Tuesday, November 10, 2020

Pengaruh Kebijakan Belanda terhadap Pendidikan Islam

 B. Pengaruh Kebijakan Belanda Terhadap Pendidikan Islam

Tiga setengah abad Belanda menjajah Indonesia dan berbagai macam bentuk kebijakan dan pendekatan telah dilakukan oleh Belanda di wilayah jajahannya,yang umumnya kebijakan mereka merugikan masyarakat secara umum.Menjelang dan awal abad XX ada beberapa kebijakan Belanda di Indonesia yang secara signifikan berpengaruh terhadap pendidikan Islam yaitu :

1. Politik Etis

Politik Etis maksudnya adalah politik balas budi, politik ini diberlakukan pada tahun 1901, politik ini adalah system yang diberlakukan Belanda untuk membagun negara jajahannya, cikal bakal politik etis berdasarkan pidato kenegaraan yang disampaikan oleh ratu Belanda Wilhelmina menjelang ahir tahun 1901,diantara pokok-pokok pikirannya: arah baru yang ditempuh oleh politik penjajahan.

Secara konsep politik etis sangat baik karena ada keberpihakan kepada kaum pribumi. Namun dalam pelaksanaannya colonial Belanda bekerja sama dengan kolompok liberal (pemegang saham),tetap mengeksplotir daerah jajahannyauntuk kepentingan ekonominya.Dalam menjalankan politik etis Belanda menerapkan trilogy program yaitu meliputi : edukasi (pendidikan),irigasi (pengairan) dan transmigrasi (perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah perkebunan jawa).

Kepentingan dan ertimbangan politik lebih mereka utamakan, sedikit banyaknya memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut kelanjutan politik kolonialis mereka.Diantara pertimbangan itu adalah untuk memilih system pendidikan yang dapat memenuhi tuntutan moral politik etis, tapi juga dapat memenuhi kepentingan politik jajahannya,dan berusaha bertanggung jawab untuk mendidik dan mencerdaskan rakyat yang mayoritas muslimdan disamping itu juga berusaha meredam kekuatan yang mungkin timbul dari pengaruh fanatisme keagamaan mereka.

Meskipun sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah belum mencukupi kebutuhan pendidikan untuk masyarakat, tapi sekolah-sekolah itu ikut membawa perubahan dalam bidang pendidikan di Indonesia.Sekolah-sekolah system barat(Belanda)tersebut mendorong timbulnya pemkiran baru bagi pengelola pendidikan Islamdi tanah air.Sistem pendidikan pesantren mulai mendapat sorotan karena dinilai kolot,serta sudah tidak mampu memenuhi tuntunan dan kebutuhan zaman.Sebaliknya para penyelenggara pondok pesantren merasa, rasa menutup diri terhadap dunia luar erat kaitannya berusaha mempertahankan kemurnian agama dari unsur pengaruh budaya Barat yang modern.

Sebaliknya ada pula yang berpendirian bahwa kaum muslimin harus menemukan sumber kekuatan barat dan memilikinya.Usaha ini dilakukan dengan cara mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologibarat untuk memperkuat masyarakat Islam.Kedua pendapat tersebut menurut Edward Montimer merupakan kunci pemikiran pemuka-pemuka Islam ketika itu.Kalangan pembaru ini selanjutnya berpendapat, bahwa factor yang menyebabkan keterbelakangannya umat Islam terletak pada kelemahan system pendidikan Islam yang ada.Untuk itu mereka mengadakan pembaharuan dibidang pendidikan dengan menyelenggarakan system madrasah,sebagai hasil integrase antara system pendidikan barat dengan system pendidikan pesantren.

Di Indonesia usaha dan gerakan pembaharu itu dalam bidang pendidikan dimulai pada pertengahan abad ke 20, seperti yang dilakukan oleh kaum muda Minangkabau,Jami’at Khoir,Muhammadiyah,al-Irsyad,Persyarikatan Ulama,Persis dan lainnya.Sebagai dampak sampingan dari pembaruan itu pendidikan Islam di Indonesia mengalami perubahan diberbagai aspek,seperti system, kelembagaan, administrasi, enyelenggara, maupun tamatan institusi pendidikan itu sendiri.


Monday, November 9, 2020

Syarat Menjadi Khotib

 3. Syarat menjadi Khotib


Menjadi seorang khotib merupakan tugas yang sangat mulia,dan tidak semua orang menjadi khotib.Oleh karena itu,menjadi khotib diperlukan pribadi yang mampu memenuhi berbagai macam syarat yaitu :

a. Khotib harus seorang laki-laki

b. Baligh/dewasa

c. Memiliki pengetahuan yang luas tentang agama

d. Suci dari hadats dan najis

e. Menutup aurat

f. Khotib hendaknya berdiri ketika menyampaikan khutbah

g. Khotib harus seorang yang bersemangat.

h. Khotib harus mengetahui syarat,rukun dan Sunnah khutbah.


4. Fungsi Khutbah


Islam menghendaki agar ukhuwah Islamiyah utuh,terpelihara dengan baik,dan satu sama lain saling mengingatkan dalam kebenaran,ketaqwaan dengan ppenuh kesabaran.Dalam kesempatan berkumpul pada hari jum’at saling mengingatkan itu dilakukan dengan adanya khutbah jum’at.Oleh karena itu fungsi khutbah jum’at antara lain :

a. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh Swt.

b. Untuk mengingatkan kepada kaum muslimin agar meningkatkan amal sholeh dan lebih memperhatikan mereka yang kurng mampu untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat.

c. Untuk mengingatkan kaum muslimin mengenai ajaran Ian kemauan menuntut ilmu pengetahuan dan wawasan keagamaan.

d. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar lebih meningkatkan akhlaqul karimah dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat,bernegara dan berbangsa.

e. Untuk mengingatkan kaum muslimin mengenai ajaran Islam,baik perintah maupun larangan-Nya.

f. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar rajin dan giat bekerja untuk mengejar kemajuan dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

g. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan membantu sesame muslim.


C. Keutamaan Ibadah Jum’at


Ada beberappa keutamaan ibadah jum’at diantaranya adalah :

1. Dapat menghapus dosa

Hadits #1149




وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.




Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 233]

2. Terdapat waktu yang mustajab.

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari. Ia berkata, “Abdullah bin  Umar bertanya padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ


“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.” (HR. Muslim 2012 dan Abu Daud 1051).


Referensi: https://konsultasisyariah.com/24097-waktu-mustajab-di-hari-jumat.html


3. Jika bersegera menghadiri sholat jum’at,akan memperoleh pahala yang besar.

Apabila kita bersegera untuk berangkat ke masjid menghadiri dan melaksanakan sholat jum’at, maka kita akan memperoleh pahala yang besar.Dalam sebuah hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dijelaskan bahwa,siapa saja yang daatang lebih awal ke masjid untuk melaksanakan sholat jum’at maka pahalanya sama seperti berqurban seekor unta,begitu seterusnya sampai yang daatang terahir pahalanya sama seperti berqurban sebutir telur.


مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً


“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari, no. 881; Muslim, no. 850).


Sunday, November 8, 2020

Kisah nabi Ya'qub as

 D. Kisah Keteguhan Hati Para Rosul Dalam Bertauhid dan Beribadah


a. Nabi Ya’qub as (1837-1690 SM)

Nabi Ya’qub as adalah putra dari nabi Ishaqas bin Ibrohim as sedang ibunya adalah saudara dari nabi Ibrohim yang bernama Rafiqoh binti A’zar.Dalam al-Qur’an telah dinyatakan bahwa nabi Ya’qub telah memberi wasiat keada putra putranya,setelah beliau mendekati ajalnya.Ia kumpulkan anak-anaknya dan berkata kepada anak-anaknya.”Apa yang kamu sembah sepeninggalku ?”,mereka menjawab.” Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,Ibrohim,Isma’il dan Ishaq,(yaitu)Tuhan yang maha Esa dan kami hanya tunduk dan patuh hanya kepada-Nya”.Q.S.al-Baqoroh : 133.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ  


133. Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".


Walaupun tergeletak diatas tikar maut,Nabi Ya’qub as tetap memikirkan keselamatan aqidahputra putranya.Mulutnya terbata bata menanyakan kiblat aqidah mana yang akan diikuti putra putranya sepeninggalnya?.Tuhan seperti appa yang akan kalian sembah?Tanya Ya’kub as “ Qiblat aqidah kami mengikuti nenek moyang,Jbrohim,Ismail dan Ishaq as.Sembahan mereka itu juga sembahan kami.Tuhan yang maha Esa.

Nabi Ya’qub as adalah seorang ayah yang patut dijadikan teladan,dimana beliau mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang baik,walaupun ahirnya sebagian dari anak anak nabi Ya’qub as,berlaku jahat kepada Yusuf sampai sampai mereka melempar nabi Yusuf as ke dalam sumur.Maka nabi Ya’kub bersedih karena berpisah dengan puteranya,bahkan ia sampai menderita buta karena sedih yang begitu dalam.


Tuesday, October 27, 2020

Politik Islam Masa Penjajahan Belanda

 2. Politik Islam pada Masa Penjajahan Belanda

Kehadiran Belanda di Indonesia tidak hanya mengeskploitasi kekayaan alam Indonesia,tetapi juga menekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat.Belanda terus menerapkan langkah-langkah yang membatasi gerak pengamalan agama Islam.Upacara-uacara keagamaan yang dilakukan secara terbuka dilarang,ibadah haji dibatasi dan setia jama’ah haji yangpulang ke Indonesia diawasi dengan ketat untuk mengantisipasi pengaruh muslim yang telah haji yang dapat membangkitkan semangat perlawanan pemerintah Belanda.

Politik yang dijalankan pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebenarnya didasari oleh adanya rasa kekuatan, rasa panggilan agamanya yaitu Kristen dan rasa kolonialismenya.Dengan begitu,mereka menerapkan berbagai peraturan dan kebijakan,diantaranya :

a. Pada tahun 1882 pemerintah Belanda membentuk suatu badan khusus yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikkan Islam yang mereka sebut Prieserraden.Dari nasihat Badan inilah ,pada tahun 1905 pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan baru yang isinya menyatakan bahwa orang yang memberikan pengajaran atau pengajian agama Islam harus terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda.

b. Tahun 1926 keluar lagi peraturan yang lebih ketat terhadap pendidikkan aagama Islam,yaitu tidak semua orang (kiai) boleh memberikan pengajaran mengaji,terkecuali telah mendapatkan semacam rekomendasi atau persetujua  pemerintah Belanda.

c. Tahun 1932 keluar lagi peraturan yang isinya berupa kewenangan untuk membrantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh pemerintah Belanda yang disebut Ordonansi sekolah liar.


3. Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Belanda

Sebelum kedatangan bangsa Eropa,termasuk Belanda,pendidikan Islam sudah ada dan mulai berkembang ke seluruh pelosok tanah air.Walaupun pelaksanaannya masih sangat sederhana(tradisional) jika dibandingkan dengan perkembangan setelah kedatangan bangsa Belanda.Pendidikan Islam berjalan dan berkembang seiring dengan dakwah dan penyebaran Islam itu sendiri,baik dikalangan masyarakat maupun istana raja-raja.Pendidikan Islam pada saat itu mengambil bentuk halaqoh,dan tatap muka perorangan di musholla,masjid,maupun pesantren.

Ketika Belanda dating,pendidikan Islam mulai mengalami hambatan.Rintangan dan tantangan untuk berkembang lebih maju seiring dengan pperkembangan dan kemajuan zaman itu terjadi terutama ketika dihadapkan dengan persaingan melawan kristenisasi yang justru dilakukan oleh kaum penjajah mulai dari bangsa Portugis hingga Belanda.Belanda membuat berbagai peraturan dan kebijakan yang intinya menghambat dan menghalangi perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam.

Kolonial Belanda memperlakukan umat Islam sejajar dengan kaum pribumi.Sekolah untuk mereka terbatas hanya sekolah desa dan Vervlog padahal Islam agama mayoritas penduduk pribumi.Sedangkan penduduk beragama selain Islam khususnya Kristen (protestan-Katholik) diperlakukan dengan banagsa Eropa.Keadaan ini membekas dalam hati umat Islam.Selain itu colonial Belanda selalu menempatkan Islam sebagai musuh baik untuk kolonialisme maupun untuk usaha menyebarkan agama Nasrani.

Keadaan pendidikan umat Islam pada zaman Belanda dan waktu kewaktu demikian mempprihatinkan karena terus menerus mendapatkan tekanan dan perlakuan yang tidak menggembirakan.Namun demikian,umat Islam secara terus menerus pula tetap berjuang dan melakukan perlawanan hingga ahirnya pendidikan Islam mengalami kebangkitan.

Kebangkitan tersebut terinspirasi oleh gerakan yang lahir di Timur Tengah yang dibawa oleh orang-orang Indonesia yang menunaikan haji ke tanah suci Makkah.Gerakan ini dimulai dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia,Persyarikatan Ulama Majalengka,Jawa Barat (1911),Muhammadiyah di Yogyakarta (1912),Persatuan Islam di Bandung (1920),Nahdlotul Ulama di Surabaya (1926) dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Candung Bikit Tinggi (1930) dan lain sebagainya.

Dengan munculnya gerakan gerakan itu keadaan pendidikan Islam mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik dan maju,meskipun Belannda tidak menghendakinya.Bahkan cenderung menghalangi pertumbuhan dan perkembangannya.Perkembangan kearah yang lebih baik dan maju itu,paling tidak bisa diukur,salah satunya dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bermunculan sebagaimana disebutkan diatas.


Monday, October 26, 2020

B.Ketentuan Khutbah

 B. Ketentuan Khutbah

Kutbah Jum’at merupakan sebuah komponen yang penting dalam pelaksanaan sholat jum’at,sehingga bagi siapapun yang melaksanakan ritual mingguan ini seharusnya mengerti apa yang dimaksud dengan khutbah jum’at terutama seorang yang bertugas menjadi khitib.

1. Syarat-syarat khutbah jum’at

Dalam pelsaksanaan dua khutbah hendaklah diperhatikan dengan sungguh sungguh tentang tata pelaksanaannya sebagaimana yang dituntunkan oleh Rosululloh Saw.Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan ketika berkhutbah yaitu :

a. Hendaknya khutbah tu dimulai sesudah tergelincirnya matahari.

b. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri serta menghadapkan wajahnya kepada jama’ah sholat jum’at.

c. Hendaknya khotib mengucapkan salam ketika telah berada di atas mimbar’

d. Khotib hendaknya duduk diantara khotbah yang pertama dengan khotbah yang kedua.Ketentuan ini sesuai dengan hatdits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdulloh bin umar Ra.Ia berkata “ Nabi Saw melakukan dua khutbah dan duduk diantara keduanya”.(al-Bukhori).

e. Hendaknya khotib berkhutbah dengan penuh semangat,disertai dengan suara yang jelas,terang didengar,atau suara keras tetapi tidak berlebihan.

f. Kedua khutbah dimulai setelah adzan selesai dikumandangkan dan iqomahpun segera diserukan setelah berahirnya khutbah yang kedua.

g. Hendaknya khutbah disampaikan secara singkat.

2. Rukun Khutbah Jum’at

Selain syarat khutbah,yang harus diperhatikan dan harus diketahui oleh seorang khotib adalah rukun khutbah.Karena jika salah satu rukun khutbah tidak dilaksanakan atau ditinggalkan,maka khutbah jum’at tidak sah.Dalam menyampaikan khutbah,baik itu khutbah yang ppertama maupun khutbah yang kedua,hendaknya memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Menyampaikan puji-pujian kepada Alloh Swt.Berdasarkan hadits Nabi Saw.yang menggambarkan “Adalah khutbah Nabi pada hari jum’at ia mulai dengan Alhamdulillah dan memuji kepada Alloh Swt”.(H.R.Muslim).

b. Menyampaikan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.

c. Mengucapkan kesaksian atau syahadah.Berdasarkan kepada sabda Rosululloh Saw.”Khutbah yang didalamnya tidak diucapkan syahadat,sama halnya dengan tangan bunting”.(H.R.Ahmad,Abu Dawud,dan at-Tirmidzi)

d. Mewasiatkan taqwa,yaitu mengajak atau berwasiat untuk dirinya seendiri dan para jama’’ah untuk meningkatkan taqwa kepada Alloh,menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.Berdasarkan sabda Rosululloh Saw: “ Adalah Rosululloh Saw senantiasa mewasiatkan taqwa kepada Alloh dalam khutbahnya”.(H.R.Muslim).

e. Membaca ayat al-Qur’an dalam khutbahnya,hendaknya khotib menguraikan satu tema yang didasarkan pada firman Alloh Swt.Sebagaimana khutbah yang dilakukan oleh Rosululloh Saw : “Rosululloh Saw berkhutbah sambil berdiri dan beliau duduk diantara dua khutbah,membaca ayat-ayat al-Qur’an serta memberi nasehat kepada manusia”.(H.R.Jama’ah kecualial-Bukhori dan at-Tirmidzi).

f. Memanjatkan doa diakhir khutbah yang kedua,yaitu berdoa memohon agar diampuni segala dosa dan kesalahan atas orang-orang mukminin serta diselamatkan hidupnya didunia dan di akhirat.


Sunday, October 25, 2020

Tanda Beriman kepada Para Rosul

 C. Tanda Tanda Orang yang Beriman Kepada Rosul Rosul Alloh

Bentuk keimanan kita kepada rosul-rosul Alloh Swt akan melahirkan suatu sikap dan perilaku sebagai berikut :


1. Teguh keimanannya kepada Alloh Swt

2. Meyakini kebenaran yang dibawa kepada para rosul.

3. Tidak membeda-bedakan antara rosul yang satu dengan rosul yang lain.

4. Menjadikan para rosul sebagai uswatun khasanah

5. Meyakini rosul-rosul Alloh sebagai rohmat bagi alam semesta.

6. Meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi dan rosul terahir.

7. Mencintai nabi Muhammad Saw.



Friday, October 23, 2020

Hadits tentang Penciptaan Alam Semesta

 e. Hadits Riwayat al-Bukhori tentang Penciptaan Alam Semesta.

   Makna dari hadits tersebut adalah:

“Alloh Ta’ala telah ada sementara tidak ada sesuatu selain Dia, dan singgasana-Nya (‘Arsy-Nya) berada diaatas air, Dia telah menuliskan adz-Dzikr segala sesuatu dan Dia menciptakan langit dan bumi”. H.R.al-Bukhori.


Isi Hadits Riwayat al-Bukhori

Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori berisi tentang berita kebenaran Alloh dan penciptaan langit dan bumi.Hadits ini merupakan salah satu dalil naqli bahwa Alloh ada tanpa bermula dari tidak ada.Berbeda halnya dengan mahluk yang ada dengan permulaan dari tidak ada.Mahluk itu ada karena diciptakan oleh Alloh sang kholiq.Sementara Alloh adalah Dzat yang ada dan tidak bermula dari tidak ada.Demikianlah pesan dari hadits ini ,pesan tentang kekuasaan,kemuliaan dan  keagungan Alloh yang jauh dari sifat keterbatasan mahluk.

Alloh telah menciptakan nama-nama dan penyebutan untuk setiap mahluk.Alloh juga yang telah menciptakan langit dan bumi dengan berbagai macam fasilitas untuk mempermudah kehidupan manusia.Melalui berbagai macam keteraturan yang ada di jagat raya, manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam menjalani kehidupan.Kemudahan dalam menjalani kehidupan tersebut dimaksudkan agar manusia senantiasa mempergunakannya untuk beribadah kepada Alloh Swt.Beribadah kepada Alloh dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi berbagai larangan-Nya.Beribadah dengan caara mentauhidkan Alloh dan menjauhi segala bentuk erbuatan yang mempersekutukann-Nya dengan mahluk.

Hadits ini juga mengabarkan tentang keberadaan Alloh di atas ‘Arsy.Meskipun Alloh berada diatas ‘Arsy yang terletak diatas langit lapis 7,tetapi ilmunya mencakup seluruh jagat raya tanpa terkecuali.Alloh mengetahui segala sesuatu yang sudah terjadi dan yang belum terjadi.Tidak ada daun sehelai pun di bumi yang jatuh melainkan atas pengetahuan dan pengaturan Alloh.Apapun yang dikerjakan manusia,baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan dibelahan bumi manapun,pasti diketahui oleh Alloh.Kelak perbuatan itu akan dibalas oleh Alloh kelak diakhirat.Perbuatan baik berubah rohmat dan ridhi-Nya,sementara perbuatan buruk akan dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya.

Berdasarkan isi dari hadits ini,diantara sikap atau perilaku dalam kehidupan sehari hari yang harus dimiliki oleh pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

a. Senantiasa merasa diawasi oleh Alloh kapanpun dan dimanapun berada.

b. Mensyukuri nikmat kesehatan dengan cara mempergunakannya untuk beribadah.

c. Menjauhi keyakinan bahwa Alloh itu DzatNya berada dimana-mana,akan tetapi ilmu Alloh lah yang mencakup seluruh jagat raya.

3. Keterkaitan antara Sunatulloh dengan Tanda Kekuasaan Alloh sesuai dengan pesan Q.S.al-Jatsiyah(45) :12-13,al-‘Ankabut(29) : 44,ar-Ruum (30) : 8,as-Sajadah (32) :4 serta Hadits terkait.

Kesempurnaan dan berbagai keteraturan yang sangat rapi di alam semesta merupakan bagian dari ketetapan hokum Alloh atau sunatulloh.Ayat-ayat dan hadits yang terdapat dalam bab ini semua berbicara tentang sunatullohdalam penciptaan langit dan bumi beserta isinya.Adapun keterkaitan antara sunatulloh dan tanda tanda kekuasaan Alloh adalah bahwa tanda kekuasaan Alloh dapat dilihat dapat diketahui melalui ayat qauliyah dalam al-Qur’an maupun al-Hadits atau melalui ayat kauniyah yang terdapat dalam penciptaan alam semesta.

Semesta alam ini ada karena diciptakan oleh Alloh sang pencipta.Penciptaan alam semesta yang sedemikian luas,tak terbatas satuan ukur merupakan maha karya yang sangat luar biasa.Maha karya ini tentunya merupakan produk serangkaian hokum Alloh yang sangat sempurna yang disebut dengan sunatulloh.Hasil sunatulloh yang ada disemesta ala mini merupakan tanda-tanda kekuasaan Alloh.Tanda-tanda kekuasaan Alloh yang ada di alam semesta ini seharusnya lebih dari mampu untuk mengantarkan para manusia untuk pengagungan yang hakiki kepada Alloh sang pencipta.

C. Wawasan

Dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari Nabi Saw pernah bersabda, “ Tahukah kalian kemanakah matahari ini pergi?” Mereka berkata” Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetaui?”Beliau bersabda,”Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ketempat peredarannya di bawah ‘arsy,lalu dia bersujud.Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya:”Bangunlah kembalilah seperti semula engkau dating”,maka diapun kembali dan terbit dari temat terbitnya,kemudian dia berjalan sehingga sampai tempat peredarannya dibawah ’arsy,lalu dia bersujud.Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya : bangunlah ! kembalilah seperti semula engkau datang : maka diapun kembali dan terbit dari tempat terbitnya,kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ketempat peredarannya dibawah ‘arsy,lalu dikatakan padanya: “bangunlah,terbitlah dari arah barat : maka diapun terbit dari barat :.Rosululloh Saw bersabda (yang artinya),”Tahukah kalian kapan hal itu terjadiHal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiriyang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”(H,R.Al-Bukhori Muslim).


Tuesday, October 20, 2020

BACALAH TUGAS BERIKUT

 






BAB 3..SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BELANDA

 SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BELANDA

Adik adik pelajar yang tetap semangat …!. Masih ingatkah dengan strategi perang gerilya yang dilakukan panglima besar Jendral Soedirman saat menghadapi Belanda dalam agresi militer kedua 1948?. Ternyata strategi perang gerilya tersebut sangat ditakuti oleh lawan pada masa itu.

“Perang gerilya sangat ditakuti oleh negara Barat, itu diakui oleh Amerika .Terlebih lagi Belanda saat melakukan agresi , mereka yang merasakan langsung”., kata Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat Dinas Sejaarah TNI Angkatan Darat Kolonel Nur Wasis di Yogyakarta.

Ketika itu ujarnya Pasukan Indonesia mengalami kekalahan karena menerapkan strategi linear yang tidak cocok digunakanketika menghadapi lawan yang lebih kuat dan maju dari perlengkapan dan ppersenjataan.

“Mereka senjatanya lebih maju, kita kalah. Oleh karenanya pada agresi ke 2 diubah strateginya dengan perang gerilya.Strategi ini banyak diapresiasi oleh negara asing karena dilakukan secara baik oleh Jendral Soedirman” tuturnya.

Gerilya merupakan strategi peperangan yang dilakukan secara berpindah pindah lokasi atau nomaden sembari melakukan serangan mendadak keppada musuh dan setelahnya kembali bersembunyi hingga serangan berikutnya.


A. Situasi dan Kondisi Kerajaan Kerajaan Islam di Indonesia ketika Belanda Datang

1. Kerajaan-Kerajaaan Islam sebelum Belanda Datang

Keadaan kerajaan kerajaan Islam menjelang datangnya Belanda pada abad ke 16 dan awal abad ke 17 ke Indonesia berbeda beda bukan hanya berkenaan dengan kemajuan politik,tetapi juga pproses Islamisasinya.Situasi dan kondisi dibeberapa wilayah di Indonesia.


a. Di wilayah Sumatera 

Setelah Malaka jatuh ketangan Portugis perang politik dikawasan.Selat Malaka merupakan perjuangan segitiga : Aceh, Portugis dan Johor.Pada abad ke 16 tampaknya Aceh menjadi dominan terurama karena para pedagang muslim terhindar dari Malaka dan memilih Aceh sebagai pelabuhan transit.Selain itu ekspansi Aceh ketika itu berhasil menguasai perdagangan pantai barat Sumatera.Ketika itu Aceh memang sedang berada dalam masa kejayaan dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda.Dan ketika sultan Iskandar Muda telah wafat kemudian digantikan oleh sultan Iskandar Tsani.Sultan ini masih mampu mempertahankan kebesaran Aceh.Setelah ia meninggal Aceh secara berturut-turut dipimpin tiga orang wanita selama 59 tahun.Ketika itulah Aceh mengalami kemunduran.


b. Di wilayah Jawa

Pusat kerajaan sudah pindah dari pesisir ke dalam, yaitu dari Demak ke Pajang kemudian ke Mataram.Berpindahnya pusat pemerintahan itu membawa pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah Islam di Jawa.

Sementara itu di Banten, di pantai Jawa Barat muncul sebagai simpul penting antara lain karena perdagangan dan tempat penampungan pelarian dari pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur.Merosotnya peran pelabuhan-pelabuhan Jawa Timur akibat politik Mataram dan munculnya Makasar sebagai pusat perdagangan membuat jaringan perdagangan dan rute pelayaran dagang di Indonesia bergeser.

c. Di wilayah Sulawesi

Pada ahir abad ke 16 Pelabuhan Makasar berkembang dengan pesat akan tetapi ada factor-faktor historis lain yang mempercepat perkembanga.


Monday, October 19, 2020

Sunah-sunah Sholat Jum'at

 3. Sunah-Sunah Sholat Jum’at

Ada beberapa Sunnah-sunnah yang sangat disenangi untuk dikerjakan muslim yang telah wajib menunaikan sholat jum’at diantaranya adalah :

a. Mandi (seperti mandi janabah),memakai pakaian terbaik dan mengenakan wangi-wangian jika ada.Hal tersebut berdasarkan hadits.

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 877 dan Muslim, no. 844]

https://rumaysho.com/20838-hukum-mandi-jumat-itu-sunnah.html

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى

”Tidaklah seseorang mandi pada hari Jumat, lalu ia membersihkan anggota badannya semaksimal mungkin, dan memakai minyak atau memakai wangi-wangian yang ada di rumahnya, kemudian ia berangkat ke masjid, dan ia tidak memisahkan antara dua orang, kemudian ia melaksanakan shalat, dan ketika imam berkhutbah ia pun diam, melainkan dosa-dosanya akan diampuni antara Jumat itu dengan Jumat yang berikutnya’.” (HR. Bukhari)

b. Hendaklah bersegera pergi ke masjid/jama’ah jum’at,dan berangkat dengan tenang.

مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً

“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari, no. 881; Muslim, no. 850)

https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html

c. Setelah tiba di masjid hendaklah melakukan sholat tahiyatul masjid dua roka’at(meskipun khotib sudah berkhutbah).

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا

“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim, no. 857)

https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html

d. Orang yang dating terlambat hendaklah tidak menganggu anggota jama’ah yang sudah datang lebih awal,berdasarkan hadits :

e. Apabila khotib sudah mulai menyampaikan khutbahnya,hendaklah setiap jama’ah diam penuh dengan kekhusyu’an sembari memperhatikan khutbah dengan sungguh-sungguh(tidak berbicara,berbicara atau mengganggu (konsentrasi) sampai khotib selesai khutbahnya,berdasarkan hadits Ahmad tersebut pada angka 4 diatas.

4. Tata Cara Sholat Jum’at

Sholat jum’at harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang diajarkan dan dicontohkan Rosululloh Saw.Karena itu,agar kita dapat mengerjakan sholat jum’at secara benar,maka perlu mdngikuti beberapa ketentuan berikut ini :

a. Sholat jum’at dikerjakan pada waktu dhuhur.

b. Khotib segera naik mimbar untuk memulai khutbah diawali dengan salam.Berdasarkan hadits Nabi Saw :


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا صَعِدَ الْمِنْبَرَ سَلَّمَ 

“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika telah naik mimbar biasa mengucapkan salam”. [HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah].


Referensi: https://almanhaj.or.id/2618-jumat-sifat-khutbah-jumat.html

c. Setelah khotib naik mimbar dan mengucapkan salam mu’adzin mengumandangkan adzan.

d. Setelah adzan,khotib memulai khutbah yang pertama(harus terpenuhi syarat dan rukun khutbah ).

e. Setelah khutbah pertama selesai,khotib duduk sejenak sebelum memulai khutbah kedua.

f. Kemudian,khotib berdiri lagi untuk khutbah kedua yang diakhiri dengan do’a.

g. Setelah selesai khutbah kedua,muadzin mengumandangkan iqomah yang menujukkan bahwa sholat jum’at segera dimulai.

h. Imam segera mulai memimpin sholat jum’at dan para makmum segera mengikuti imam untuk sholat secara berjama’ah.

5. Halangan-Halangan Sholat Jum’at

Adapun halangan-halangan yang membolehkan untuk tidak sholat jum’at dan jama’ah diantaranya adalah :

a. Ketika turun hujan apabila hujan tersebut akan membasahi pakaian dan tidak menemukan paying atau alat teduh lainnya.

b. Sakit yang memberatkannya untuk melaksanakan ibadah sholat jum’at serta merawat orang sakit yang tidak ada perawatnya .

c. Kondisi yang dapat membahayakan diri, harta dan kehormatannya.

d. Dalam keadaan safar/perjalanan.

e. Sedang sibuk mengurus janazah.


6. Larangan sholat Jum’at

Larangan bagi orang yang sedang sholat jum’at pada saat khotib sedang khutbah karena dapat menjadikan sholat jum’atnya menjadi sia –sia yaitu :

a. Membaca al-Qur’an ketika khotib sedang berkhutbah.

b. Membaca bku ketika khotib sedang khutbah.

c. Datang ke masjid setelah iqomah.

d. Berbicara/bercakap-cakap/bercanda.

e. Menegur orang lain dengan suara.

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jum’at, ‘Diamlah, khotib sedang berkhutbah!’ Sungguh engkau telah berkata sia-sia.”(HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851).

https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html

f. Tidak menyimak yang disampaikan khotib.


Sunday, October 18, 2020

Nabi dan Rosul

Nama-nama Nabi dan Rosul

 

No

Nama Nabi

Rujukan dalil al-Qur’an Surat

Ayat

1

Adam As

Ali Imron (3)

33

2

Idris As

Maryam (19)

56

3

Nuh As

Al-An’am

85

4

Hud As

Hud (11)

59

5

Sholih As

Hud (11)

61

6

Ibrohim As

An-Nisa’

163

7

Isma’il As

An-Nisa’

163

8

Ishak As

An-Nisa’

163

9

Ya’kub As

An-Nisa’

163

10

Yusuf As

An-Nisa’

163

11

Luth As

Al-An’am

87

12

Ayub As

An-Nisa’

163

13

Su’aib As

Hud (11)

84

14

Musa As

An-Nisa’

164

15

Harun As

Al-An’am (6)

85

16

Dzulkifli As

Al-Anbiya (21)

85

17

Daud As

An-Nisa’

163

18

Sulaiman As

An-Nisa’

163

19

Ilyas As

Al-An’am (6)

86

20

Ilyasa As

Al-An’am (6)

87

21

Yunus As

Al-An’am (6)

87

22

Zakariya As

Al-An’am (6)

86

23

Yahya  As

Al-An’am (6)

87

24

Isa As

An-Nisa’ (4)

163

25

Muhammad Saw

Al-Fath (48)

29

 

               Al-Qur’an banyak menyebut nama-nama Nabi dan Rosul yang 25 tersebut dalam berbagai surat dan ayat dengan berbagai tema dan kisah yang menjadi petunjuk,pelajaran dan contoh teladan bagi manusia.

 

1.      Empat Dasar Sifat Kerosulan Nabi Muhammad Saw

a.Shidiq (benar),artinya selalu berkaata benar,tidak pernah berdustadalam keadaan bagaimanapun,apapun yang disampaikan oleh seorang Rosul baik berupa berita,janji,ramalan masa depan dan lainnya selalu mengandung kebenaran.

b.Amanah (dipercaya) artinya seorang Rosul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulkan kepadanya.

c.Tabligh (menyampaikan) artinya seorang Rosul akan menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Alloh Swt untuk disampaikan.

d.Fathonah (cerdas) artinya seorang Rosul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi,pikiran yang jernih,penuh kearifan dan kebijaksanaan.Mereka akan mampu mengatasi permasalahan yang paling dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkan kejujuran dan kebenaran.

2.      Nabi dan Rosul Ulul’Azmi

Rosul Ulul’Azmi adalah Rosul rosul pilihan yang memiliki keteguhan hati dan ketabahan yang luar biasa,kesabarannya dalam berbagai cobaan serta keuletannya dalam berjuang melaksanakan dakwah (menyebarkan ajaran tauhid) ditengah tengah kaumnya,walaupun kaumnya menentang keras dakwahnya.Kata ulul’azmi disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Ahqof (46): 35

 

فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُوْلُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ

 

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar

Para Rosul yang mendapatkan gelar ulul’azmi

1.      Nabi Muhammad Saw

2.      Nabi Ibrohim As

3.      Nabi Musa As

4.      Nabi Isa As

5.      Nabi Nuh As

 


Thursday, October 15, 2020

Q.S.AS-SAJADAH (32):4

 d.Q.S.As-Sajadah (32) : 4


اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ  


4. Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy . Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at . Maka


Isi ayat Q.S.as-Sajadah : 4

Dalam ayat ini Alloh sang penguasa semesta alam memberitahukan kepada para hamba –Nya bahwa Dia-lah yang telah menciptakan langit dan bumi serta isinya.Alloh telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari sebagaimana hari-hari biasa.Penciptaan tersebut dimulai dari hari ahad dan berahir hari jum’at.Alasan inilah yang melatar belakangi hari jum’at menjadi hari raya pekanan umat Islam .Namun demikian,ada juga ulama yang berendapat bahwa enam hari yang dimaksud tidaklah seperti waktu dalam hari-hari biasa.Setiap satu hari yang dimaksud adalah seperti 1-000 tahun hari-hari biasa.

Dari penjelasan tersebut, timbullah pertanyaan : mengapa Alloh menciptakan langit dan bumi dalam waktu 6 hari?”.Alloh menciptakan langit dan bumi selama enam hari tentunya bukan karena Alloh kesulitan menciptakannya dalam waktu yang lebih singkat.Akan tetapi lebih disebabkan karena suatu hikmah tertentu dimana Alloh-lah yang paling mengetahuiNya.Di antara hikmahnya adalah bahwa Alloh mengajarkan perlunya sebuah proses dalam segala sesuatu.Demikian pula dalam penciptaan langit dan bumi,meskipun Alloh mampu menciptakannya dalam sekejap mata,akan tetapi Alloh menciptakannya melalui proses enam hari.

Bumi terlebih dahulu diciptakan oleh Alloh daripada langit.Hal ini sebagaimana termuat dalam Q.S.Al-Baqoroh/2 : 29.Alloh menciptakan segala yang di bumi untuk manusia,kemudian naik ke atsa dan menciptakan 7 lapis langit.Kemudian Alloh memisahkan antara langit dan bumi sehingga anginpun bertiup,hujanpun turun,tumbuhlah berbagai macam tumbuhan,gunung-gunung ditancapkan ditempatnya,Alloh menjadikan mahluk ciptaan berpasang pasangan,diciptakan kehidupan dari air,diciptakannya matahari sebagai penerang dan bintang-bintang serta rembulan sebagai hiasan.Semua itu bukti kekuasaan Alloh.

Dalam kehidupan ini ternyata masih banyak manusia yang tidak mampu merenungkan tanda-tanda kekuasaan Alloh yang terdapat di alam semesta.Mereka hanya sekedar tahu bahwa Alloh lah Sang Pencipta jagad raya,akan tetapi pengetahuan tersebut tidak sampai mengantarkan mereka kepada ketundukkan dan kepasrahan hidup kepada-Nya.Mereka masih meminta pertolongan dan perlindungan kepada selain Alloh.Mereka masih meminta perlindungan kepada jin,setan,iblis,dukun,bahkan jimat yang tidak memiliki kekuatan sedikitpundari ala mini.Oleh karena itu,manusia yang cerdas adalah manusia yang mampu menyimpulkan hasil pemikirannya setelah merenungkan ayat kauniyah Alloh Swt.Kesimpilan tersebut adalah sampai pada sebuah titik bahwa Sang Pencipta jagat raya ini-lah yang patut dan berhak untuk disembah,diibadahi,dimintai pertolongan dan syafa’at.

Berdasarkan isi dari ayat ini, diantara sikap atau perilaku dalam kehidupan sehari hari yang harus dimiliki oleh Pelajar Muhammadiyah adalah:

a. Senantiasa mengiringi dzikir dengan renungan kekuasaan alloh yang terdapat dalam alam semesta.

b. Senantiasa bertawakal kepada Alloh dalam melaksanakan kegiatan sehari hari.

c. Meninggalkan dan menjauhi praktek perdukunan dan tukang ramal baik klasik maupun modern.

d. Meninggalkan dan menjauhi penggunaan jimat karena hal tersebut bertentangan dengan prinsip Islam.

e. Memperbanyak dzikir Laahaula walaa quwwata illa billah untuk memperkuat tawakal dan melepaskan diri dari ketergantungan mahluk.