BAB 4
PERKEMBANGAN ISLAM INDONESIA PADA MASA KEMERDEKAAN
A. Peran Umat Islam Dalam Mencapai Kemerdekaan
Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran umat Islam yang ada di Indonesia.Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islamsecara tidak langsung menyatakan bahwa agama Islam melalui perjuangan para pemeluknya menjadi factor khusus tercapainya kemerdekaan.
Peran umat Islam dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia tidak terjadi dalam satu gerakan,satu waktu dan satu komando,namun banyak kelompok-kelomok atau perkumpulan yang didirikan oleh para tokoh.Namun tidak sepertibayangan kita bahwa semakin banysk perkumpulan maka semakin banyak kekuatandan mempercepat kemerdekaan,akan tetapi tidak sedikit malah menjadi factor perpecahan.Sehingga Soekarno memiliki ide untuk membuat sebah terobosan dengan menerapkan demokrasi terpimpin dengan menyiapkan Persatuan Indonesia (yang dikenal dengan NASAKOM) :Nasionalisme,Agama dan Komunisme.Akan tetapi rencana tersebut tidak bias berjalan dengan maksimal setelah komunis melakukan kudeta pada tahun 1965.
Dibawah ini merupakan beberapa peranan atau gerakan umat Islam pada masa perang kemerdekaan.
1. Sarekat Islam
Sarekat Islam adalah satu satunya gerakan Islam yang tegas menjurus kea rah perjuangan politik.Mula-mula Sarekat Islam berasal dari Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905 M oleh Haji Samanhudi di Solo.Perkumpulan ini berdiri dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup umat Islam terutama dalam dunia perniagaan.Sejak tahun 1912 M,dibawah pimpinan Haji Umar Said Cokroaminoto,Sarekat Islam berubah menjadi gerakan politik yang bersifat keagamaan dan kerakyatan.
Haji Oemar Said Cokroaminoto yang dalam waktu singkat dapat menghimpun dua setengah juta manusia yang siap untuk mendukung cita-cita kemerdekaan.Berkat didikan H.O.S Cokroaminoto timbul kesadaran berpolitik,bersatu dan bernegara.Bungk Karno presiden pertama mengakui kebesaran H.O.S.Cokroaminoto.Bahkan beliau adalah guru bung Karno dalam arti yang sesungguhnya.Oleh karena itu tidaklah aneh jika kemudian Sarekat Islam menjadi pelopor utama berdirinya gerakan Nasional.Dengan demikian awal perjuangan nasional bangsa Indonesia pada hakekatnya merupakan perjuangan umat Islam karena Sarekat Islamlah yang kali pertama mengobarkan semangat kebangsaan yang meliputi seluruh tanah air.Semangat nasional dikobarkan melalui konggres nasional pertama bernama National Indische Conggres (NATICO).
Dalam konggres nasionalnya yang kedua pada tahun berikutnya,Sarekat Islam menuntut agar rakyat Indonesia mendapatkan pemerintahan sendiri.Hal tersebut membuat pemerintahan Belanda menjadi ketakutan,sehingga Sarekat Islam mendapat pengawasan yang sangat ketat.Cabang Sarekat Islam semakin meluas di seluruh penjuru tanah air,dan anggotanya mencapai 2.250.000 orang.Ajaran Islam tentang sosialisme benar-benar dipraktikkan oleh Sarekat Islam.
Sekitar tahun 1920 M, beberapa tokoh komunis berhasil menyusup ke dalam Sarekat Islam seperti Semaun, Alimin,dan Darsono yang berusaha membelokkan Sarekat Islam.Mereka berusaha mengubah Sarekat Islam menjadi Sarekat Internasional.
Pada tahun 1924 M,Sarekat Islam memutuskan untuk menjalankan politik hijrah, yakni tidak mau lagi bekerjasama dengan Belanda (Nonkooperasi) sehingga Sarekat Islam tidak lagi mengirimkan ke Volksraad.Sejak itu Partai Sarekat Islam dianggap oleh pemerintah colonial sebagai partai yang amat berbahaya.Pada tahun 1931 M, Partai Sarekat Islam berubah namanya menjadi PSII ( Partai Serikat Islam Indonesia).
2. Jam’iyatul Khair
Perkumpulan Jam’iyatul Khair yang didirikan pada tahun 1905 M di Jakarta merupakan pergerakan Islam yang kali pertama di pulau Jawa.Jam’iyatul Khair berperan dalam pembaruan dan pemurnian agama Islam di beberapa tempat di Indonesia yang satu sama lainnya memiliki sifat yang berbeda-beda.Akan tetapi secara keseluruhan mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu “ Izzzul Islam wal Muslimin” (kejayaan Islam dan umatnya).
Perkumpulan ini memilki pengaruh dalam membangkitkan semangat baru di Indonesia dengan cara menerbitkan karangan-karangan dengan tema yang membangun semangat kebangsaan, sehingga dapat memberikan dorongan untuk mencapai kemerdekaan.Akan tetapi perkumpulan ini tidak diijinkan untuk membuka cabang,sehingga tidak dapat memperluas gerakannya.
3. Persyarikatan Ulama
Pada tahun 1911 M, berdirilah gerakan modernis Islam yaitu Persyarikatan Ulama,yang didirikan oleh Abdul Halim.Organisasi ini berpusat di daerah Majalengka Jawa Barat.Organisasi Persyarikatan Ulama diakui secara hokum oleh pemerintah Hindia Belanda ada tahun 1917 M dengan bantuan H.O.S.Cokroaminoto (ketua Sarekat Islam).
Pada tahun 1924 M,Persyarikatan Ulama secara resmi meluaskan daerahnya ke seluruh Jawad an Madura,bahkan pada tahun 1937 M telah menyebar ke seluruh Indonesia.Persyarikatan Ulama bergerak dibidang pendidikan dan social dengan membuka sebuah rumah anak yatim ada tahun 1930 M yang diselenggarakan oleh Fathimiyah.Beberapa perusahaan berada di pengawasan organisasi ini, yaitu 2,5 ha tanah yang dibeli pada tahun 1927 M untuk pertanian, sebuah percetakan dalam tahun 1930 M, dan sebuah perusahaan tenun tahun 1939 M.Persyarikatan Ulama juga bergerak dibidang tabligh.Pada tahun 1930 m Persyarikatan Ulama menerbitkan majalah dan brosur sebagai media penyebaran dan cita-citanya.
No comments:
Post a Comment