Penduduk Andalusia terdiri dari Arab,Barbar,Spanyol,Yahudi dan Slavia.Bangsa Arab dan Barbardatang ke daratan ini sejak penaklukan.Orang Barbar di tempat daerah perbukitan yang kering dan tandus di bagian utara negeri ini.
Penduduk Spanyol terdiri dari
1. Kelompok yang telah masuk Islam
2. Kelompok yang tetap dalam keyakinan mereka tetapi meniru tradisi kebiasaan bangsa Arab.
3. Kelompok yang tetap pada keyakinan mereka dan setia kepada warisan budaya nenek moyangnya.
Sedangkan golongan Slavia adalah golongan budak yang mendapat kepercayaan al-Nashir untuk menjadi engawal istana.Mereka dididik dibidang kemiliteran dan diangkat menjadi tentara pemerintahan.Jumlah mereka di istana Az-zahra pada waktu itu mencapai 3750 orang.
5.Hubungan Luar Negeri
Pada masa an-Nashir hubungan dengan negara negara tetangga diperluas.Misalnya hubungan dengan Bizantiumdalam pembuatan mihrob masjid agung Cordova dan pembangunan az-zahra.Bizantium pernah mengirim Nicholas untuk menerjemahkan sebuah buku kedokteran yang dihadiahkan kepada an-ashir dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Latin yang selanjutnya diterjemahkan oleh Ibnu Sybruth ke dalam bahasa Arab.
Provense adalah salah satu negara yang merasa mendapatkan ancaman erluasan kekuasaan muslim di Laut Tengah.Menyadari hal itu raja Provense meminta bantuan kepada Otto,Kaisar Jerman(kaisar imperium Roma suci)untuk menghadapi ancaman tersebut.Otto mengirimkan delegasinya ke Cordova untuk menemui an-Nashir.An-nashir mengirim balasan delegasibalasan ke Jermandibawah pimpinan uskup Rabi’bin Zaid.
C.Perkembangan Peradaban Islam
Di Daulah Fathimiyah ( 909-1171 M )
1. Sejarah Berdirinya Daulah Fathimiyah
Berdirinya Daulah Fathimiyah dilator belakangi melemahnya Daulah Abbasiyah.Daulah Fathimiyah mengklaim sebagai keturunan garis lurus dari pasangan Ali bin Abi Tholib dan Fathimah binti Rosul.
Menurut mereka Abdulloh bin Mahdi yang merupakan pendiri dinasti ini merupakan cucu Ismail bin Ja’farAAsh-shodiq.Sejarah mencatat tatkala Ja’far Ash-shodiq(kakek dari Ismail) wafat ,Syiah pecah menjadi dua cabang :
1.Meyakini Musa al-Al-Kazim sebagai imam ketujuh pengganti imam Ja’far.
2.Mempercayai bahwa Ismail bin Muhammadal-Maktum sebagai imam Syi’ah ketujuh.Cabang yang kedua di Syi’ah Ismailiyah.
Syi’ah Ismailiyah pada masa itu tidak begitu tampak bentuk gerakannya secara jelas sehingga munculla Abdullah bin Maimun yang membentuk syi’ah Ismailiyah sebagai sebuah system gerakan politik keagamaan.Berjuang mengorganisir propaganda syi’ah Ismailiyah dengan tujuan menegakkan kekuasaan Fathimiyah dengan cara mengirimkan misionaris secara rahasia ke segala penjuru wilayah muslim untuk menyebarkan ajaran syi’ah Ismailiyah.
Sebelum Abdulloh bin Maimun wafat,beliau menunjuk pengikutnya yang paling bersemangat yaitu Abdulloh al-Husain sebagai pemimpin syi’ah Ismailiyah.Ia adalah orang Yaman asli.Ia menyeberang ke Afrika Utara dan berkat propagandanya yang bersemangat ia berhasil menarik simpatisan suku Barbar hususnya dari kalangan Kitamah menjadi pengikut setia gerakan ahli bait ini.
Setelah berhasil menegakkan pengaruhnya di Afrika Utara,Abu Abdullah bin Husain menulis surat keada Imam Ismailiyah,yaitu Sa’id bin Husain As-Salamiyah agar segera berangkat ke Afrika Utara untuk menggantikan kedudukan sebagai pemimpin tertinggi gerakan Ismailiyah.Said mengabulkan undangan tersebut dan memproklamirkan dirinya sebagai putra Ali Habib,seorang cucu Imam Ismail.Setelah berhasil merebut kekuasaan Ziyadatulloh,ia memproklamirkan dirinya sebagai pimpinan tertinggi gerakan Ismailiyah.
Gerakan Ismailiyah berhasil menduduki Tunis,pusat pemerintahan dinasti Aghlabiyah yang terahir yaitu Ziyadatulloh.Sa’id kemudian memproklamirkan dirinya sebagai imam dengan gelar “Ubaidulloh al Mahdi”.Dengan demikian terbentuklah pemerintahan dinasti Fathimiyah di Afrika Utara dengan Al-Mahdi sebagai kholifah pertamanya.
No comments:
Post a Comment