Tuesday, February 16, 2021

BAB 6.PEREKONOMIAN DALAM ISLAM

 BAB 6

PEREKONOMIAN DALAM ISLAM

Pendahuluan

Sebelum Rosululloh Saw hijrah ke Madinah,pasar dan system perdagangan di kota dikuasai dan dimonopoli sepenuhnya oleh orang-orang Yahudi.Maju dan mundurnya masyarakat Madinah saat itu secara tidak langsung diatur oleh kapitalis Yahudi.Di dalam masyarakat terjadi penindasan,pendholiman dan riba dimana-mana.Setelah Rosululloh Saw hijrah ke Madinah,maka selaku pemimpin,baginda tidak bias berdiam diri melihat kekacauan masyarakat Madinah yang bersumber pada eksploitasi oleh system ekonomi kapitalis.Langkah yang diambil oleh baginda adalah mengerahkan Abdurrohman bin Auf,seorang hartawan untuk membangun system ekonomi bertaraf Alloh da Rosul.Abdurrohman bin Auf memulai membangun pasar yang dikelola serratus persen oleh umat Islam sendiri berlokasi tidak jauh dari pasar Yahudi,yang kemudian diberi nama”Suqul Anshor” atau pasar anshor.Semua orang Islam dihimbau untuk jual beli dan melakukan semua aktifitas perdagangan dipasar itu tanpa terlibat dengan segala produk atau barang mereka(Yahudi).Dengan semangat perpaduan dan serta ketaatan kepada Alloh dan a Rosul-Nya uamt Islam pada saat itu menumpukkan perhatian semata-mata di Suqul Anshor.Bahkan bukan itu saja,karena dalam system ekonomi Islam tidak ada penindasan atau riba serta memberi kemudahandan di dalamnya juga terdapat semangat perpaduan dan rasa ber-Tuhan yang tajam,maka banyak orang bukan Islam dan orang luar kota pun tertarik untuk berdagang ke Shuqul Anshor.Hasil dari perjuangan itu maka dalam waktu singkat ekonomi Madinah beralih ke tangan umat Islam,sehingga ekonomi Yahudi yang sudah ratusan tahun,gulung tikar dan bangkrut bahkan mereka menjadi miskin dan ahirnya menutup pasar mereka.Dengan demikian kalian akan diajak memperdalam dan mempertajam analisa mengenai materi ekonomi Islam.


BAB 6.AKHLAK TERHADAP ORANG TUA DAN GURU

 BAB 6

AKHLAK TERHADAP ORANG TUA DAN GURU

IFTITAH

Kasih sepanjang masa,kasih anak sepanjang galah.Kamu mungkin pernah mendengar ungkapan tersebut.Ungkapan tersebut menggambarkan betapa besar kasih saying orang tua terhadap anaknya. Orang tua rela memberikan apa saja untuk anaknya.Orang tua rela dibakar punggungnya oleh teriknya matahari,berpeluh keringat hanya demi anaknya.

Agama kita sangat memperhatikan bagaimana akhlak terhasap kedua prang tua.Orang tua kita ketika di sekolah ialah bapak dan ibu guru.Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana akhlak terhadap orang tua dan guru.Apakah yang dimaksud akhlak terhadap orang tua dan guru?.Bagaimanakah perintah Alloh tentang akhlak terhadap orang tua dan guru?.Dan juga bagaimabakah contoh perilaku yang mencerminkan akhlak terhadap orang tua dan guru.Selamat menyimak.!!

A. Makna Akhlak kepada Orang Tua dan Guru


1. Akhlak kepada Orang Tua

Akhlak adalah perilaku seseorang terhadap pencipta,sesame manusia dan lingkungannya.Akhlak yang baik adalah akhlak yang mengandung nilai-nilai kebaikan.Nilai-nilai kebaikan adalah yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

Akhlak kepada orang tua berarti perilaku seorang anak kepada ibu dan bapaknya.Dalam Islam akhlak terhadap orang tua disebut juga dengan birrul walidain.Birrul walidain berasal dari dua kata yaitu birrul dan walidain.Birrul berarti kebaikan atau kebaikan,sedangkan walidain adalah kedua orang tua atau bapak dan ibu,dengan demikian dapat diketahui bahwa birrul walidain adalah berbuat baik kepada kedua orang tua atau ibu dan bapak.

Birrul walidain terhadap kedua orang tua hukumnya adalah wajib.Artinya seorang anak yang tidak berbuat baik kepada kedua orang tuanya maka dia berdosa.Kita wajib mentaati orang tua selama tidak melanggar perintah Alloh.Orang tua adalah orang yang tidak pernah lelah memberikan kasih saying kepada kita,mulai dari dalam kandungan ibu kita.Kemudian kita dilahirkan dengan susah payah,bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk kelahiran kita.Setelah kita lahir ke dunia,orang tua membesarkan kita dengan penuh kasih saying sehingga kita bias seperti sekarang ini.


2. Akhlak kepada Guru

Menurut DR.Abdulloh Nashih Ulwan akhlak kepada guru bias diartikan dengan memberikan penghormatan kepada guru dan berlaku sopan santun kepadanya.Guru adalah mereka yang mengarahkan kepada kebaikan dan memberikan pendidikan baik itu pendidikan agama maupun pengetahuan umum.Nabi Muhammad juga mengajarkan kepada kita agar menghormati dan memuliakan guru,dalam haditsnya Rosululloh Saw bersabda yang artinya :

“ Tidak termasuk umatku orang yang tidak menghormati orang yang lebih dewasa dan tidak menyayangi orang yang lebih kecil darinya dan orang yang tidak mengetahui hak gurunya”.(H.R.Ahmad,Thobroni dan Hakim).

Dalam ajaran Islam menghormati guru adalah wajib hukumnya.Hal ini dikarenakan Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan.Sedangkan ilmu pengetahuan banyak kita dapatkan melalui bapak dan ibu guru.Baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum.Bahkan Nabi Muhammad Saw juga mengancam tidak akan mengakui sebagai umatnya apabila ada orang yang tidak menghormati gurunya.Maka marilah kita berakhlak yang baik kepada guru kita dan memuliakannya.

3. Perintah Hormat danPatuh kepada Orang Tua dan Guru.

Menghormati dan mematuhi orang tua dan guru adalah bagian dari ajaran Islam.Bahkan menghormati dan mematuhi orang tua dan guruhukumnya  adalah wajib.Karena banyak sekali jasa dan pengorbanan orang tua dan guru.

Perintah hormat dan patuh kepada orang tua dan guru banyak sekali ditemukan di dalam al-Qur’an dan hadits.Adapun beberapa perintah tentang berbuat baik terhadap orang tua dan guru sebagai berikut :

a. Perintah berbuat baik kepada ibu dan bapak diletakkan oleh Alloh Swt dalam al-Qur’an langsung sesudag perintah beribadah kepada Alloh.Sebagaimana Q.S.Al-Baqoroh : 83

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لاَ تَعْبُدُونَ إِلاَّ اللّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa,

b. Alloh mewasiatkan kepada umat manusia untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak .Firman Alloh dalam surat al-Ankabut (29) : 8

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْناً

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya.

c. Rosululloh Saw meletakkan birrul walidain sebagai amalan nomor dua terbia sesudah sholat tepat pada waktunya.Rosululloh Saw bersabda yang artinya “Diriwayatkan dari Abu Abdirrohman Abdulloh ibn Mas’ud ra,dia berkata : aku bertanya kepada Nabi Saw ,Apa amalan yang paling disukai oleh Alloh Swt?.Beliau menjawab : Sholat tepat pada waktunya.Aku bertanya lagi,kemudian apa ?.Beliau menjawab : Birrul walidain.Kemudian aku bertanya lagi,seterusnya apa?.Beliau menjawab : Jihad fii sabilillah.H.R.Bukhori dan Muslim).

d. Alloh meninggikan derajat guru dan orang-orang yang berilmu,sebagaimana firman-Nya Q.S.Al-Mujadilah (58) : 11.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Ayat diatas menjelaskan bahwa Alloh Swt menghormati dan mengangkat orang-orang yang berilmu beberapa derajat.Guru adalah orang-orang yang berilmu dan mengajarkan ilmu.Apabila Alloh mengangkat derajat dan menghormati orang yang berilmu,maka kita juga harus wajib menghormati orang-orang yang berilmu atau guru.

e. Hadits Rosululloh Saw tentang menghormati orang yang pandai,Rosululloh Saw bersabda “Termasuk mengagungkan Alloh,jika menghormati orang tua yang muslim,dan orang yang pandai al-Qur’an yang tidak berlebih lebihan dan tidak mengabaikannyaserta menghormati pemerintahan yang adil.(HR>Abu Dawud).


Tuesday, February 9, 2021

BAB 4.PERKEMBANGAN ISLAM INDONESIA PADA MASA KEMERDEKAAN

 BAB 4

PERKEMBANGAN ISLAM INDONESIA PADA MASA KEMERDEKAAN

A. Peran Umat Islam Dalam Mencapai Kemerdekaan

Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran umat Islam yang ada di Indonesia.Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islamsecara tidak langsung menyatakan bahwa agama Islam melalui perjuangan para pemeluknya menjadi factor khusus tercapainya kemerdekaan.

Peran umat Islam dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia tidak terjadi dalam satu gerakan,satu waktu dan satu komando,namun banyak kelompok-kelomok atau perkumpulan yang didirikan oleh para tokoh.Namun tidak sepertibayangan kita bahwa semakin banysk perkumpulan maka semakin banyak kekuatandan mempercepat kemerdekaan,akan tetapi tidak sedikit malah menjadi factor perpecahan.Sehingga Soekarno memiliki ide untuk membuat sebah terobosan dengan menerapkan demokrasi terpimpin dengan menyiapkan Persatuan Indonesia (yang dikenal dengan NASAKOM) :Nasionalisme,Agama dan Komunisme.Akan tetapi rencana tersebut tidak bias berjalan dengan maksimal setelah komunis melakukan kudeta pada tahun 1965.

Dibawah ini merupakan beberapa peranan atau gerakan umat Islam pada masa perang kemerdekaan.

1. Sarekat Islam

Sarekat Islam adalah satu satunya gerakan Islam yang tegas menjurus kea rah perjuangan politik.Mula-mula Sarekat Islam berasal dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 M oleh Haji Samanhudi di Solo.Perkumpulan ini berdiri dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup umat Islam terutama dalam dunia perniagaan.Sejak tahun 1912 M,dibawah pimpinan Haji Umar Said Cokroaminoto,Sarekat Islam berubah menjadi gerakan politik yang bersifat keagamaan dan kerakyatan.

Haji Oemar Said Cokroaminoto yang dalam waktu singkat dapat menghimpun dua setengah juta manusia yang siap untuk mendukung cita-cita kemerdekaan.Berkat didikan H.O.S Cokroaminoto timbul kesadaran berpolitik,bersatu dan bernegara.Bungk Karno presiden pertama mengakui kebesaran H.O.S.Cokroaminoto.Bahkan beliau adalah guru bung Karno dalam arti yang sesungguhnya.Oleh karena itu tidaklah aneh jika kemudian Sarekat Islam menjadi pelopor utama berdirinya gerakan Nasional.Dengan demikian awal perjuangan nasional bangsa Indonesia pada hakekatnya merupakan perjuangan umat Islam karena Sarekat Islamlah yang kali pertama mengobarkan semangat kebangsaan yang meliputi seluruh tanah air.Semangat nasional dikobarkan melalui konggres nasional pertama bernama National Indische Conggres (NATICO).

Dalam konggres nasionalnya yang kedua pada tahun berikutnya,Sarekat Islam menuntut agar rakyat Indonesia mendapatkan pemerintahan sendiri.Hal tersebut membuat pemerintahan Belanda menjadi ketakutan,sehingga Sarekat Islam mendapat pengawasan yang sangat ketat.Cabang Sarekat Islam semakin meluas di seluruh penjuru tanah air,dan anggotanya mencapai 2.250.000 orang.Ajaran Islam tentang sosialisme benar-benar dipraktikkan oleh Sarekat Islam.

Sekitar tahun 1920 M, beberapa tokoh komunis berhasil menyusup ke dalam Sarekat Islam seperti Semaun, Alimin,dan Darsono yang berusaha membelokkan Sarekat Islam.Mereka berusaha mengubah Sarekat Islam menjadi Sarekat Internasional.

Pada tahun 1924 M,Sarekat Islam memutuskan untuk menjalankan politik hijrah, yakni tidak mau lagi bekerjasama dengan Belanda (Nonkooperasi) sehingga Sarekat Islam tidak lagi mengirimkan ke Volksraad.Sejak itu Partai Sarekat Islam dianggap oleh pemerintah colonial sebagai partai yang amat berbahaya.Pada tahun 1931 M, Partai Sarekat Islam berubah namanya menjadi PSII ( Partai Serikat Islam Indonesia).

2. Jam’iyatul Khair

Perkumpulan Jam’iyatul Khair yang didirikan pada tahun 1905 M di Jakarta merupakan pergerakan Islam yang kali pertama di pulau Jawa.Jam’iyatul Khair berperan dalam pembaruan dan pemurnian agama Islam di beberapa tempat di Indonesia yang satu sama lainnya memiliki sifat yang berbeda-beda.Akan tetapi secara keseluruhan mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu “ Izzzul Islam wal Muslimin” (kejayaan Islam dan umatnya).

Perkumpulan ini memilki pengaruh dalam membangkitkan semangat baru di Indonesia dengan cara menerbitkan karangan-karangan dengan tema yang membangun semangat kebangsaan, sehingga dapat memberikan dorongan untuk mencapai kemerdekaan.Akan tetapi perkumpulan ini tidak diijinkan untuk membuka cabang,sehingga tidak dapat memperluas gerakannya.

3. Persyarikatan Ulama

Pada tahun 1911 M, berdirilah gerakan modernis Islam yaitu Persyarikatan Ulama,yang didirikan oleh Abdul Halim.Organisasi ini berpusat di daerah Majalengka Jawa Barat.Organisasi Persyarikatan Ulama diakui secara hokum oleh pemerintah Hindia Belanda ada tahun 1917 M dengan bantuan H.O.S.Cokroaminoto (ketua Sarekat Islam).

Pada tahun 1924 M,Persyarikatan Ulama secara resmi meluaskan daerahnya ke seluruh Jawad an Madura,bahkan pada tahun 1937 M telah menyebar ke seluruh Indonesia.Persyarikatan Ulama bergerak dibidang pendidikan dan social dengan membuka sebuah rumah anak yatim ada tahun 1930 M yang diselenggarakan oleh Fathimiyah.Beberapa perusahaan berada di pengawasan organisasi ini, yaitu 2,5 ha tanah yang dibeli pada tahun 1927 M untuk pertanian, sebuah percetakan dalam tahun 1930 M, dan sebuah perusahaan tenun tahun 1939 M.Persyarikatan Ulama juga bergerak dibidang tabligh.Pada tahun 1930 m Persyarikatan Ulama menerbitkan majalah dan brosur sebagai media penyebaran dan cita-citanya.


Monday, February 8, 2021

'Ariyah dan Luqotah

 BAB 5

‘ARIYAH DAN LUQOTAH

A.’Ariyah (pinjam meminjam)

1.Pengertian ‘Ariyah

Secara bahasa ‘ariyah diambil dari kata ‘Aara yang artinya pergi dan dating secara cepat.Secara istilah ‘ariyah adalah memberikan suatu barang yang halal kepada yang lain untuk diambil manfaatnya dengan tanpa merusak zatnya,agar zat barang dapat dikembalikan kepada pemiliknya.Dengan demikian yang dinamakan ‘ariyah yaitu meminjam barrang tanpa ganti rugi.

2.Landasan Hukum pinjam meminjam

Landasan hokum pinjam meminjam terdapat pada Q.S Al-Maidah (5) : 2

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ  

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa setelah Fatkhul Makkah,Rosululloh Saw memanggil Usman bin Tholhah untuk mengambil kunci ka’bah.Ketika Utsman dating menghadap rosul untuk menyerahkan kunci itu,berdirilah Abbas seraya berkata,”Ya Rosululloh demi Alloh,serahkan kunci itu kepadaku.Saya akan merangkap jabatan itu dengan jabatan urusan pengairan”.Utsman menarik kembali tangannya.Maka Rosululloh Saw bersabda :”Berikanlah kunci itu kepadaku ,wahai Utsman”.Utsman berkata”Inilah dia amanat dari Alloh Swt”.Maka berdirilah Rosululloh membuka ka’bah dan kemudian keluar untuk thowaf di baitulloh.Lalu turunlah Jibril membawa perintah supaya kunci itu diserahkan kepada Utsman.Rosululloh Saw melaksanakan perintah tersebut sambil membaca Q.S.an-Nisa (4) : 58

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ سَمِيعاً بَصِيراً  


58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Kandungan ayat diatas bahwa menolong sesame manusia dalam hal kebaikan itu diperbolehkan asalkan tidak dalam keburukan.Sebab menolong keburukan akan berdampak pada diri kita sendiri.

Awal hokum ‘Ariyah adalah Sunnah,namun bias berubah menjadi wajib maupun haram.’Ariyah dapat menjadi wajib misalnya meminjamkan mobil untuk mengantarkan orang kecelakaan.Mengapa demikian wajib,karena sebuah darurat yang harus segera dilaksanakan,jika tidak dilaksanakan bis mengakibatkan kematian.’Ariyah dapat dihukumi haram jika meminjamkan untuk kebutuhan maksiat sebagai contoh meminjamkan pisau bukan untuk alat memasak namun untuk membunuh seseorang.

3.Macam macam ‘Ariyah

Pijnjam meminjam dapat dikategorikan 2 macam diantaranya :

a.’Ariyah Muqoyyad yaitu bentuk pinjam meminjam ada batasnya.Dalam hal ini baik dibatasi dalam hal waktu maupun tempat.Dengan demikian jika yang meminjamkan sudah membutuhkan barangnya dan sudah mencapai batas yang telah ditentukan,maka si peminjam wajib untuk mengembalikan barang tersebut.Misalnya pak Ahmad meminjam uang kepada pak Hamim memberikan batasan waktu pengembalian sampai seminggu kedepan dan pak Ahmad ppun menyanggupinya.

b.’Ariyah Muthlaq yaitu bentuk pinjam meminjam tanpa ada suatu batasan.Dalam hal ini peminjam tidak ada batas tertentu yang mengikat.Misalnya Ahmad meminjam buku catatan kepada Zahra,akan tetapi Zahra memberikan kebebasan kepada Ahmad dalam hal pengembaliannya.

4.Rukun dan syarat pinjam meminjam

Rukun ‘ariyah ada 4 yaitu :

a. Mu’ir yaitu orang yang meminjamkan

Orang yang meminjamkan mempunyai kriteria diantaranya yaitu :

1. Orang yang sudah baligh

2. Mendapat perizinan pemanfaatan barang

3. Berstatus sebagai pemilik manfaat barang.Sebab obyek akad ‘ariyah adalah manfaat,bukan bukan barang.

4. Mukhtar yakni akad ‘ariyah dilakukan atas dasar inisiatif sendiri,bukan atas dasar tekanan atau paksaan.

b. Mu’tasir yaitu orang yang menerima pinjaman

Orang yang menerima pinjaman memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Mendapat izin dari pemilik barang

2. Berakal sehat

3. Berhak untuk menerima pinjaman dan memanfaatkan dari barang yang dipinjamkan.

4. Hanya memanfaatkan barang tersebut tanpa mengurangi nilai apalagi merusaknya.

5. Tidak berhak untuk memaksa.

6. Bertanggung jawab apabila barang yang dipinjamkan itu rusak.

c. Mu’ar yaitu benda yang dipinjamkan

Benda yang akan dipinjamkan memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Memiliki potensi yang bias dimanfaatkan

2. Manfaatnya merupakan milik pihak mu’ir

3. Pemanfaatannya legal secara agama

4. Manfaat yang memiliki nilai ekonomis

5. Pemanfaatannya tidak berkonsekwensi mengurangi fisik barang.

d. Akad atau ijab qobul.

Seorang yang meminjam ada ijab qobul untuk menentukan perizinan penggunaan manfaat barang.Adapun ersyaratan’ariyah ada 3 yaitu :

1. Bahwa orang yang meminjamkan adalah pemilik sah atas barang itu dan berhak untuk meminjamkannya.

2. Bahwa barang yang dipinjamkan memiliki manfaat.

3. Pemanfaatan barang tersebut diperbolehkan oleh agama.Bukan untuk hal-hal yang dilarang misalnya untuk mencuri,merampok,membunuh dll.

5.Kewajiban peminjam

Kewajiban peminjam yaitumengembalikan serta menjaga barang yang dipinjam dengan secara hati-hati dan tidak merusaknya.Namun menurut pandangan beberapa ulama Safi’I dan Abu Hanifah pemberi pinjaman diperbolehkan untuk menark kembali barang yang dipinjamkan jika ia menghendakinya.

6.Mengembalikan barang pinjaman

Si peminjam memiliki kewajiban untuk mengembalikannya barang pinjamannya jika ia telah selesai memanfaatkan barang tersebut.Karena barang pinjaman merupakan amanah yang harus dikembalikan kepada sang pemiliknya.Alloh berfirman Q.S an-Nisa : 58

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ سَمِيعاً بَصِيراً  


58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Rosululloh Saw bersabda : Alaa innal’ariyatan mu’adatun

Artinya Ketahuilah bahwasanya ‘ariyah (pinjam meminjam) adalah barang yang wajib untuk dikembalikan.(H.R.Abu Daud,At-Tirmidzi,Ibnu Majah dan Ahmad).


B. Luqotah

1.Pengertian Luqotah

Luqotah menurut bahasa berarti suatu barang yang ditemukan.Sedangkan menurut istilah adalah harta/barang yang didapat atau ditemukan disuatu tempat dan tidak diketahui pemiliknya untuk disimpan dan dimiliki sesudah diumumkan terlebih dahulu.Bagi orang yang menemukan barang hendaknya ia mengamankan serta menyimpannya.Jika telah diumumkan dalam jangka waktu tertentu, kemudian tidak ada yang mengakuinya atau tidak diketahui pemiliknya maka barang tersebut menjadi milik orang yang menemukan.

2.Hukum mengambil Luqotah

Hukum pengambilan barang temuan dapat berubah ubah tergantung pada kondisi tempat dan kemampuan penemunya. Hukum pengambilan barang temuan antara lain sebagai berikut :

1.Wajib yakni wajib mengambil barang temuan bagi penemunya, apabila orang tersebut percaya pada dirinya bahwa ia mampu mengurus benda benda temuan itu tidak diambil akan hilang sia-sia atau diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.Menurut suatu pendapat hokum mengambil luqotah wajib, jika luqotah ditemukan ditempat yang tidak aman.Hal ini sesuai firman Alloh dalam Q.S.at-Taubah (9) : 71 :

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Oleh karena itu sebagian kaum mukminin wajib menjaga kekayaan sebagian kaum mukminin lainnya.

2.Sunah,Sunah mengambil barang temuan bagi penemunya, apabila orang tersebut percaya pada dirinya bahwa ia mampu mengurus benda-benda temuan itu dengan sebagaimana mestinyatetapi bila tidak diambilpun barang barang tersebut tidak dikhawatirkan akan hilang sia-sia.

3.Makruh,Imam Malik dan kelompok Hanabilah juga sepakat bahwa memungut barang temuan itu hukumnya makruh, alasannya adalah karena seseorang tidak boleh mengambil harta saudaranya serta dikhawatirkan orang yang mengambil itu bersifat lalai menjaga atau memberitahukannya.

4.Haram,bagi orang yang menemukan suatu benda, kemudian dia mengetahui bahwa dirinya seringkena penyakit tamak dan yakin betul bahwa dirinya tidak akan mampu memelihara barang tersebut.Hukum memungut luqotah juga haram apabila jika beada dikawasan tanah haram Makkah.Apabila seseorang memungut luqotah dengan berniat memilikinya, dia harus mengganti karena dia telah bertindak lalai.Hal ini sesuai dengan hadits “ Barang yang jatuh ditanah Haram Makkah,tidak halal kecuali bagi orang yang hendak mengumumkannya”.H.R.al-Bukhori dan Muslim.

5.Jaiz atau Mubah,jika luqotah ditemukan di bumi yang tak bertuan atau di jalan yang tidak dimiliki seseorang atau diselain tanah haram Makkah.


2.Nubuwah

 Senin,8 Februari 2021

2. Nubuwah

Nubuwah yang dimaksudkan disini tentang kabar atau berita yang disampaikan oleh nabi Muhammad Saw tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan dating, bahkan NubuwAH Nabi pun selalu tepat.Misalnya :

a. Nubuwah tentang tidak akan ernah terjadinya fitnah antara sesame muslim selama Umar masih hidup. Rosululloh Saw bersabda : Fitnah tidak pernah menimpamu selama bersamamu masih ada Umar”(H.R.Thobrini).Sejarah mencatat bahwa fitnah itu terjadi pertama kali di zaman Usman bi Affan ra.

b. Nubuwah tentang Hasan bin Ali ra cucu Rosululloh Saw yang akan menjadi pendamai antara 2 golongan yang besar kaum muslimin.Rosululloh Saw bersabda : “Sesungguhnya cucuku itu pemimpin,semoga Alloh Swt menjadikan dia pendamai anta ra golongan besar kaum muslimin”(H.R.Bukhori.Sejarah mencatat mundurnya Hasan ra dari jabatan kholifah dan memberikannya kepada Muawiyah bin Abi Sofyan telah mendamaikan kelompok Ali rad an Mu’awiyah.

c. Nubuwah tentang masa kekholifahan 30 tahun sepeninggal Rosululloh Saw sesudah itu dating masa pemerintahan raja raja yang menggigit (H.R.Abu Dawud).Sejarah mencatat setelah berahirnya pemerintahan kehkolifahan Hasan bin Ali ra,pemerintahan digantikan oleh rezim system kerajaan secara turun temurun(heredetis) oleh Mu’awiyah bin Abi Sofyan.


3. Mukjizat

Mukjizat yang dianugerahkan oleh Alloh kepada Nabi Muhammad Saw antara lain :

a. Al-Qur’anul Karim sebagai mukjizat yang paling besar dan abadi.

b. Keluar air dari sela sela jari beliau yang cukup untuk memberi minum 1.400 orang laki laki dan perempuan (H.R.Bukhori).

c. Senantiasa dinaungi oleh awanyang melindungi beliau dari pancaran matahari dan panasnya gurun pasir saat perjalanan ke Hijaz.

Masih banyak lagi Nubuwah,risalah dan mukjizat Nabi Muhammad Saw.



d. Dalil Naqli tentang Kenabian Nabi Muhammad Saw

Banyak sekali ayat di dalam al-Qur’an yang menunjukkan tentang kenabian Muhammad Saw,diantaranya :

a.Al-Qur’an surat al-Fath (48) : 29 :

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,,,

Alloh Swt menggambarkan sifat nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya dengan sifat-sifat yang seluruhnya terpuji dan merupakan peringatan bagi generasi sesudah mereka,dan dengan sifat-sifat itulah mereka dapat menguasai bangsa-bangsa lain,dan memiliki negeri mereka,bahkan menggenggam tampuk kepemimpinan seluruh dunia.

b. Al-Qur’an surat Al-Ahzab (33) : 21.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً  


21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.


Walaupun ayat ini turun ketika didalam keadaan perang al-Ahzab,akan tetapi hukumnya umum meliputi keadaan kapan saja dan dalam hal apa saja.Atas dasar itu,Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini” ayat yang mulia ini merupakan fondasi / dalil yang agung dalam meneladani Rosululloh Sawdalam semua perkataan,perbuatan dan keadaan beliau.Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi Saw dalam perang Ahzab,dalam kesabaran,usaha bersabar,istiqomah,perjuangan,dan penantian beliau terhadap pertolongan dari robbnya.


e. Sikap keteladanan dari Nubuwah dan risalah Nabi Muhammad Saw

Alloh Swt telah menjadikan nabi Muhammad Saw sebagai teladan bagi seluruh umat manusia,dalam semua lini kehidupan.Keteladanan kharakter Rosululloh Saw menjadi 4 sifat wajib bagi beliau,keempat sifat tersebut adalah :

1. Shidiq yang berarti benar.Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlaq seseorang yang beriman kepada Alloh Swt dan kepada perkara-perkara yang ghoib.Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para nabi dan Rosul.

2. Amanah artinya benar-benar dapat dipercaya.Jika satu urusan diserahkan kepadanya,niscaya orang akan percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Oleh karena itulah penduduk Makkah memberi gelar kepada nabi Muhammad Saw dengan gelar “ Al-Amin” yang artinya terpercaya,jauh sebelum beliau diangkat menjadi seorang Rosul.

3. Tabligh artinya menyampaikan.Segala firman Alloh Swt yang ditujukan oleh manusia,disampaikan oleh Rosululloh Saw.

4. Fathonah artinya cerdas dan bijaksana.Maksud cerdas dalam hal ini Rosul mampu memahami perintah-Nya dan memahamkan pada umatnya.Mustahil bagi seorang rosul bersifat bodoh dalam menyampaikan ayat al-Qur’an dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits.Hal ini dikarenakan untuk menyampaikan hal tersebut memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa.

e.Contoh prilaku kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw

Keimanan kepada Nabi Muhammad Saw harus dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.Adapun perilaku yang mencerminkan kecintaan kepada nabi Muhammad Saw antara lain :

1. Membiasakan diri berlaku jujur baik dalam ucapan maupun perbuatan.

2. Menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.

3. Melaksanakan tugas dengan baik.

4. Berakhlak karimah kepada semua mahluk,sebagaimana Rosululloh Saw.

5. Menghidupkan Sunnah-sunnah Rosululloh Saw dalam semua aspek kehidupan,nabi bersabda “ Barang siapa mencintaiku maka ia kelak bersamaku di surge”(H>R>Muslim).

6. Banyak membaca sholawat Nabi.Beliau bersabda “ Barang siapa bersholawat atasku sekali,niscaya Alloh bersholawat atasnya sepuluh kali”.(H.R.Muslim)

7. Mencintai orang-orang yang dicintai nabi Muhammad Saw jika nabi mencintai para sahabatnya seperti Abu Bakar,Umar,Usman dan Ali ra serta lainnya juga para istri dan keturunannya,sudah sepatutnya seorang muslim mencintai mereka pula.

f. Hikmah meneladani risalah Nabi Muhammad Saw

Jika kita sungguh-sungguh mengenal dan meneladani setiap gerak laku Rosululloh Saw ,in syaa Alloh kita akan mendapatkan banyak hikmah yang segera dirasakanmanfaatnya.Alloh berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 21 “ Sesungguhnya telah ada dalam diri Rosul itu suri teladan yang baik bagimu(yaitu) bagi orang yang mengharap rohmat Alloh dan kedatangan hari kiamatdan dia banyakmenyebut Alloh Sat.

Apa saja hikmah yang akan kita peroleh dengan meneladani akhlak Rosululloh Saw :

1. Meneladani atau meniru jauh lebih mudah daripada menciptakan.Meniru kebaikan bukanlah hal yang tercelabahkan akan bernilai ibadah,dengan demikian hidup akan lebih mudahkarena segala sesuatunya sudah ada contohnya.

2. Hidup menjadi lebih mulia dan terhormat,dengan meneladani Rosululloh Saw orang akan merasakan dampak dari kesabaran,kerendahan hati,keikhlasan,kedermawanan dan kemuliaan akhlak diri.Hal ini dikarenakan standar perilaku Rosululloh Saw begitu tinggi dan mulia,secara tidak langsung,baik sadar maupun tidak akan mengangkat martabat,kehormatan serta kemuliaan bagi siapapun yang menirunya.

3. Disukai dan disayangi orang lain.Rosul adalah pribadi yang sangat menyenangkan dan penuh manfaat bagi orang banyak,dengan mencontohnya kitapun akan menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat.Konsekwensinya pribadi seperti ini akan melahirkan simpati,rasa hormat dan kasih saying dari orang lain.

4. Hidup akan penuh prestasi.Rosul adalah tipe orang yang selalu menjaga mutu dari setiap perilaku.Beliau selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik,dengan konsep yang jelas,perencanaan yang matang,sikap professional dan dengan etos kerja yang prima.Hasilnyapun terbukti dan teruji kuwalitasnya hingga sekarang.

5. Dicintai oleh Alloh Swt.Rosululloh Saw adalah orang yang paling dicintai alloh Swt.Bila kita mencintai beliau,maka otomatis cinta Alloh Swt pun akan mengaliri kehidupan kita.

6. In syaa Alloh kita akan masuk syurga.Suatu ketika ada seorang sahabat bertanya, “ Seseorang yang mencintai kaumnya,apakah kelak ia bersama-sama mereka?” Rosul menjawab,”Ia akan bersama orang yang dicintainya”.


Monday, January 11, 2021

BAB V Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad Saw

BAB 5

NUBUWAH DAN RISALAH NABI MUHAMMAD SAW

IFTITAH

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

 

 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Q.S.Al-Anbiya : 107

Mengenal Rosululloh Saw adalah kekayaan yang luar biasa bagi kita,beliau diciptakan oleh Alloh untuk menjadi tauladan.Diamnya,pembicaraannya,tindakannya dari ujung rambut sampai pangkal kakinya semuanya pelajaran,seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamaatan bagi yang mengikutinya.

Uraian Materi

a.      Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rosul terahir.

1.      Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rosul terahir

Beriman kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rosul terahir adalah wajib bagi setiap muslim,seorang muslim harus benar-benar yaqin dalam hatinya bahwa Nabi Muhammad Saw bukan hanya imam bagi nabi-nabi yang lain namun beliau adalah nabi yang terahir juga sebagai penutup paara nabi dan rosul.

Nabi Muhammad Saw diutus bukan hanya untuk umat manusia,tetapi diutus untuk rahmat semesta alam sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur’an :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

 

 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Q.S.Al-Anbiya : 107

Iman kepada Nabi Muhammad Saw harus secara totalitas,oleh karena itu ada beberapa hal untuk mengokohkan keimanan kita terhadap beliau diantaranya :

1.      Meyakini bahwa risalah Nabi Muhammad Saw berlaku universal,beliau diutus kemuka bumi oleh Alloh untuk semua kalangan jin dan manusia dengan membawa risalah ketauhidan,sepertti ditegaskan dalam firman-Nya dalam al-Qur’an : Saba’ (34 ) : 28.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ 

 

28. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.

 

2.      Meyakini bahwa Nabi Muhammad penutup para Nabi dan Rosul,hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an : Al-Ahzab (34) : 40.

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً 

 

40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Imam Ibnu Katsir berkata bahwa Alloh telah mengabarkan melalui kitab-Nya,begitu pula Rosul-Nya telah menyampaikan secara mutawatir pasti benar darinya : bahwa tidak ada Nabi setelahnya.

 

 

 

3.      Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah manusia biasa,sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Kahfi (18) : 110

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً 

 

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

 

4.      Mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad Saw,sebagaimana ditegaskan dalam surat at-Taubah (9) : 24

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ 

 

24. Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

 

5.      Meneladani Nabi Muhammad Saw sebagaimana Alloh perintahkan dalam surat al-Ahzab (33) :21

لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً 

 

21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.


BAB 5.Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad Saw

 BAB 5

NUBUWAH DAN RISALAH NABI MUHAMMAD SAW

IFTITAH

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ


 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Q.S.Al-Anbiya : 107

Mengenal Rosululloh Saw adalah kekayaan yang luar biasa bagi kita,beliau diciptakan oleh Alloh untuk menjadi tauladan.Diamnya,pembicaraannya,tindakannya dari ujung rambut sampai pangkal kakinya semuanya pelajaran,seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamaatan bagi yang mengikutinya.

Uraian Materi

a. Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rosul terahir.

1. Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rosul terahir

Beriman kepada Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rosul terahir adalah wajib bagi setiap muslim,seorang muslim harus benar-benar yaqin dalam hatinya bahwa Nabi Muhammad Saw bukan hanya imam bagi nabi-nabi yang lain namun beliau adalah nabi yang terahir juga sebagai penutup paara nabi dan rosul.

Nabi Muhammad Saw diutus bukan hanya untuk umat manusia,tetapi diutus untuk rahmat semesta alam sebagaimana ditegaskan dalam al-Qur’an :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ


 Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Q.S.Al-Anbiya : 107

Iman kepada Nabi Muhammad Saw harus secara totalitas,oleh karena itu ada beberapa hal untuk mengokohkan keimanan kita terhadap beliau diantaranya :

1. Meyakini bahwa risalah Nabi Muhammad Saw berlaku universal,beliau diutus kemuka bumi oleh Alloh untuk semua kalangan jin dan manusia dengan membawa risalah ketauhidan,sepertti ditegaskan dalam firman-Nya dalam al-Qur’an : Saba’ (34 ) : 28.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيراً وَنَذِيراً وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ  


28. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.


2. Meyakini bahwa Nabi Muhammad penutup para Nabi dan Rosul,hal ini ditegaskan dalam al-Qur’an : Al-Ahzab (34) : 40.

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً  


40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Imam Ibnu Katsir berkata bahwa Alloh telah mengabarkan melalui kitab-Nya,begitu pula Rosul-Nya telah menyampaikan secara mutawatir pasti benar darinya : bahwa tidak ada Nabi setelahnya.




3. Meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah manusia biasa,sebagaimana firman-Nya dalam surat al-Kahfi (18) : 110

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً  


110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".


4. Mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad Saw,sebagaimana ditegaskan dalam surat at-Taubah (9) : 24

قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ  


24. Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.


5. Meneladani Nabi Muhammad Saw sebagaimana Alloh perintahkan dalam surat al-Ahzab (33) :21

لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً  


21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.