F. Makmum Masbuq
Yang dimaksud dengan makmum masbuq ialah orang yang mengikuti jama’ah yang dating kemudian menyusuk hingga tidak sempat membaca al-Fatihah pada roka’at tersebut.Kalau ia masih mendapat ruku’ imam dengan sempurna,maka ia dinyatakan mendapat roka’at tersebur,tetapi kalua ia mendapati dan menyusulnya ketika imam sudah I’tidal,maka ia tidak mendapatkan roka’at yang disusulnya.Namun hal itu bukan berarti ia berdiam diri tanpa segera mengikutinya sampai ketika imam telah memasuki roka’at berikutnya.Dalam riwayat Abu Dawud,Rosululloh Saw menjelaskan :
G. Halangan Sholat Berjama’ah
Sholat berjama’ah dapat ditinggalkan,dan dilaksanakan sholat sendiri(munfarid) apabila dalam keadaan seperti berikut :
1. Hujan lebat atau angina kencang yang menyusahkan perjalanan ke masjid.Berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw :
حَدَّثَنِى نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ نَادَى بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ وَمَطَرٍ فَقَالَ فِى آخِرِ نِدَائِهِ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ أَوْ ذَاتُ مَطَرٍ فِى السَّفَرِ أَنْ يَقُولَ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ.
Dari Nafi’, dari Ibnu Umar bahwasanya dia pernah beradzan untuk shalat di malam yang dingin, berangin kencang dan hujan, kemudian dia mengatakan di akhir adzan, “Alaa shollu fi rihaalikum, alaa shollu fir rihaal” [Hendaklah shalat di rumah kalian, hendaklah shalat di rumah kalian]’. Kemudian beliau mengatakan, ”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam biasa menyuruh muadzin, apabila cuaca malam dingin dan berhujan ketika beliau bersafar (perjalanan jauh) agar mengumandangkan, “Alaa shollu fi rihaalikum” [Hendaklah shalat di kendaraan kalian masing-masing]’.(H.R.Bukhori&Muslim)
https://rumaysho.com/686-tujun-hujan-meninggalkan-shalat-jamaah.html
2. Sakit yang cukup parah sehingga sulit untuk ke masjid.Q.S.al-Hajj/22 : 78
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan
3. Karena lapar dan haus sedangan makanan sudah tersedia.
Ibunda Aisyah radhiyallahu’anha pernah menyampaikan sebuah nasehat yang beliau dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ صَلاَةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلاَ وَهُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبَثَانِ
“Tidak ada shalat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada shalat bagi yang menahan (kencing atau buang air besar).” (HR. Muslim no. 560).
Rhttps://konsultasisyariah.com
4. Ingin buang air besar atau air kecil.
Hadits yang mendasari sama dengan hadits point ke tiga.
H. Keutamaan/Hikmah Sholat Berjama’ah
Melaksanakan sholat memberikan banyak hikmah,diantaranya yaitu :
1. Alloh Swt akan melipatgandakan pahala bagi mereka yang melaksanakan sholat berjama’ah
وقال صلى الله عليه وسلم: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.”
Hadis ini diriwayatkan oleh imam Malik, imam Ahmad, imam Al-Bukhari, imam Muslim, imam At-Tirmidzi, imam Ibnu Majah, dan imam An-Nasai dati sahabat
2. Akan dihapuskan kesalahannya dan senantiasa didoakan malaikat supaya Alloh Swt memberikan sholawat dan kasih saying.
صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَفِى سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا ، وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ ، فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى عَلَيْهِ مَا دَامَ فِى مُصَلاَّهُ (مَا لَمْ يُحْدِثْ) تَقُوْلُ : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ . وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ
“Shalat seseorang dengan berjama’ah dilipatgandakan daripada shalatnya di rumah dan di pasarnya dua puluh lima kali lipat. Dan hal itu apabila ia berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian keluar ke masjid dengan tujuan hanya untuk shalat. Tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya. Lalu apabila ia shalat, para malaikat akan terus mendo’akannya selama ia berada di tempat shalatnya, selama ia tidak berhadats. Malaikat akan mendoakan, “Ya Allah, sejahterakanlah ia. Ya Allah, rahmatilah dia.” Dan ia dianggap terus menerus shalat selama ia menunggu shalat.” (HR. Bukhari, no. 647 dan Muslim, no. 649).
Sumber :https://rumaysho.com
3. Mengikat tali persaudaraan, ukhuwah (kebersamaan) dan silaturohim antara sesama saudara muslim, sesuai dengan surat at-Taubah (9): 11.
فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ وَآتَوُاْ الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.
4. Mencegah perbuatan keji dan kemungkaran sebagaimana yang disebutkan Alloh dalam firman-Nya Q.S.al- ‘Ankabut (29) :45
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
5. Membina kedisiplinan, ada nilai gerakan, meninggalkan kemalasan. Dalam menegakkan sholat dianjurkan untuk segera melaksanakannya diawal waktu. Orang yang melambat-lambatkan sholat dapat berakibat menjadi lalai, dan orang lalai dimurkai bahkan sangat dibenci Alloh Swt, seperti firman-Nya dalam Q.S.al-Ma’un 4-7
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُونَ
6. orang-orang yang berbuat riya ,
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna .
6. Melatih kesabaran. Dengan mendirikan sholat berjama’ah, maka secara tidak langsung juga mendidik seseorang bersikap sabar dalam setiap pekerjaan. Firman Alloh Q.S.al-Baqoroh :45-46.
وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
7. Menyebarkan ajaran Islam dikalangan masyarakat.
8. Tidak membedakan setatus social seseorang karena kedudukannya sama dihadapan Alloh Swt.
9. Taat kepada pimpinan selama tidak melakukan kesalahan, apabila salah kita wajib mengingatkan.
No comments:
Post a Comment