha(20) : 120 yang artinya “ Kemudian syetan membisikan pikiran jahat kepadanya,dengan berkata :” Hai Adam, maukah aku tunjukan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”.

Manusia yang baik bukan lah manusia yang tidak pernah melakukan berbuat dosa, tetapi manusia terbaik adalah manusia yang mampu memperbaiki dirinya ketika ia melakukan kesalahan dan senantiasa memohon ampun dan bertaubat kepada Alloh SWT serta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Rosululloh SAW bersabda “ Setiap anak Adam(manusia) pernah berbuat kesalahan atau dosa.Dan sebaik baik orang yang berbuat dosa yaitu orang yang bertaubat.(H.R.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Sesungguhnya jika kita bandingkan antara dosa dan pahala kita, tidak akan sampai pahala yang kita kumpulkan dapatt menghapus dosa yang pernah kita lakukan.Hitunglah berapa dosa yang pernah kita lakukan dan bandingkan dengan perbuatan yang menghasilkan pahala setiap harinya, maka hanya sedikit saja pahala yang kita dapat.Umar Bin Khotob pernah mengatakan “ Hasibuuanfusakum qobla antuhasabu yang artinya” : Hitunglah (hisablah) dirimu sebelum dihisab di akhirat kelak.


Wednesday, September 15, 2021

BAB 1 MENGGALI POTENSI AKAL DENGAN BERFIKIR KRITIS

 Materi : Al Qur'an 1

Menggali Potensi Akal Dengan Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis

BAB 1 : 


MENGGALI POTENSI AKAL DENGAN BERPIKIR KRITIS DAN BERSIKAP DEMOKRATIS.


1. Makna Berpikir Kritis dan Sikap Demokratis.


a. Berpikir Kritis.

Berpikir Kritis yaitu berpikir secara bealasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan tentang apa yang harus dipercaya atau dilakukan. Berpikir kritis juga merupakan sebuah pola pikir yang memungkinkan manusia menganalisa masalah berdasarkan data yang relevan sehingga dapat mencari kemungkinan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang terbaik.

Sedangkan menurut pandangan Islam berfikir kritis bearti segala sesuatu hal yang kita temui dan ketahui dikehidupan sehari-hari tidak boleh diterima secara begitu saja tetapi harus dikaji terlebih dahulu asal muasalnya, apakah hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak. Adapun contoh berfikir kritis adalah tentang perayaan-perayaan tahun baru, kenapa harus diperingati dari mana asal mulanya dan apakah ada manfaat atau malah lebih banyak mudharatnya ?


b. Sikap Demokratis.

Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan (etimologis) dan istilah (terminologis).

Secara Etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti  rakyat atau penduduk suatu tempat dan Cratein atau crotos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.

Secara Terminologis, demokrasi adalah mekanisme sistem pemerintahan suatu negara upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara ) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Dalam agama Islam, sejatinya tidak dikenal istilah demokrasi. Orang-orang Islam hanya mengenal kebebasan ( al hurriyah ) yang merupakan pilar utama demokrasi yang diwarisi semenjak jaman Nabi Muhammad saw. termasuk didalamnya kebebasan memilih pemipin, mengelola negara bersama-sama ( syura ), kebebasan mengkritisi penguasa dan kebebasan berpendapat.


2. Ayat Al Qur'an dan Hadits tentang Berpikir Kritis dan bersikap Demokratis.

a. Q.S. Ali Imron/3 : 190 - 191

1. Teks Ayat Q.S. Ali Imron/3 : 190 - 191




2. Arti Keseluruhan Q.S. Ali Imron/3 : 190 - 191 tentang Berfikir Kritis.

Ayat 190 : " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda ( kebesaran ) Alloh bagi orang-orang yang berakal ."

Ayat 191 : " Yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Alloh dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata , " Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,linddungilah kami dari siksa api neraka."


3. Hukum Bacaan Q.S Ali Imron : 190-191

Tajwid Surat Ali-Imran ayat 190:


إِنَّ → ghunnah karena ada nun ditasydid


فِي → mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' suku


خَلْقِ السَّمَاوَاتِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena da fathah diikuti alif


وَالْأَرْضِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif


وَاخْتِلَافِ → mad thobi'i karena ada fayhah diikuti alif


اللَّيْلِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam


وَالنَّهَارِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


لَآيَاتٍ لِأُولِي → idghom bila ghunnah karena ada tanwin bertemu lam


الْأَلْبَابِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqaf ada mad thobi'i


Tajwid Surat Ali-Imran ayat 191 :


الَّذِينَ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam


يَذْكُرُونَ → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun


اللَّهَ → tafhim karena ada lam jalalain didahului fathah


قِيَامًا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


قِيَامًا وَقُعُودًا → idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah


وَقُعُودًا → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun


وَقُعُودًا وَعَلَىٰ → idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah


جُنُوبِهِمْ → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu suku


جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ → idhar syafawi karena ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf idhar syafawi yaitu huruf wawu


يَتَفَكَّرُونَ → mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun


فِي → mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun


السَّمَاوَاتِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


وَالْأَرْضِ → idhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif


رَبَّنَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


مَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


خَلَقْتَ → qolqolah sughro karena ada salah satu huruf qolqolah bertanda baca sukun atau asli mati


هَٰذَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


بَاطِلًا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


بَاطِلًا سُبْحَانَكَ → ihfa' karena ada tanwin bertemu salah satu huruf ihfa' yaitu huruf sin


سُبْحَانَكَ → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


فَقِنَا → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


عَذَابَ → mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif


النَّارِ → idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun, dan mad arid lis sukun karena sebelum waqof ada mad thobi'i.


4. Isi Q.S. Ali Imron/3 : 190-191 tentang berpikir kritis.


Kandungan Surat Ali-Imran ayat 190-191


1) dalam penciptaan langit dan bumi ada tanda" kekuasaan Allah bagi seorang hamba yg mau mencermatinya , dg cara mentafakkuri atau memikirkan ayat" kauniyah Nya


2) karakteristik / ciri" org yg berfikir ttg tanda" kekuasaan Allah adalah : org yg senantiasa berdzikir kpd Allah dg berbagai keadaannya , org yg selalu menghambahkan diri pada Allah.



Al Qur'an 2 : Ayat Al Qur'an dan Hadits tentang sikap Demokratis


c. Ayat Al Qur'an dan Hadits tentang sikap Demokratis .


Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 159


 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ 



Arab-Latin: Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn 


Terjemah Arti: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.


Berikut ini adalah kutipan teks surat Ali Imran ayat 159 teks arab serta artinya dalam per kata :



فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ

Arti Perkata Surat Ali Imran Ayat 159

مِّنَ

رَحۡمَةٖ

فَبِمَا

dari

rahmat

maka dengan

لَهُمۡۖ

لِنتَ

ٱللَّهِ

bagi/terhadap mereka

kamu berlaku lemah lembut

Allah

فَظًّا

كُنتَ

وَلَوۡ

bersikap keras

kamu adalah

dan sekiranya

لَٱنفَضُّواْ

ٱلۡقَلۡبِ

غَلِيظَ

tentu mereka akan menjauhkan diri

hati

kasar

فَٱعۡفُ

حَوۡلِكَۖ

مِنۡ

maka maafkanlah

sekelilingmu

dari

لَهُمۡ

وَٱسۡتَغۡفِرۡ

عَنۡهُمۡ

bagi mereka

dan mohonkan ampun

dari mereka

ٱلۡأَمۡرِۖ

فِي

وَشَاوِرۡهُمۡ

urusan

dalam

dan bermusyawarahlah dengan mereka

فَتَوَكَّلۡ

عَزَمۡتَ

فَإِذَا

maka bertawakkallah

kamu membulatkan tekad

maka apabila

إِنَّ

ٱللَّهِۚ

عَلَى

sesungguhnya

Allah

atas/kepada

ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ

يُحِبُّ

ٱللَّهَ

orang-orang yang bertawakkal

Dia menyukai

Allah

Isi Kandungan Ayat

Isi kandungan pada surat ali Imran ayat 159 mengajarkan kepada kita akhlaq Nabi ketika menghadapi sahabat-sahabatnya,

Pertama, bersikap lemah-lembutlah kepada orang lain dalam hal apapun karena jika kita bersikap kasar tentunya orang akan menjauh dari kita.

Kedua, setiap orang tentunya sangat berpotensi untuk berbuat salah maka hendaklah selalu bersedia untuk memaafkan karena sejatinya manusia adalah tempat salah dan lupa.

Ketiga, Hindarilah sikap egois, jangan selalu ingin mengedepankan pendapat sendiri, hendaknya kita selalu bermusyawarah dan meminta pendapat kepada orang dalam menghadapi suatu masalah terutama masalah yang sedang dihadapi bersama misalnya masalah yang berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan lain-lain.

Keempat, dan yang terakhir adalah selalu bertawakkal kepada Allah swt karena sejatinya karena ijin Allah swt semua yang kita rencanakan akan terwujud. Orang yang selalu bertawakkal kepada Allah tentunya tidak akan pernah merugi karena dia yakin apa yang terjadi merupakan taqdir terbaik yang Allah berikan.


Tajwid QS. Ali Imran: 159


ﻓَﺒِﻤَﺎ : Mad Thabi'i


ﺭَﺣْﻤَﺔٍ ﻣِﻦَ : Idgham bighunnah (ada kasrotain bertemu mim) [bila ada nun sukun atau tanwin bertemu huruf ya-nun-mim-wawu maka hukum tajwidnya disebut idgham bighunnah). Idgham= memasukkan dan bighunnah= dengan dengung


ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ : Lam jalalah dibaca tebal (tafkhim) karena sebelum lafal Allah berharakat fathah (lam jalalah adalah lam yang ada pada lafal Allah. Lam jalalah dibaca tebal (tafkhim) bila sebelum lafal Allah berharakat fathah atau dhammah. Lam jalalah dibaca tipis (tarqiq) jika sebelum lafal Allah berharakat kasrah)


ﻟِﻨْﺖَ : ikhfa haqiqi (ada nun sukun bertemu ta). Bila ada nun sukun atau tanwin bertemu huruf ta, tsa, jim, dal, dzal, zay, sin, syin, shaad, zhaad, tha, dha, fa, qaf, kaf baka dibaca samar (ikhfa). Mengucapkan huruf yang disukun atau ditanwin dan siap-siap akan mengucapkan huruf berikutnya.


ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ : idhar syafawi (ada mim sukun bertemu huruf wawu). Hukum mim sukun ada tiga: 

- Mim sukun beretmu mim disebut idgham mimi/mislain

- Mim sukun bertemu ba disebut ikhfa' syafawi

- Mim sukun bertemu selain mim dan ba disebut idhar syafawi





BERSIKAP DEMOKRATIS



Nilai-nilai demokratis seperti toleransi dan musyawarah banyak disebutkan di dalam Al-Qur’an, seperti pasa surah Ali-Imran ayat 159, surah Al-Isra’ ayat 70, surah Al-Baqrah ayat 30, surah Al-Hujirit ayat 13, surah As-Syura ayat 38 dan masih banyak lagi lainnya.


Sementara itu, hadis yang berbicara mengenai sikap demokratis tersebut salah satunya adalah sebagai berikut:b. Hadits tentang Bersikap Demokratis


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ مَشُورَةً لِأَصْحَابِهِ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


"Abu Hurairah berkata : “Tidaklah aku melihat seseorang yang lebih banyak bermusyawarah dengan sahabat-sahabatnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam." ( H.R. At Tirmidzi )


Al Qur'an (3) : Isi Q.S. Ali Imron/3 : 190-191 tentang berfikir kritis.

Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab.

 Q.S  Ali Imran merupakan surat ketiga dalam Al Quran. Banyak keutamaan yang terkandung dalam surat Ali Imran. Salah satunya dalam surat Ali Imran ayat 190-191.  


Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan tentang penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab.


Ulil albab yang diterjemahkan sebagai orang-orang berakal memiliki dua ciri utama yakni dzikir dan pikir.


Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya dan dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan waktu keduanya dengan memanjang dan memendek benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas keesaan Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. (Tafsir Al-Muyassar)


Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang berhak disembah. (Tafsir Al-Mukhtashar)


Sesungguhnya dalam penciptaan dan pembuatan langit dan bumi, pergantian malam dan siang hari dengan sangat rinci, pergantian keduanya dalam waktu yang lama maupun singkat, panas dan dingin, serta peristiwa lainnya itu mengandung dalil yang jelas atas keberadaan, kuasa dan keesaan Allah bagi orang-orang yang berakal sehat. Ayat ini diturunkan ketika suku uraisy meminta Nabi SAW dengan berkata: “ Berdoalah kepada Tuhanmu untuk menjadikan bukit Shafa menjadi emas” Lalu beliau berdoa kepada Tuhan. Kemudian turunlah ayat ini Inna fii khalqissamaawaati, Maka sebaiknya kalian memikirkan hal tersebut. (Tafsir al-Wajiz)


MATERI : AL QUR'AN (5)

 


MERAIH CINTA ALLAH


DENGAN BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM BEKERJA


 


Pertemuan 5 :




A.  Etos Kerja dalam Perspektif Islam


a.    Pengertian Etos Kerja


Etos berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Secara etimologis, kata etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti: sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu.1 Menurut John M Echols dan Hassan Shadily ethos adalah "jiwa khas suatu bangsa",2 di mana sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.


Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang meyakininya. Dari kata etos ini, dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik-buruk (moral). Sedangkan secara terminologi kata etos diartikan sebagai suatu aturan umum, cara hidup, tatanan dari prilaku atau sebagai jalan hidup.


Manusia adalah makhluk pekerja. Dengan bekerja manusia akan mampu memenuhi segala kebutuhannya agar tetap bertahan. Karena itu, bekerja adalah kehidupan. Sebab melalui pekerjaan itulah, sesungguhnya hidup manusia bisa lebih berarti. Manusia harus bekerja dan berusaha sebagai manifestasi kesejatian hidupnya demi menggapai kesuksesan dan kebahagiaan hakiki, baik jasmaniah maupun rohaniah, dunia dan akhirat. Namun bekerja tanpa dilandasi dengan semangat untuk mencapai tujuan tentu saja akan sia-sia atau tidak bernilai. Inilah yang biasa dikenal dengan istilah "etos kerja"


 


b.    Etos Kerja Dalam Sudut Pandang Islam


Sebagai agama yang bertujuan mengantarkan hidup manusia kepada kesejahteraan dunia dan akhirat, lahir dan batin, Islam telah membentangkan dan merentangkan pola hidup yang ideal dan praktis. Pola hidup Islami tersebut dengan jelas dalam Al-Quran dan terurai dengan sempurna dalam sunnah Rasulullah s.a.w.


Agama Islam adalah agama serba lengkap, yang di dalamnya mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik kehidupan spiritual maupun kehidupan material termasuk di dalamnya mengatur masalah Etos kerja. Secara implisit banyak ayat al Qur'an yang menganjurkan umatnya untuk bekerja keras,


 وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ


Artinya: Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.


Nabi SAW bersabda, "Barang siapa bersore hari dalam kondisi kelelahan karena pekerjaan yang dilakukannya maka ia bersore hari dalam keadaan diampuni (oleh Allah)." (HR Thabrani, al-Mundziri, dan al-Ashbahani).


Al Qur'an dan Hadis tersebut menganjurkan kepada manusia, khususnya umat Islam agar memacu diri untuk bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin, dalam arti seorang muslim harus memiliki etos kerja tinggi sehingga dapat meraih sukses dan berhasil dalam menempuh kehidupan dunianya di samping kehidupan akheratnya.


Namun dalam realitas kehidupan, masih banyak bangsa Indonesia khususnya umat Islam yang bersikap malas, tidak disiplin, tidak mau kerja keras, dan bekerja seenaknya. Hal ini didukung kenyataan berupa kebiasaan yang disebut dengan "jam karet", maksudnya kalau mengerjakan sesuatu sering tidak tepat waktu atau sering terlambat dan sebagainya. Ini berarti bahwa bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya umat Islam masih memiliki etos kerja rendah.



MATERI :AL QUR'AN (7)

 ANJURAN BERTOLERANSI


Toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain,tidak memaksakan suatu agama dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing.Umat Islam diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek muamalah (ekonomi,sosial dan urusan duniawi lainnya). dalam sejarahpun, Nabi Muhammad Saw.telah memberi teladan mengenai bagaimana hidup bersama dalam keberaagaman.Dari sahabat Abdullah ibn Amr,sesungguhnya dia menyembelih seekor kambing.Dia berkata ," Apakah kalian sudah memberikan hadiah (daging sembelihan) kepada tetanggaku yang beragama Yahudi ? karena aku mendengar Rosululloh Saw berkata ," Malaikat Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga,sampai aku menyangka beliau akan mewariskan kepadaku." (H.R. Abu Dawud).Sesungguhnya ketika (serombongan orang membawa) jenazah melintas didepan Rosululloh, maka beliau berdiri .Para sahabat bertanya , "Sesungguhnya dia juga jiwa (manusia)." (H.R Imam Bukhari. Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw  berhutang makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan pakaian besi kepadanya (H.R. Imam Bukhari).


A. Bagimu Agamamu , Bagiku Agamaku.


    Q.S. Al Kafirun : 1-6


Quran Surat al-Kafirun 


1. قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ 


qul yā ayyuhal-kāfirụn 


 Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 


2. لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ 


lā a'budu mā ta'budụn 


 Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 


3. وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ 


wa lā antum 'ābidụna mā a'bud 


 Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.


 4. وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ 


wa lā ana 'ābidum mā 'abattum 


Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 


5. وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ 


wa lā antum 'ābidụna mā a'bud 


 dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 


6. لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ


 lakum dīnukum wa liya dīn


  Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".




Isi Kandungan Q.S. Al Kaafirun : 1-6


Turunnya ayat ini  menjelaskan adanya usul damai yang disampaikan para petinggi kaum Quraisy kepada Nabi Saw , mereka mengusulkan kepada Nabi saw agar bersedia menyembah apa yang mereka sembah.Dan mereka bersedia menyembah apa yang nabi saw sembah.


Adanya usul tersebut Alloh menurunkan ayat ke-2 dan ke-3 yang menegaskan bahwa usul yang dibawa kaum quraisy itu tidak kan terjadi .


Soal Aqidah atau keTauhidan yaitu meng Esakan Alloh, sesekali tidak dapat dikompromikan atau dicampur aduk dengan syirik.Jika ketauhidan didamaikan dengan syirik ,berarti kemenangan syirik.


Tuesday, September 14, 2021

TUGAS PKK

 TUGAS PKK

Anak anakku sekalian yang dirahmati Alloh,karena maple PKK harus lebih banyak prakteknya maka pada kesempatan kali ini silakan mengerjakan tugas yaitu MEMBUAT PRODUK  yang dapat dipasarkan secara nyata.

1. Nama produk

2. Bahan-bahan produk

3. Cara membuat produk

4. Kemasan produk

5. Cara pemasaran produk

6. Harga produk

7. Berapa banyak yang diproduksi.

8. Berapa jumlah in come dan out come produk

9. Berapa untung bersih dan berapa inpass

10. Produk digambar sesuai warna


Batas pengumpulan hari Rabu, 16 September 2021 jam 16.30 wib dan tidak boleh sama. Jika ada yang sama pengirim pertama yang diterima.Kirim ke email pak guru : mafutsanidasum72@gmail.com.


Tulis nama,kelas dan no absensi.

Selamat MENGERJAKAN !!!


2.Pengertian Iddah

 2.Pengertian Iddah

Pengertian iddah adalah ah waktu menunggu dalam agama Islam adalah lah sebuah masa di mana seorang yang perempuan yang telah ah diceraikan oleh suaminya baik diceraikan kan karena suaminya mati atau karena dicerai ketika suaminya masih hidup. untuk menunggu dan menahan diri dari dinikahi oleh laki-laki lain. wanita yang diceraikan dapat diklasifikasikan menjadi dua 21 wanita yang ditinggal mati suami dan wanita yang tidak di mati suami.

a. Wanita yang ditinggal suami dalam keadaan hamil masa iddahnya adalah ah dengan melahirkan kan baik masa kelahiran dekat atau jauh ketentuan ini sesuai dengan firman Allah dalam surat ath-thalaq ayat 4


وَأُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنّ…َ

Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.

b. wanita yang ditinggal mati suami dalam keadaan tidak hamil masa iddahnya adalah 4 bulan 10 hari ketentuan ini ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 234.



وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجاً يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْراً فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَاللّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ  


234. Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.


3.Wanita yang tidak ditinggal mati suami.

Wanita yang tidak ditinggal mati suami namun diceraikan yaitu itu wanita yang ditalak suami atau bercerai ketentuan iddah nya adalah sebagai berikut

A. wanita yang diceraikan dalam keadaan hamil masa iddahnya sama dengan wanita yang cerai karena ditinggal mati suaminya yaitu sampai ia melahirkan.

B apabila wanita yang diceraikan Tidak dalam keadaan hamil dan masih mempunyai masa haid maka iddahnya adalah 3 Kuru atau tiga kali suci berdasarkan surat Al Baqarah ayat 228.

C.Wanita yang tidak mempunyai masa haid beberapa wanita yang masuk dalam golongan ini adalah wanita yang belum baligh akan tetapi belum pernah mengalami haid dan wanita yang sudah memasuki usia pas haid menopause ketiga Golongan ini masa iddahnya adalah 3 bulan an-naba gaimana firman Allah dalam surat at-talaq ayat 4 :

وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِن نِّسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ وَأُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً  


4. Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.


D.wanita yang diceraikan sebelum digauli.Bagi wanita yang diceraikan suaminya tetapi belum pernah digauli ( hubungan seksual )maka tidak mempunyai masa iddah hal ini sesuai dengan Alquran surat al-ahzab ayat 49 :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نَكَحْتُمُ الْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ فَمَا لَكُمْ عَلَيْهِنَّ مِنْ عِدَّةٍ تَعْتَدُّونَهَا فَمَتِّعُوهُنَّ وَسَرِّحُوهُنَّ سَرَاحاً جَمِيلاً  


49. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka 'iddah bagimu yang kamu minta menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya.


F.Macam-macam tolak 

Talak dibedakan menjadi dua sudut pandang yakni talak yang dipandang dari segi boleh atau tidaknya suami rujuk dan talak dari segi keadaan istri 

1. talak yang yang dipandang dari segi boleh tidaknya suami rujuk.

a. Talak Raj’i yaitu talak yang masih diperbolehkan bagi suami untuk kembali kepada bekas istrinya tanpa melakukan akad nikah baru selama masa iddah disebut talak raja apabila suami menjatuhkan talak 1 atau dua kepada istri. talak Bain yaitu itu talak yang dijatuhkan suami dan mantan suami tidak boleh melakukan rujuk kecuali dengan akad nikah baru dengan syarat tertentu. talak Bain sendiri terbagi menjadi dua yaitu talak Bain Kubra dan talak Bain sughro.

b.Talak Bain Kubra yaitu talak 3 di mana suami tidak boleh rujuk kepada mantan istri kecuali istrinya sudah menikah lagi dengan laki-laki lain dan sudah disetubuhi lalu diceraikan dan masa iddahnya sudah habis. sedangkan talak Bain sughro yaitu kebolehan suami untuk Rujuk Kembali dengan istri melalui akad baru karena tidak menghilangkan kebolehan bekas suami untuk rujuk dengan istri termasuk talak ini adalah talak khuluk talak 1 atau 2 tetapi sudah habis masa iddahnyanya.

2.Talak dipandang dari segi keadaan istri.

Terdapat 2 talak jika dipandang dari segi keadaan istri yaitu talak Sunni dan talak Bid’iy . 

a. talak Sunni yaitu talak yang dijatuhkan kanSuami kepada istri sesuai tuntunan nabi dengan syarat pertama istri dalam keadaan suci kedua istri dalam keadaan hamil Dan sudah jelas kehamilannya talak.

 b. yaitu talak yang dijatuhkan tidak berdasarkan tuntunan nabi seperti menjatuhkan talak kepada istri dalam keadaan istri sedang haid atau talak yang dijatuhkan saat istri dalam keadaan suci tetapi sudah pernah dicampuri atau hubungan seksual Al. tata cara rujuk rujuk adalah mengembalikan istri yang telah ditalak kepada status perkawinan yang asal sebagaimana sebelum dicerai. Adapun bentuk rujuk dapat berbentuk ucapan suami yang terang-terangan seperti saya kembali kepada istri saya yang saya cintai atau seperti engkau saya Rujuk Kembali atau juga dengan kata-kata sindiran seperti engkau saya dampingi kembali atau kata-kata engkau saya temani kembali. dalam rujuk ini hendaknya Di saat suami akan merujuk istrinya perlu dipersaksikan dengan saksi yang adil dan terpercaya. ya hal ini didasarkan pada Surat At talaq ayat 2.

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً  


2. Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.


Hukum persaksian dalam rujuk dan pernikahan berbeda. ada dalam perkawinan hukumnya wajib Oleh karena itu ia termasuk dalam salah satu rukun perkawinan sedangkan persaksian dalam rujuk hukumnya Sunnah. Hal ini dikarenakan rujuk adalah hak suami maka untuk merujuknya tidak diperlukan sarat Kerelaan dari pihak istri Atau pihak Wali.

H.Hikmah Talak dan Rujuk.

Dalam setiap ketentuan syariat Islam selalu mengandung hikmah bagi manusia demikian juga halnya ketentuan-ketentuan tentang talak memiliki berbagai Hikmah diantaranya adalah

1.Sarana untuk memilih pasangan hidup lebih baik dan harmonis 

2.Bentuk pengakuan an Islam akan realitas kehidupan dan kondisi kejiwaan yang mungkin berubah dan berganti

3. menghindari suami yang tidak menjalankan kewajibannya dengan baik

4. memberi kebebasan untuk memilih ih sejauh yang dibolehkan oleh agama

5.Menghindarkan diri dari kejahatan yang mungkin dilakukan oleh suami atau istri


Adapun hikmah yang terkandung dalam rujuk yang disyariatkan Islam diantaranya adalah


1.Dapat mengembalikan keutuhan rumah tangga yang pernah retak antara kedua belah pihak

2. memperbaiki hubungan antara suami dan istri

3. menyelamatkan keturunan

4. Mempererat hubungan keluarga kedua belah pihak

5. mencegah atau menghindari putusnya tali silaturahim antar muslim.


Sunday, September 12, 2021

PAI

 Materi : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (1)

 Aqidah Ahlak (7)


Menampilkan Perilaku beiman kepada Hari Akhir :


1. Jujur dalam ucapan.


Jujur dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah shidqu atau shiddiq yang berarti berkata benar atau nyata. Jujur merupakan bentuk kesamaan atau kesesuaian antara kata yang diucapkan dengan perbuatan yang dilakukan, atau antara informasi dan kenyataan. Dalam arti yang lebih luas, jujur artinya tidak melakukan kecurangan, mengikuti kaidah atau aturan yang berlaku dan memiliki kelurusan hati. Jujur merupakan salah satu sifat mulia dari empat sifat wajib Nabi Muhammad SAW yang merupakan sosok mulia dan teladan sempurna bagi seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW sudah dikenal sebagai pribadi yang jujur dan amanah bahkan sejak beliau belum diangkat menjadi seorang Nabi/Rasul. Orang yang jujur akan dicintai oleh Allah SWT. Jujur membutuhkan keteguhan hati, terkadang terasa berat, pahit, dan mengundang resiko. Tetapi segala sesuatu yang diniatkan karena Allah tentu akan mendapatkan jaminan balasan yang terindah dari Allah pula yaitu berupa surga yang penuh dengan kenikmatan dan keabadian.


Seseorang yang memiliki sifat jujur akan memperoleh kemuliaan dan derajat yang tinggi dari Allah SWT. Hal ini tercermin dalam firman-Nya di dalam al-Quran surat al-Ahzab ayat 35, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang sidiqin (benar), laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.


Dalam agama Islam terdapat beberapa macam sifat jujur yang dibedakan berdasarkan penerapan sifat jujur tersebut; (1) Jujur dalam niatnya atau kehendaknya, artinya seseorang terdorong untuk berbuat sesuatu atau bertindak dengan dorongan dari Allah. (2) Jujur dalam ucapan, yaitu seseorang yang berkata sesuai dengan apa yang dia ketahui atau terima. Ia tidak berkata apapun, kecuali perkataan tersebut merupakan kejujuran. (3) Jujur dalam perbuatan, yaitu seseorang yang beramal dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang ada dalam batinnya. (4) Jujur dalam janji, artinya dia selalu menepati janji yang telah diucapkan kepada manusia. Dia hanya mengucapkan janji yang dia tahu bisa dia tepati. (5) Jujur sesuai kenyataan, yang berarti dia menerapkan kejujuran pada segala hal yang dia alami di dalam hidupnya.


2. Tanggung jawab dalam ucapan.


Tanggung jawab adalah melaksanakan segala kewajiban dan berani menaggung segala akibat yang ditimbulkannya.


3. Adil.


Adil  bahasa dari kata 'adala yang berarti lurus atau seimbang, lawan adil adalah dhalim.


Dalam kamus bahasa Indonesia adil diartikan  dengan tidak berat sebelah, tidak memihak, berihkan pada yang benar,berpegang pada kebenran, sepatutnya, tidak sewenang wenang.




IBADAH (5)


MAWARIS DALAM ISLAM


A.  Pengertian Mawaris Dalam Islam


Kata mawaris berasal dari kata waris atau Al-miirats, waritsa yang berarti berpindahnya sesuatu yakni harta yang berupa materi dari seseorang yang disebut sebagai pewaris kepada orang lain yang disebut sebagai ahli waris. Ilmu yang mempelajari hal-hal yang menyangkut waris disebut dengan ilmu mawaris atau dikenal juga dengan istilah fara’id. Kata fara’id atau dalam bahasa arab, mafrud’ah, adalah bagian pada harta peninggalan yang telah ditentukan kadarnya. sedangkan secara istilah mawaris atau Warisan  diartikan sebagai perpindahan harta atau kepemilikan suatu benda dari orang meninggal dunia atau pewaris kepada ahli warisnya yang masih hidup.


Harta warisan atau harta peninggalan dalam ilmu mawaris dikenal dengan sebutan tirkah yang artinya peninggalan. Tirkah diartikan sebagai sesuatu atau harta yang berupa materi  ditinggalkan oleh pewaris atau orang yang meninggal, dan pembagiannya harus sesuai dengan syariat Islam.


Berkaitan dengan mawaris, terdapat beberapa istilah penting yaitu :


1.      Muwaris adalah Orang yang meninggalkan harta Warisan


2   Tirkah Yaitu seluruh harta peninggalan orang yang meninggal dunia sebelum diambil untuk pemeliharaan jenazah, melunasi hutang menunaikan wasiat.


3.      Al irsi, adalah harta warisan yang siap dibagikan kepada ahli waris yang berhak setelah diambil untuk pemeliharaan jenasah, melunasi hutang dan menunaikan wasiat.


4.      Warosah, yaitu harta warisan yang telah diterima oleh ahli waris


B.  Dasar Hukum Mawaris


Hukum mawaris mengatur hal-hal yang menyangkut harta peninggalan (warisan) yang ditinggalkan oleh ahli waris atau orang yang meninggal. Ilmu mawaris dalam islam mengatur peralihan harta peninggalan dari pewaris kepada nasabnya atau ahli warisnya yang masih hidup. Adapun dasar-dasar hukum yang mengatur ilmu mawaris adalah sebagai berikut:


1.      Alqur’an


لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ ۚ نَصِيبًا مَفْرُوضًا


“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”. (QS. An-nisa (4): 7)


يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا


“Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anakanakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak;n jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yangmeninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.(QS. An-nisa (4): 11)


2.      Al Hadist


إِنَّ اللَّهَ قَسَمَ لِكُلِّ وَارِثٍ نَصِيبَهُ مِنَ الْمِيرَاثِ فَلاَ يَجُوزُ لِوَارِثٍ وَصِيَّةٌ


“Sesungguhnya Allah membagi untuk setiap ahli warisnya sudah mendapatkan bagian-bagiannya. Karenanya tidak boleh ada wasiat untuk ahli waris.” (HR. Ibnu Majah, no. 2712; Tirmidzi, no. 2121. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan

TARIH ISLAM (7)Cara-cara Masuknya Islam Ke Indonesia


Islam masuk ke Indonesia melalui cara-cara berikut ini:


1. Perdagangan


Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia, dan Gujarat memegang peranan penting dalam penyiaran agama Islam di Indonesia. Masuknya Islam ke Indonesia melalui media perdagangan terjadi pada tahap awal yaitu sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan laut pada abad ke-7 M hingga abad ke-16 M.


Pada masa itu, para pedagang muslim yang berdagang ke Indonesia semakin banyak sehingga pada akhirna membentuk sebuah pemukiman yang disebut pekojan. Dari tempat inilah mereka saling berinteraksi dan berasimilasi dengan masyarakat setempat atau penduduk asli seraya menyebarkan ajaran agama Islam di Indonesia


2. Perkawinan


Para pedagang Islam yang datang ke Indonesia banyak yang menikah dengan wanita-wanita pribumi. Sebelum perkawinan berlangsung, wanita-wanita pribumi yang beragama Islam diminta untuk mengucapkan syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamanya. Melalui proses perkawinan ini, kelompok mereka semakin besar dan lambat laun berkembang dari komunitas kecil hingga menjadi kerajaan-kerajaan Islam.


3. Pendidikan


Penyebaran Islam melalui pendidikan dilakukan melalui pesantren-pesantren, khususnya oleh para kyiai. Semakin terkenal kyiai yang mengajar di sebuah pesantren itu,semakin besar pula pengaruh pesantren tersebut di tengah-tengah masyarakat.


Beberapa pesantren yang terkenal di Indonesia diantaranya Pesantren Ampel Denta, milik Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Pesantren Sunan Giri milik Sunan Giri, yang kebanyakan muridnya berasal dari Maluku. Disamping mengajar di pesantren-pesantren, para kyiai juga sering kali menjadi penasehat para raja ataupun bangsawan.


4. Tasawuf


Penyebaran Islam yang tidak kalah pentingnya ialah melalui tasawuf. Tasawuf ialah ajaran atau cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tasawuf lebih memudahkan orang yang telah mempunyai dasar ketuhanan lain untuk mengerti dan menerima ajaran agama Islam.


Disamping itu, ajaran tasawuf ini memelihara unsur-unsur budaya sebelum Islam diteruskan dalam kehidupan Islam, sehingga Islam mudah diterima oleh masyarakat. Ajaran tasawuf ini banyak di jumpai dalam cerita-cerita babad dan hikayat masyarakat setempat. Beberapa tokoh penyebar tasawuf diantaranya: Hamzah Fansuri, Syamsuddin, Syekh Abdul Shamad, dan Nurdin al-Raniri.


5. Kesenian


Penyebaran agama Islam di Indonesia terlihat juga dalam kesenian Islam, seperti peninggalan seni bangunan, seni musik, seni pahat, dan seni sastra. Hasil-hasil karya seni ini dapat dilihat pada bangunan masjid-masjid kuno di Demak, Banten, Cirebon dan Aceh.


6. Politik


Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam tersebut. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, maka rakyatnya akan memeluk agama Islam juga.


Alasannya karena masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap rajanya. Demi kepentingan politik maka Raja akan mengadakan perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.


7. Dakwah


Pendatang Muslim yang singgah di Indonesia baik yang menetap maupun yang tidak menetap, sebagian dari mereka memang benar-benar sengaja dan berniat untuk berdakwah. Penyebaran Islam melalui berdakwah, bukan hanya dilakukan oleh pendatang dari luar Indonesia.


AL QUR'AN (9)ETOS KERJA


" Duduk sendiri bersempit-sempit, duduk banyak berlapang-lapang." Inilah kenyataan yang terjadi. Jika kita duduk sendiri pikiran terasa sempit, tidak tahu apa yang mesti dikerjakan. Akan tetapi, jika bersama dengan orang lain, hati menjadi terbuka dan kita semakin kreatif untuk berbuat dan menyelesaikan sesuatu yang terbaik. Seperti pesan dalam pepatah " Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing."


A. Memberi Kesempatan kepada Orang Lain : Q.S. Al Mujadalah : 11


Quran Surat Al-Mujadilah Ayat 11


 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ 


Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr 


Terjemah Arti: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 


Kesimpulannya adalah:


1. Perintah untuk memberikan kelapangan kepada orang lain dalam majelis ilmu, majelis zikir, dan segala majelis yang sifatnya menaati Allah SWT dan rasul-nya.

2.Allah SWT mengangkat orang-orang beriman atas orang-orang yang tidak beriman beberapa derajat tingginya, dan Allah SWT mengangkat orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan atas orang-orang yang beriman tetapi tidak berilmu pengetahuan beberapa derajat tingginya. Ringkasnya Allah SWT meninggikan derajar orang-orang beriman, teristimewa orang-orang beriman lagi berilmu pengetahuan.