Ayat ini berisi tentang perintah Alloh kepada orang orang yang beriman untuk mentaati Aloh dan RosulNya.Taat kepada Alloh dan Rosulnya dapt dilakukan dengan mengerjakan perintah Alloh dan RosulNya yang wajib maupun sunah serta menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh Alloh dan Rosul.Setelah pihak pertama yang harus ditaati seorangg muslim adalah Alloh maka sesuai dengan ketentuan ayat ini yang harus ditaati adalah Rosululloh SAW.Orang yang mentaati Rosul berarti dia secara otomatis juga taati Alloh.Hal ini disebabkan karena Rosululloh tidak akan memerintahkan kepada umatnya,melainkan perintah untuk taat kepada Alloh sesuai dengan isi wahyu yang beliau terima.Barang siapa yang mentaati Rosul,dapat dipastikan dia sudah taat kepada Alloh.
Selain itu ayat ini juga memerintahkan untuk mentaati Ulil amri dikalangan kaum muslimin.Apapun yang dimaksud dengan ullil amri adalah para pemangku kekuasaan atau pemerintahan muslim yang sah umara’ dan para mufthi keagamaan(ulama).Ketaatan pada ulil amri adalah ketaatan yang bersyarat.Ulil amri wajib ditaati dengan syarat perintah mereka selaras dengan perintah al-Qur’an dan Assunnah yang shohih atau dengan kata lain ulil amri tidak memerintahkan kemaksiatan kepada Alloh.Sebagai muslim yang baik kita wajib mentaati konstitusi negara kesatuan Republik Indonesia yang selaras dengan nilai nilai keislaman.Dalam hal keagamaan,sebagai pelajar Muhammadiyah kita wajib taat kepada paham keagamaan Muhammadiyah berdasarkan fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh majelis Tarjih dan Tajdid sebagai ulil amri kita.
Ayat ini juga memberikan solusi terhadap perbedaan pendapat yang sering muncul dikalangan umat islam,bahkan hal tersebut tidak jarang yang berujung pada konflik internal.Apabila terdapat perbedaan pendapat,seyogyanya umat islam tidak egoism individu maupun golongan.Solusi berdasarkan ayat ini adalah mengembalikan kebenaran dalam perbedaan pendapat yang ada dengan merujuk kepada al-Qur’an dan as-Sunnah.Inilah solusi keumatan yang dijadikan paham keagamaan Muhammadiyah yaitu kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah (maqbulloh).
Berdasarkan isi ayat ini,contoh sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari hariyang harus dimiliki oleh pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut.
a.Senantiasa mempertahankan prinsi tauhid dan menjauhi perbuatan syirik yang masih mengakar baik dalam ritual adat maupun dalam bentuk yang lain, misalnya mempersembahkan sesaji kepada jin,memakai jimat dan besekutu dengan jin
b. Senantiasa menegakkan sholat wajib lima waktu dan pantang meninggalkannya selama nyawa masih menyatu dengan raga,mengerjakan puasa romadhon,membayar zakat,menunaikan haji bila mampu serta diiringi dengan amalan Sunnah lainnya,
c. Meninggalkan hal hal yang menjadi larangan agama,misalnya : Narkoba,minuman keras,pergaulan bebas,pacaran,tawuran yang jelas tidak memiliki dampak positif bahkan menjadi hal yang dapat menghancurkan masa depan generasi muda dan bangsa.
d. Mentaati hukumpositif negara,misalnya saat berkendara harus mengindahkan peraturan lalu lintas yang berlaku dan tidak boleh ugal ugalan.
e. Mentaati setiap produk fatwa dan putusan majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah sebagai ulil amri rujukan warga Muhammadiyah.
f. Tidak fanatic buta dalam menghadapi perbedaan pendapat keagamaan maupun madzhab yang muncul diantara sesame umat islam dan mengambil tindakan yang paling kuat yang sesuai denga yang termuat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah serta menghindari kinflik internal umat Islam.
b.Hadits Riwayat Imam Ahmad tentang Ketaatan Kepada Alloh
Dalil tentang hal ini adalah sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam,
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ إِنَّمَا الطَّاعَةَ فِي الْمَعْرُوْفِ
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu dalam kebaikan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu).
لاَ طَاعَةَ : Tidak ada ketaatan إِنَّمَا : sesungguhnya
لِمَخْلُوْقٍ : pada mahluk الطَّاعَةَ : ketaatan itu
فِيْ : di dalam فِي : di dalam
مَعْصِيَةِ : maksiat الْمَعْرُوْفِ : kebaikan
الْخَالِقِ : pencipta
Isi Hadits Riwayat Bukhori dan Muslim.
Hadits ini berisi sebuah konsep tauhid dan kemurnian pengagungan kepada Alloh.Jika memerintahkan seorang muslimuntuk melakukan suatu hal yang sesuai dengan perintah Alloh dalam al-Qur’an dan as-Sunnah,maka seseorang atau pihak manapun boleh untuk ditaati.Namun sebaliknya ,jika tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan perintah Alloh dalam al-Qur’an dan as-Sunnah,maka perintah tersebut tidak perlu di taati.Inilah tanda kesucian dan kemurnian Islam seorang muslim.Dia hanya tunduk patuh dan taat kepada Alloh.Menaati suatu hal juga karena pertimbangan ketaatan kepada Alloh SWT.
Berdasarkan isi hadits,diantara contoh sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari hari yang harus dimiliki pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut :
a. Selalu patuh,taat dan berbakti kepada kedua orang tua selama tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Alloh SWT.
b. Tidak boleh mengkultuskan pendapat manusia.Pelajar Muhammadiyah harus kritis dan selektif dalam menerima pendapat keagamaan dari pihak manapun.
c. Melaksanakan perintah guru dalam kebaikan,menghormati dan memuliakan mereka.
No comments:
Post a Comment