C. Pola Gerakan Pembaharuan Islam di Dunia
1. Pola pembaharuan yang berorientasi pada peradaban Barat
Pola ini berpendapat bahwa sumber kekuaatan dan kemajuan dunia di barat merupakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.Mereka yang sependapat dengan pola ini berkeyakinan bahwa kemajuan dan keberhasilan barat ini merupakan kelanjutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pernah berkembang di masa kejayaan Islam.Maka untuk mengembalikan kekuatan peradaban Islam,ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang telah berkembang di masa kejayaan Islam harus dikuasai kembali oleh umat Islam.Cara yang digunakan untuk mengembalikan kejayaan Islam adalah dengan pendidikan, yaitu pendidikan dengan model orang barat sebagaimana Barat dulu juga belajar system endidikan kepada Islam.
Pendukung pola pertama ini disebut dengan “modernis”. Sultan Mahmud 2 dari Turki Usmani merupakan pelopor pembaharu atau modernisasi-peradaban Islam beserta system pendidikannya yang berkiblat pada pola barat modern. Ia mendirikan sekolah-sekolah model barat dan mengirim siswa-siswi ke Eropa untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi modern langsung pada sumbernya.
Pola pembaharuan ini juga dirintis oleh Muhammad Ali Pasha di Mesir (1804-1848), suatu pola yang menjadi acuan kebanyakan pendidikan Islam.Salah satu ide Muhammad Ali Pasha adalah mendirikan model dualisme system pendidikan, yaitu sekolah model barat dan madrasah-madrasah bercorak tradisional.
2. Pola pembaharuan yang berorientasi pada sumber Islami murni
Pola pembaharuan in iberpendapat bahwa sesungguhnya Islam adalah sumber ilmu pengetahuan modern dan peradaban. Sudah dibuktikan pada masa kejayaan Islam bahwa Islam pada waktu itu menguasai peradaban dan ilmu pengetahuan modern seperti kedokteran, sains, matematika dan lain sebagainya.
Analisis kelompok kedua ini bahwa kemunduran peradaban Islam disebabkan umat Islam tidak lagi menjalankan ajarannya dengan sebenarnya.
3. Pola pembaharuan yang berorientasi pada nasionalisme
Ide nasionalisme sebenarnya dari dunia barat, yang berpendapat bahwa kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan bersumber dari bangsa itu sendiri melalui potensi sumder daya manusia, potensi kesejahteraan dan potensi lingkungan. Bangsa- bangsa barat menjadi kuat karena mereka mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan rasa kebersamaan sebagai suatu bangsa. Berdasarkan kebersamaan itulah mereka berkembang, bukan karena kesamaan agama yang mereka anut.
No comments:
Post a Comment