Monday, October 12, 2020

ASA GOHAN

 ASA GOHAN (Makan pagi)


POLA KALIMAT

KK (bentuk –masu)


Contoh Kalimat Berikut:


1.あさごはんをたべます

Asa gohan o tabemasu

Makan pagi


2.あさごはんをたべません

Asa gohan o tabemasen

Tidak makan pagi


3.あさごはんをたべますか? Taberu-tabemasu : makan

Asa gohan o tabemasuka? Nomu-nomimasu : makan

Apakah kamu makan pagi?


4.あさ、なにをたべますか?

Asa, nani o tabemasuka ?

Sarapan pagi makan apa ?

Jawab:

なにもたべません

Nani mo tabemasen

Tidak minum apa apa


Kosa kata:

Tabemono : makanan Nomimono : minuman

Gohan : nasi Mizu : air

Pan : roti         Kohi : kopi

Niku : daging Kocha : teh

Sakana : ikan Juusu : jus

Tamago : telur Gyuunyu : susu sapi

Yasai : sayuran Miruku : milk

Kudamono: buah buahan


Silahkan berlatih ungkapan ungkapan di atas agar bisa berbicara bahasa Jepang dengan mudah.


Sumber:Buku SAKURA


BAB 4 SHOLAT JUM'AT

 BAB 4

SHOLAT JUM’AT

Dalil Pokok

Q.S.al-Jum’ah(62) : 9

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ  


Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli . Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Hari jum’at merupakan hari yang penting bagi kaum muslimin.Hari yang memiliki kehususan dan keistimewaan yang tidak dimiliki hari hari yang lain.Alloh memerintahkan kaum muslimin berkumpul pada hari itu untuk menunaikan ibadah sholat di masjid.Disana kaum muslimin saling berkumpul dan bersatu untuk melakukan ibadah husus,sholat jum’at.Disamping itu kesempatan berkumpul di masjid pada hari jum’at juga dapat membentuk ikatan kecintaan,persaudaraan dan persatuansesama umat Islam.Demikian Rosululloh kabarkan dalam hadits hadits beliau,diantaranya yaitu “ Sebaik baiknya hari yang matahari terbit padanya,adalah hari jum’at.Pada hari itu Adam diciptakan,masuk dan keluar dari surge dan hari kiamat hanya akan terjadi pada hari jum’at”.(H.R.Muslim).

Oleh karena itu sungguh disayangkan jika ada kaum muslimin yang dengan sengaja meninggalkan kebaikan-kebaikan pada hari jum’at,terlebih jika seorang laki laki yang tidak pernah menunaikan sholat jum’at.Padahal Rosululloh Saw dalam riwayat Muslim menegaskan bahwa jika orang suka meninggalkan sholat jum’at,maka Alloh akan menutupi hati-hati mereka,kemudian mereka benar-benar akan tergolong kedalam orang-orang yang lalai.

A. Ketentuan Sholat Jum’at.

1. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Jum’at

Sholat jum’at adalah sholat dua roka’at pada waktu dhuhur hari jum’at yang dilakukan secara berjama’ah dan dilaksanakan setelah khutbah.Menunaikan ibadah sholat jum’at hukumnya fardhu’ain,yaitu kewajiban yang mesti harus ditunaikan oleh setiap orang-per orang yang telah mmemenuhi syarat wajib sholat jum’at.Ketentuan seperti itu didasarkan firman Alloh dalam Q.A.al-Jumu’ah(62) : 9.

Dari penjelasan dan ayat tersebut dapat di pahami bahwa mengerjakan sholat jum’at bagi orang Islam yang memenuhi syarat wjib melaksanakan sholat jum’at hukumnya fardlu’ain.Oleh karena itu,seseorang yang tidak mengerjakan sholat jum’at tanpa alasan yang dapat dibenarkan Islam,termasuk perbuatan dosa.

Kewajiban menunaikan sholat jum’at dikecualikan bagi hamba sahaya,kaum wanita,anak-anak,orang sakit dan orang yang sedang berhalangan/udhur,seperti orang yang sedang dalam bepergian/musafir.Hal ini berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad Saw :

الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِ أَرْبَعَةً: عَبْدٌ مَمْلُوْكٌ، أَوِ امْرَأَةٌ، أَوْ صَبِيٌّ، أَوْ مَرِيْضٌ


“Jum’atan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah, selain atas empat (golongan): budak sahaya, wanita, anak kecil, atau orang yang sakit.” (HR. Abu Dawud dalam as-Sunan no. 1067. An-Nawawi rahimahullah menyatakannya sahih dalam al-Majmu’ 4/349, demikian pula al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 3111)

Dalam masalah ini perlu dijelaskan bahwa memang bagi kaum wanita tidak berkewajiban menunaikan sholat jum’at akan tetapi sendainya mereka mengikutinya,maka sah sja sholatnya, dan oleh karena itu , tidak lagi terkena kewajiban menunaikan sholat dhuhur.


هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَأَجِبْ. 

“Apakah engkau mendengar seruan untuk shalat ? Ia menjawab, ‘Ya’, beliau berkata lagi, ‘Kalau begitu, penuhilah”. [Dikeluarkan oleh Muslim, kitab Al-Masajid 653]

Referensi: https://almanhaj.or.id


2. Syarat Wajib dan Syarat Syah Sholat Jum’at

a. syarat wajib sholat jum’at

Orang yang wajib mengerjakan sholat jum’at adalah orang-orang yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut yaitu

1. Islam

2. Baligh/dewasa

3. Berakal

4. Sehat (bagi orang sakit atau berhalangan tidak wajib jum’at)

5. Laki-laki

6. Merdeka

7. Penduduk tetap(muqim),artinya bukan musyafir

b. Syarat syah sholat jum’at.

Adapun syarat syah sholat jum’at adalah sebagai berikut :

1. Sholat jum’’at diadakan dalam satu tempat(tempat tinggal) baik di kota maupun di desa.Tidak syah jika dikerjakan di lading atau ditempat yang jauh dari perkampungan penduduk.

2. Sholat jum’at diadakan secara berjama’ah.Mengenai jumlah jama’ah,para ulama berbeda pendapat.Namun berdasarkan fatwa Tarjih Muhammadiyah tidak ada pembatasan dalam masalah jumlah.Selagi dilakukan secara berjama’ah dengan jumlah banyak menurut suatu adat, maka sholat jum’at itu syah dilakukan.

3. Sholat jum’at dilaksanakan setelah matahari tergelincir,yaitu saat masuknya waktu dhuhur.


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي الْجُمُعَةَ حِيْنَ تَمِيْلُ الشَّمْسُ


“Sungguh, Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa shalat Jumat ketika matahari miring (condong ke barat, pent.).” (HR. al-Bukhari no. 904)

4. Hendaklah dilaksanakan setelah dua khutbah.



3. Sunah-Sunah Sholat Jum’at

4. Tata Cara Sholat Jum’at

5. Halangan-Halangan Sholat Jum’at

6. Larangan sholat Jum’at


Sunday, October 11, 2020

Pengertian Nabi dan Rosul

 B. Pengertian Iman kepada Rosul Rosul Alloh

1. Pengertian Nabi dan Rosul

Secara etimologis Nabi berasal dari kata na-ba artinya ditinggalkan,atau  dari kata : “Naba’a “ artinya berita,dalam hal ini seorang nabi adalah seseorang yang ditinggalkan derajatnya  oleh Alloh Swt dengan memberinya berita.Sedangkan kata Rosul berasal dari kata” ar-sa-la “,artinya : mengutus,mengirim.Setelah dibentuk menjadi rosul berarti yang  diutus.Dalam hal ini seorang rosul adalah seorang yang diutus oleh Alloh Swt untuk menyampaikan misi,pesan-risalah.

Secara terminologis Nabi dan Rosul adalah manusia biasa,laki-laki yang dipilih oleh Alloh Swt untuk menerima wahyu.Apabila tidak diiringi kewajiban menyampaikan atau membawa misi tertentu,maka dia disebut Nabi.Namun apabila diikuti kewajiban menyampaikan atau membawa missi ar-risalah tertentu maka disebut juga dengan Rosul.Jadi setiap Rosul juga Nabi,tetapi tidak setiap Nabi menjadi Rosul.Sebagaimana halnya Nabi Musa As adalah Nabi,ia contoh Nabi sekaligus Rosul sedangkan Nabi Harun As adalah Nabi saja sebab hanya meneruskan syariat Nabi Musa As dan tidak diberikan syari’at baru.Nabi dan Rosul semuanya terdiri dari seorang laki-laki,tidak seorangpun Nabi dan Rosul dari jenis perempuan.Dalam hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an surat al-Anbiya (21) : 7

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلاَّ رِجَالاً نُّوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ  


7. Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.

Alloh mengutus Nabi dan Rosul sebagai pemberi peringatan bagi manusia,Alloh menjamin keselamatan bagi orang yang beriman dan mau memperbaiki diri,sebagaimana firman Alloh dalam surat al-An’am (6) :48

وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلاَّ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ  


48. Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan , maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

2. Perbedaan Nabi dan Rosul

Menurut jumhur ulama antara nabi dan rosul terdapat perbedaan meskipun kedua duanya sebagai manusia pilihan yang diberi wahyu.Adapun perbedaan perbedaan menurut jumhur ulama sebaagai berikut :

1. Rosul adalah orang yang diberi wahyu dengan syariat yang baru.

2. Rosul senantiasa memiliki kitab atau lembaran lembaran yang memuat syariat baru atau sebagai dari syariat rosul sebelumnya.

3. Nabi adalah orang yang diutus Alloh untuk menjalankan dan mengokohkan syariat rosul-rosul sebelumnya.

4. Nabi belum tentu memiliki kitab atau lembaran lembaran(shuhuf).


3. Jumlah Nabi dan Rosul

Adapun jumlah nabi dan rosul sangat banyak,hanya Alloh yang mengetahui secara pasti.Sebagian Alloh sebutkan kisahnya dalam al-Qur’an sedangkan sebagiannya lagi tidak disebutkan,sebagaimana firmannya dalam surat al-Mikmin (40) : 78

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ فَإِذَا جَاء أَمْرُ اللَّهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُونَ  


78. Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mu'jizat, melainkan dengan seizin Allah. maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.


Sabda Rosululloh Saw :

“Dari Abu Dzar ia berkata : saya bertanya wahai Rosululloh : berapa jumlah para nabi ? Beliau menjawab : Jumlah para nabi sebanyak 124.000 orang dan diantara mereka yang termasuk rosul sebanyak 315 orang suatu jumlah yang besar”.H.R.Ahmad.

Berdasarkan hadits diatas bahwa jumlah nabi dan rosul sebanyak 124.oo dan diantaranya ada 315 orang yang diangkat Alloh Swt menjadi rosul.Diantara 315 nabi dan rosul itu,ada 25 nabi yang nama dan sejarahnya tercantum dalam al-Qur’an,18 nabi disebutkan dalam surat al-An’am ayat 83-86 dan 7 orang nabi dalam beberapa ayat yang terpisah,mereka inilah yang wajib kita ketahui.


Thursday, October 8, 2020

Q.S.Al-Ankabut(29) : 44

 b.Q.S.al-Ankabut(29) : 44


خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِّلْمُؤْمِنِينَ  


 Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak . Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mu'min.


Isi ayat Q.S.Al-Ankabut : 44


Maksud ayat ini bahwasanya Alloh sendirilah yang menciptakan langit dan bumi tanpa bantuan siapapun karena Dial ah yang maha Esa,tiada sekutu bagi-Nya.Alloh menciptakan langit 7 tingkat,dimana ketebalan masing masing langit apabila dijelajahi membutuhkan waktu 500 tahun perjalanan.Alloh telah menciptakan langit yang begitu tinggi,tebal dan kuat untuk melindungi kehidupan di bumi.Alloh juga menghiasi bumi dengan matahari ,bulan dan bintang yang memiliki fungsi masing masing dalam kehidupan.

Alloh sang pencipta juga menciptakan bumi dengan berbagai keindahannya.Ada tumbuh tumbuhan yang selalu memproduksi oksigen untuk kelangsungan kehidupan di bumi.Hewan hewan ditundukan-Nya untuk memfasilitasi manusia.Hutan,gunung,sawah dan lautan tercipta untuk keserasian dan keselarasan ekosistem kehidupan.Demikianlah Alloh telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan haq.Adapun yang dimaksud dengan haq adalah alloh menciptakan semua itu tidak sia-sia, bahkan syarat dengan hikmah dan tujuan.

Hikmah dan tujuan dari diciptakannya alam semesta adalah untuk memberikan kemudahan fasilitas kehidupan bagi manusia agar lebih mudah dalam menegakkan hokum-hukum Alloh di muka bumi.Oleh karena itu,dengan merenungkan ayat-ayat Alloh yang ada di alam semesta orang-orang beriman akan mendapatkan anugerah berupa kecintaan kepada Alloh dan ketunduka penyembahan kepada-Nya.

Berdasarkan isi dari ayat ini,diantara sikap atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang harus dimiliki seorang pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

a. Rajin melaksanakan ibadah,baik yang wajib maupun yang Sunnah.

b. Membuang sampah pada tempatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan.

c. Menyayangi binatang piaraan sebagai wujud syukur kepada Alloh.

d. Menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan dilingkungan sekitar.


c.Q.S.Ar-Ruum(30) : 8


أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنفُسِهِمْ مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُّسَمًّى وَإِنَّ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ بِلِقَاء رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ  


Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.

Isi Ayat Q.S.ar-Ruum (30): 8

Kebanyakan dari orang orang yang mendustakan peringatan Alloh melalui para Rosul-Nya tidak memikirkan tanda kekuasaan Alloh yang ada pada dirinya.Mereka tidak sadar bahwa pada dirinya terdapat bukti kekuasaan Alloh yang sangat luar biasa.Manusia ada diawali dengan tidak ada.Kemudian Alloh menjadikan manusia ada melalui tahapan atau proses yang sangat rapid an teratur.Mulai dari setetes air yang hina, kemudian menjadi segumpal darah.Setelah itu menjadi segumpal daging.Ahirnya lahirlah bayi yang tumbuh berkembang menjadi remaja, manusia dewasa dan mencapai usia tua dengan keadaan lemah yang kian bertambah.Keberadaan manusia mulai proses yang teramat teratur dan rapi tersebut tidaklah mungkin tidak mengandung hikmah kehidupan.Manusia tidak mungkin tercipta sia sia.Manusia akan diuji dengan syariat perintah dan larangan untuk mendapatkan balasan kebaikan di kehidupan akhirat dan siksaan bagi yang membangkang.Inilah maksud dari Alloh menciptakan langit dan bumi dengan haq(kebenaran)

Ayat ini juga berisi kabar bahwasanya kehidupan dunia,keberadaan langit dan bumi sudah ditentukan masanya.Suatu saat pasti akan berahir dan hancur saat terjadi kiamat.Kemudian Alloh akan menggantinya dengan bentuk yang lain.Namun karena sifat angkuh manusia,kebanyakan mereka ingkar terhadap pertemuan dengan Alloh dalam kehidupan akhirat.Mereka membanggakan teknologi yang canggih dan konstruksi bangunan yang kuat.Seolah kemajuan peradaban dan kekuatan teknologi mampu menandingi kekuasaan dan kekuatan Alloh sehingga kehidupan mereka di dunia akan kekal.Padahal sudah berapa banyak kaum di muka bumi dihancurkan oleh Alloh karena kedurhakaan dan kesombongannya.

Berdasarkan isi dari ayat ini,diantara sikap atau perilaku kehidupan sehari hari yang harus dimiliki oleh Pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

a. Menjaga kebersihan diri sebagai wujud mensyukuri nikmat Alloh.

b. Menjauhkan diri dari maksiat kepada Alloh,seperti pacaran,zina,narkoba dan minuman keras.

c. Banyak berdzikir kepada Alloh.

d. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan angkuh.


Tuesday, October 6, 2020

KOKO DE SHUSHIN...

 

PETUNJUK TUGAS

1.Pada gambar diatas buatlah kalimat negatif dan interogatif (pada kata kerja saja yang 5 nomor)
2.Jawaban dikirim via Whatshapp ke nomor pak guru dan batas ahir pengiriman sampai ba'da maghrib.

Monday, October 5, 2020

MAKMUM MASBUQ

 F. Makmum Masbuq


Yang dimaksud dengan makmum masbuq ialah orang yang mengikuti jama’ah yang dating kemudian menyusuk hingga tidak sempat membaca al-Fatihah pada roka’at tersebut.Kalau ia masih mendapat ruku’ imam dengan sempurna,maka ia dinyatakan mendapat roka’at tersebur,tetapi kalua ia mendapati dan menyusulnya ketika imam sudah I’tidal,maka ia tidak mendapatkan roka’at yang disusulnya.Namun hal itu bukan berarti ia berdiam diri tanpa segera mengikutinya sampai ketika imam telah memasuki roka’at berikutnya.Dalam riwayat Abu Dawud,Rosululloh Saw menjelaskan :

G. Halangan Sholat Berjama’ah


Sholat berjama’ah dapat ditinggalkan,dan dilaksanakan sholat sendiri(munfarid) apabila dalam keadaan seperti berikut :

1. Hujan lebat atau angina kencang yang menyusahkan perjalanan ke masjid.Berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw :


حَدَّثَنِى نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ نَادَى بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ وَمَطَرٍ فَقَالَ فِى آخِرِ نِدَائِهِ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ أَوْ ذَاتُ مَطَرٍ فِى السَّفَرِ أَنْ يَقُولَ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ.


Dari Nafi’, dari Ibnu Umar bahwasanya dia pernah beradzan untuk shalat di malam yang dingin, berangin kencang dan hujan, kemudian dia mengatakan di akhir adzan, “Alaa shollu fi rihaalikum, alaa shollu fir rihaal” [Hendaklah shalat di rumah kalian, hendaklah shalat di rumah kalian]’. Kemudian beliau mengatakan, ”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam biasa menyuruh muadzin, apabila cuaca malam dingin dan berhujan ketika beliau bersafar (perjalanan jauh) agar mengumandangkan, “Alaa shollu fi rihaalikum” [Hendaklah shalat di kendaraan kalian masing-masing]’.(H.R.Bukhori&Muslim)

https://rumaysho.com/686-tujun-hujan-meninggalkan-shalat-jamaah.html

2. Sakit yang cukup parah sehingga sulit untuk ke masjid.Q.S.al-Hajj/22 : 78


وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ


Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan

3. Karena lapar dan haus sedangan makanan sudah tersedia.


Ibunda Aisyah radhiyallahu’anha pernah menyampaikan sebuah nasehat yang beliau dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


لاَ صَلاَةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ


“Tidak ada shalat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada shalat bagi yang menahan (kencing atau buang air besar).” (HR. Muslim no. 560).

Rhttps://konsultasisyariah.com


4. Ingin buang air besar atau air kecil.

Hadits yang mendasari sama dengan hadits point ke tiga.


H. Keutamaan/Hikmah Sholat Berjama’ah


Melaksanakan sholat memberikan banyak hikmah,diantaranya yaitu :

1. Alloh Swt akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang melaksanakan sholat berjama’ah


وقال صلى الله عليه وسلم: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً


Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.” 

Hadis ini diriwayatkan oleh imam Malik, imam Ahmad, imam Al-Bukhari, imam Muslim, imam At-Tirmidzi, imam Ibnu Majah, dan imam An-Nasai dati sahabat


2. Akan dihapuskan kesalahannya dan senantiasa didoakan malaikat supaya Alloh Swt memberikan sholawat dan kasih saying.


صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَفِى سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا ، وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ ، فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى عَلَيْهِ مَا دَامَ فِى مُصَلاَّهُ (مَا لَمْ يُحْدِثْ)  تَقُوْلُ : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ . وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ


“Shalat seseorang dengan berjama’ah dilipatgandakan daripada shalatnya di rumah dan di pasarnya dua puluh lima kali lipat. Dan hal itu apabila ia berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian keluar ke masjid dengan tujuan hanya untuk shalat. Tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya. Lalu apabila ia shalat, para malaikat akan terus mendo’akannya selama ia berada di tempat shalatnya, selama ia tidak berhadats. Malaikat akan mendoakan, “Ya Allah, sejahterakanlah ia. Ya Allah, rahmatilah dia.” Dan ia dianggap terus menerus shalat selama ia menunggu shalat.” (HR. Bukhari, no. 647 dan Muslim, no. 649).

Sumber :https://rumaysho.com

3. Mengikat tali persaudaraan, ukhuwah (kebersamaan) dan silaturohim antara sesama saudara muslim, sesuai dengan surat at-Taubah (9): 11.


فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ  


Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.


4. Mencegah perbuatan keji dan kemungkaran sebagaimana yang disebutkan Alloh dalam firman-Nya Q.S.al- ‘Ankabut (29) :45


اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ  


45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


5. Membina kedisiplinan, ada nilai gerakan, meninggalkan kemalasan. Dalam menegakkan sholat dianjurkan untuk segera melaksanakannya diawal waktu. Orang yang melambat-lambatkan sholat dapat berakibat menjadi lalai, dan orang lalai dimurkai bahkan sangat dibenci Alloh Swt, seperti firman-Nya dalam Q.S.al-Ma’un 4-7


فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ  


4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,


الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ  


5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,


الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُونَ  


6. orang-orang yang berbuat riya ,

وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ  


7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna .


6. Melatih kesabaran. Dengan mendirikan sholat berjama’ah, maka secara tidak langsung juga mendidik seseorang bersikap sabar dalam setiap pekerjaan. Firman Alloh Q.S.al-Baqoroh :45-46.


وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ  


45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',


الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ  


46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.


7. Menyebarkan ajaran Islam dikalangan masyarakat.

8. Tidak membedakan setatus social seseorang karena kedudukannya sama dihadapan Alloh Swt.

9. Taat kepada pimpinan selama tidak melakukan kesalahan, apabila salah kita wajib mengingatkan.


Sunday, October 4, 2020

BAB 2.IMAN KEPADA PARA ROSUL ALLOH

 BAB IV

IMAN KEPADA ROSUL ROSUL ALLOH


Pendahuluan

Manusia diciptakan dalam keadaan sebaik baik ciptaan,maka manusia diberi tanggung jawab sebagai hamba dan kholifah.Mengapa Alloh memberikan posisi tinggi kepada manusia bukan kepada yang lain?.Karena manusia dicipta dengan berbagai kelebihan yaitu kemampuan berfikir dan kemampuan merasakan,hal ini yang membedakan antara manusia dan makluq lain.Posisi manusia sebagai kholifah adalah sebagi wakil-Nya.Mengapa Alloh mengangkat wakil-Nya di muka bumi?Sebab Alloh Swt Dzat yang maha ghoib,maka Alloh mengutus para wakil-Nya di bumi untuk menjalankan visi dan misi suci-Nya di dunia,adalah tidak mungkin Alloh Swt sendiri yang hadir di dunia ini dan secara langsung membereskan persoalan umat.

Namun saying dengan kecerdasan pikirannya justru makin banyak yang menyimpang dari ajaran agama,banyak manusia yang menjadi budak perut dan budak kelamin mereka memperturutkan kesenangan hawa nafsunya sehingga banyak melakukan maksiat dan dosa,ada juga dengan kecerdasan akalnya dan kemahiran mereka dalam berbicara,mereka berfatwa tanpa ilmu,ajaran para Nabi dan Rosul mereka selewengkan,bahkan Rosul yang diutus oleh Alloh Swt mereka kultuskan sebagai tuhan,anak tuhan dan jelmaan tuhan.

Keyakinan terhadap para Nabi dan Rosul harus melandasi perilaku hidup kaum muslimin,baik bersifat individu maupun kolektif.Sudahkah kita menerapkan nilai nilai keyakinan terhadap para Nabi dan rosul dalam kehidupan sehari hari?.Sudahkah kita merasa bangga dengan diutusnya para rosul?Sudahkah kita merasa bersyukur kepada Alloh Swt karena telah mengutus para rosul-Nya?.Bagaimana caranya?,mari kita bahas satu persatu untuk menambah pengetahuan kita.

A. Dalil Nagli tentang Iman kepada Rosul Rosul Alloh

Iman kepada para nabi dan rosul Alloh Swt,merupakan salah satu rukun iman yang keempat dari rukun iman yang enam yang wajib kita ketahui.Keimanan seseorang itu tidak sah,sampai ia mengimani semua nabi dan rosul Alloh Swt,membenarkan bahwa Alloh telah mengutus mereka untuk memberi peringatan,memberi kabar gembira,memberi petunjuk dan mwmbimbing manusia kejalan yang diridloi.Kewajiban untuk mengimani para rosul berdasarkan firman Alloh

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيَ أَنزَلَ مِن قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيداً  


 Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.(Q.S.an-Nisa(4) : 136)

Setiap umat tidak pernah sunyi dari utusan Alloh Swt yang membawa syariat husus untuk kaumnya atau dengan membawa syariat sebelumnya yang diperbaharui.Alloh berfirman dalam al-qur’an surat an-Nahl(16) :36


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu " ,….

Para rosul adalah manusia biasa,yang tidak mempunyai sedikitpun keistimewaan rububiyah dan uluhiyah.Alloh Swt berfirman tentang nabi Muhammad Saw sebagai pimpinan para rosul dan yang paling tinggi pangkatnya di sisi Aloh Swt.

قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ  


 Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfa'atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman".(Q.S.al-A’rof(7) :188)