Tuesday, October 27, 2020

Politik Islam Masa Penjajahan Belanda

 2. Politik Islam pada Masa Penjajahan Belanda

Kehadiran Belanda di Indonesia tidak hanya mengeskploitasi kekayaan alam Indonesia,tetapi juga menekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat.Belanda terus menerapkan langkah-langkah yang membatasi gerak pengamalan agama Islam.Upacara-uacara keagamaan yang dilakukan secara terbuka dilarang,ibadah haji dibatasi dan setia jama’ah haji yangpulang ke Indonesia diawasi dengan ketat untuk mengantisipasi pengaruh muslim yang telah haji yang dapat membangkitkan semangat perlawanan pemerintah Belanda.

Politik yang dijalankan pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebenarnya didasari oleh adanya rasa kekuatan, rasa panggilan agamanya yaitu Kristen dan rasa kolonialismenya.Dengan begitu,mereka menerapkan berbagai peraturan dan kebijakan,diantaranya :

a. Pada tahun 1882 pemerintah Belanda membentuk suatu badan khusus yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikkan Islam yang mereka sebut Prieserraden.Dari nasihat Badan inilah ,pada tahun 1905 pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan baru yang isinya menyatakan bahwa orang yang memberikan pengajaran atau pengajian agama Islam harus terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda.

b. Tahun 1926 keluar lagi peraturan yang lebih ketat terhadap pendidikkan aagama Islam,yaitu tidak semua orang (kiai) boleh memberikan pengajaran mengaji,terkecuali telah mendapatkan semacam rekomendasi atau persetujua  pemerintah Belanda.

c. Tahun 1932 keluar lagi peraturan yang isinya berupa kewenangan untuk membrantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh pemerintah Belanda yang disebut Ordonansi sekolah liar.


3. Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Belanda

Sebelum kedatangan bangsa Eropa,termasuk Belanda,pendidikan Islam sudah ada dan mulai berkembang ke seluruh pelosok tanah air.Walaupun pelaksanaannya masih sangat sederhana(tradisional) jika dibandingkan dengan perkembangan setelah kedatangan bangsa Belanda.Pendidikan Islam berjalan dan berkembang seiring dengan dakwah dan penyebaran Islam itu sendiri,baik dikalangan masyarakat maupun istana raja-raja.Pendidikan Islam pada saat itu mengambil bentuk halaqoh,dan tatap muka perorangan di musholla,masjid,maupun pesantren.

Ketika Belanda dating,pendidikan Islam mulai mengalami hambatan.Rintangan dan tantangan untuk berkembang lebih maju seiring dengan pperkembangan dan kemajuan zaman itu terjadi terutama ketika dihadapkan dengan persaingan melawan kristenisasi yang justru dilakukan oleh kaum penjajah mulai dari bangsa Portugis hingga Belanda.Belanda membuat berbagai peraturan dan kebijakan yang intinya menghambat dan menghalangi perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam.

Kolonial Belanda memperlakukan umat Islam sejajar dengan kaum pribumi.Sekolah untuk mereka terbatas hanya sekolah desa dan Vervlog padahal Islam agama mayoritas penduduk pribumi.Sedangkan penduduk beragama selain Islam khususnya Kristen (protestan-Katholik) diperlakukan dengan banagsa Eropa.Keadaan ini membekas dalam hati umat Islam.Selain itu colonial Belanda selalu menempatkan Islam sebagai musuh baik untuk kolonialisme maupun untuk usaha menyebarkan agama Nasrani.

Keadaan pendidikan umat Islam pada zaman Belanda dan waktu kewaktu demikian mempprihatinkan karena terus menerus mendapatkan tekanan dan perlakuan yang tidak menggembirakan.Namun demikian,umat Islam secara terus menerus pula tetap berjuang dan melakukan perlawanan hingga ahirnya pendidikan Islam mengalami kebangkitan.

Kebangkitan tersebut terinspirasi oleh gerakan yang lahir di Timur Tengah yang dibawa oleh orang-orang Indonesia yang menunaikan haji ke tanah suci Makkah.Gerakan ini dimulai dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia,Persyarikatan Ulama Majalengka,Jawa Barat (1911),Muhammadiyah di Yogyakarta (1912),Persatuan Islam di Bandung (1920),Nahdlotul Ulama di Surabaya (1926) dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Candung Bikit Tinggi (1930) dan lain sebagainya.

Dengan munculnya gerakan gerakan itu keadaan pendidikan Islam mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik dan maju,meskipun Belannda tidak menghendakinya.Bahkan cenderung menghalangi pertumbuhan dan perkembangannya.Perkembangan kearah yang lebih baik dan maju itu,paling tidak bisa diukur,salah satunya dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bermunculan sebagaimana disebutkan diatas.


Monday, October 26, 2020

B.Ketentuan Khutbah

 B. Ketentuan Khutbah

Kutbah Jum’at merupakan sebuah komponen yang penting dalam pelaksanaan sholat jum’at,sehingga bagi siapapun yang melaksanakan ritual mingguan ini seharusnya mengerti apa yang dimaksud dengan khutbah jum’at terutama seorang yang bertugas menjadi khitib.

1. Syarat-syarat khutbah jum’at

Dalam pelsaksanaan dua khutbah hendaklah diperhatikan dengan sungguh sungguh tentang tata pelaksanaannya sebagaimana yang dituntunkan oleh Rosululloh Saw.Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan ketika berkhutbah yaitu :

a. Hendaknya khutbah tu dimulai sesudah tergelincirnya matahari.

b. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri serta menghadapkan wajahnya kepada jama’ah sholat jum’at.

c. Hendaknya khotib mengucapkan salam ketika telah berada di atas mimbar’

d. Khotib hendaknya duduk diantara khotbah yang pertama dengan khotbah yang kedua.Ketentuan ini sesuai dengan hatdits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdulloh bin umar Ra.Ia berkata “ Nabi Saw melakukan dua khutbah dan duduk diantara keduanya”.(al-Bukhori).

e. Hendaknya khotib berkhutbah dengan penuh semangat,disertai dengan suara yang jelas,terang didengar,atau suara keras tetapi tidak berlebihan.

f. Kedua khutbah dimulai setelah adzan selesai dikumandangkan dan iqomahpun segera diserukan setelah berahirnya khutbah yang kedua.

g. Hendaknya khutbah disampaikan secara singkat.

2. Rukun Khutbah Jum’at

Selain syarat khutbah,yang harus diperhatikan dan harus diketahui oleh seorang khotib adalah rukun khutbah.Karena jika salah satu rukun khutbah tidak dilaksanakan atau ditinggalkan,maka khutbah jum’at tidak sah.Dalam menyampaikan khutbah,baik itu khutbah yang ppertama maupun khutbah yang kedua,hendaknya memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Menyampaikan puji-pujian kepada Alloh Swt.Berdasarkan hadits Nabi Saw.yang menggambarkan “Adalah khutbah Nabi pada hari jum’at ia mulai dengan Alhamdulillah dan memuji kepada Alloh Swt”.(H.R.Muslim).

b. Menyampaikan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.

c. Mengucapkan kesaksian atau syahadah.Berdasarkan kepada sabda Rosululloh Saw.”Khutbah yang didalamnya tidak diucapkan syahadat,sama halnya dengan tangan bunting”.(H.R.Ahmad,Abu Dawud,dan at-Tirmidzi)

d. Mewasiatkan taqwa,yaitu mengajak atau berwasiat untuk dirinya seendiri dan para jama’’ah untuk meningkatkan taqwa kepada Alloh,menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.Berdasarkan sabda Rosululloh Saw: “ Adalah Rosululloh Saw senantiasa mewasiatkan taqwa kepada Alloh dalam khutbahnya”.(H.R.Muslim).

e. Membaca ayat al-Qur’an dalam khutbahnya,hendaknya khotib menguraikan satu tema yang didasarkan pada firman Alloh Swt.Sebagaimana khutbah yang dilakukan oleh Rosululloh Saw : “Rosululloh Saw berkhutbah sambil berdiri dan beliau duduk diantara dua khutbah,membaca ayat-ayat al-Qur’an serta memberi nasehat kepada manusia”.(H.R.Jama’ah kecualial-Bukhori dan at-Tirmidzi).

f. Memanjatkan doa diakhir khutbah yang kedua,yaitu berdoa memohon agar diampuni segala dosa dan kesalahan atas orang-orang mukminin serta diselamatkan hidupnya didunia dan di akhirat.


Sunday, October 25, 2020

Tanda Beriman kepada Para Rosul

 C. Tanda Tanda Orang yang Beriman Kepada Rosul Rosul Alloh

Bentuk keimanan kita kepada rosul-rosul Alloh Swt akan melahirkan suatu sikap dan perilaku sebagai berikut :


1. Teguh keimanannya kepada Alloh Swt

2. Meyakini kebenaran yang dibawa kepada para rosul.

3. Tidak membeda-bedakan antara rosul yang satu dengan rosul yang lain.

4. Menjadikan para rosul sebagai uswatun khasanah

5. Meyakini rosul-rosul Alloh sebagai rohmat bagi alam semesta.

6. Meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi dan rosul terahir.

7. Mencintai nabi Muhammad Saw.



Friday, October 23, 2020

Hadits tentang Penciptaan Alam Semesta

 e. Hadits Riwayat al-Bukhori tentang Penciptaan Alam Semesta.

   Makna dari hadits tersebut adalah:

“Alloh Ta’ala telah ada sementara tidak ada sesuatu selain Dia, dan singgasana-Nya (‘Arsy-Nya) berada diaatas air, Dia telah menuliskan adz-Dzikr segala sesuatu dan Dia menciptakan langit dan bumi”. H.R.al-Bukhori.


Isi Hadits Riwayat al-Bukhori

Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori berisi tentang berita kebenaran Alloh dan penciptaan langit dan bumi.Hadits ini merupakan salah satu dalil naqli bahwa Alloh ada tanpa bermula dari tidak ada.Berbeda halnya dengan mahluk yang ada dengan permulaan dari tidak ada.Mahluk itu ada karena diciptakan oleh Alloh sang kholiq.Sementara Alloh adalah Dzat yang ada dan tidak bermula dari tidak ada.Demikianlah pesan dari hadits ini ,pesan tentang kekuasaan,kemuliaan dan  keagungan Alloh yang jauh dari sifat keterbatasan mahluk.

Alloh telah menciptakan nama-nama dan penyebutan untuk setiap mahluk.Alloh juga yang telah menciptakan langit dan bumi dengan berbagai macam fasilitas untuk mempermudah kehidupan manusia.Melalui berbagai macam keteraturan yang ada di jagat raya, manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam menjalani kehidupan.Kemudahan dalam menjalani kehidupan tersebut dimaksudkan agar manusia senantiasa mempergunakannya untuk beribadah kepada Alloh Swt.Beribadah kepada Alloh dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi berbagai larangan-Nya.Beribadah dengan caara mentauhidkan Alloh dan menjauhi segala bentuk erbuatan yang mempersekutukann-Nya dengan mahluk.

Hadits ini juga mengabarkan tentang keberadaan Alloh di atas ‘Arsy.Meskipun Alloh berada diatas ‘Arsy yang terletak diatas langit lapis 7,tetapi ilmunya mencakup seluruh jagat raya tanpa terkecuali.Alloh mengetahui segala sesuatu yang sudah terjadi dan yang belum terjadi.Tidak ada daun sehelai pun di bumi yang jatuh melainkan atas pengetahuan dan pengaturan Alloh.Apapun yang dikerjakan manusia,baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan dibelahan bumi manapun,pasti diketahui oleh Alloh.Kelak perbuatan itu akan dibalas oleh Alloh kelak diakhirat.Perbuatan baik berubah rohmat dan ridhi-Nya,sementara perbuatan buruk akan dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya.

Berdasarkan isi dari hadits ini,diantara sikap atau perilaku dalam kehidupan sehari hari yang harus dimiliki oleh pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

a. Senantiasa merasa diawasi oleh Alloh kapanpun dan dimanapun berada.

b. Mensyukuri nikmat kesehatan dengan cara mempergunakannya untuk beribadah.

c. Menjauhi keyakinan bahwa Alloh itu DzatNya berada dimana-mana,akan tetapi ilmu Alloh lah yang mencakup seluruh jagat raya.

3. Keterkaitan antara Sunatulloh dengan Tanda Kekuasaan Alloh sesuai dengan pesan Q.S.al-Jatsiyah(45) :12-13,al-‘Ankabut(29) : 44,ar-Ruum (30) : 8,as-Sajadah (32) :4 serta Hadits terkait.

Kesempurnaan dan berbagai keteraturan yang sangat rapi di alam semesta merupakan bagian dari ketetapan hokum Alloh atau sunatulloh.Ayat-ayat dan hadits yang terdapat dalam bab ini semua berbicara tentang sunatullohdalam penciptaan langit dan bumi beserta isinya.Adapun keterkaitan antara sunatulloh dan tanda tanda kekuasaan Alloh adalah bahwa tanda kekuasaan Alloh dapat dilihat dapat diketahui melalui ayat qauliyah dalam al-Qur’an maupun al-Hadits atau melalui ayat kauniyah yang terdapat dalam penciptaan alam semesta.

Semesta alam ini ada karena diciptakan oleh Alloh sang pencipta.Penciptaan alam semesta yang sedemikian luas,tak terbatas satuan ukur merupakan maha karya yang sangat luar biasa.Maha karya ini tentunya merupakan produk serangkaian hokum Alloh yang sangat sempurna yang disebut dengan sunatulloh.Hasil sunatulloh yang ada disemesta ala mini merupakan tanda-tanda kekuasaan Alloh.Tanda-tanda kekuasaan Alloh yang ada di alam semesta ini seharusnya lebih dari mampu untuk mengantarkan para manusia untuk pengagungan yang hakiki kepada Alloh sang pencipta.

C. Wawasan

Dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari Nabi Saw pernah bersabda, “ Tahukah kalian kemanakah matahari ini pergi?” Mereka berkata” Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetaui?”Beliau bersabda,”Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ketempat peredarannya di bawah ‘arsy,lalu dia bersujud.Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya:”Bangunlah kembalilah seperti semula engkau dating”,maka diapun kembali dan terbit dari temat terbitnya,kemudian dia berjalan sehingga sampai tempat peredarannya dibawah ’arsy,lalu dia bersujud.Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya : bangunlah ! kembalilah seperti semula engkau datang : maka diapun kembali dan terbit dari tempat terbitnya,kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ketempat peredarannya dibawah ‘arsy,lalu dikatakan padanya: “bangunlah,terbitlah dari arah barat : maka diapun terbit dari barat :.Rosululloh Saw bersabda (yang artinya),”Tahukah kalian kapan hal itu terjadiHal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiriyang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”(H,R.Al-Bukhori Muslim).


Tuesday, October 20, 2020

BACALAH TUGAS BERIKUT

 






BAB 3..SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BELANDA

 SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BELANDA

Adik adik pelajar yang tetap semangat …!. Masih ingatkah dengan strategi perang gerilya yang dilakukan panglima besar Jendral Soedirman saat menghadapi Belanda dalam agresi militer kedua 1948?. Ternyata strategi perang gerilya tersebut sangat ditakuti oleh lawan pada masa itu.

“Perang gerilya sangat ditakuti oleh negara Barat, itu diakui oleh Amerika .Terlebih lagi Belanda saat melakukan agresi , mereka yang merasakan langsung”., kata Kepala Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat Dinas Sejaarah TNI Angkatan Darat Kolonel Nur Wasis di Yogyakarta.

Ketika itu ujarnya Pasukan Indonesia mengalami kekalahan karena menerapkan strategi linear yang tidak cocok digunakanketika menghadapi lawan yang lebih kuat dan maju dari perlengkapan dan ppersenjataan.

“Mereka senjatanya lebih maju, kita kalah. Oleh karenanya pada agresi ke 2 diubah strateginya dengan perang gerilya.Strategi ini banyak diapresiasi oleh negara asing karena dilakukan secara baik oleh Jendral Soedirman” tuturnya.

Gerilya merupakan strategi peperangan yang dilakukan secara berpindah pindah lokasi atau nomaden sembari melakukan serangan mendadak keppada musuh dan setelahnya kembali bersembunyi hingga serangan berikutnya.


A. Situasi dan Kondisi Kerajaan Kerajaan Islam di Indonesia ketika Belanda Datang

1. Kerajaan-Kerajaaan Islam sebelum Belanda Datang

Keadaan kerajaan kerajaan Islam menjelang datangnya Belanda pada abad ke 16 dan awal abad ke 17 ke Indonesia berbeda beda bukan hanya berkenaan dengan kemajuan politik,tetapi juga pproses Islamisasinya.Situasi dan kondisi dibeberapa wilayah di Indonesia.


a. Di wilayah Sumatera 

Setelah Malaka jatuh ketangan Portugis perang politik dikawasan.Selat Malaka merupakan perjuangan segitiga : Aceh, Portugis dan Johor.Pada abad ke 16 tampaknya Aceh menjadi dominan terurama karena para pedagang muslim terhindar dari Malaka dan memilih Aceh sebagai pelabuhan transit.Selain itu ekspansi Aceh ketika itu berhasil menguasai perdagangan pantai barat Sumatera.Ketika itu Aceh memang sedang berada dalam masa kejayaan dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda.Dan ketika sultan Iskandar Muda telah wafat kemudian digantikan oleh sultan Iskandar Tsani.Sultan ini masih mampu mempertahankan kebesaran Aceh.Setelah ia meninggal Aceh secara berturut-turut dipimpin tiga orang wanita selama 59 tahun.Ketika itulah Aceh mengalami kemunduran.


b. Di wilayah Jawa

Pusat kerajaan sudah pindah dari pesisir ke dalam, yaitu dari Demak ke Pajang kemudian ke Mataram.Berpindahnya pusat pemerintahan itu membawa pengaruh besar yang sangat menentukan perkembangan sejarah Islam di Jawa.

Sementara itu di Banten, di pantai Jawa Barat muncul sebagai simpul penting antara lain karena perdagangan dan tempat penampungan pelarian dari pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur.Merosotnya peran pelabuhan-pelabuhan Jawa Timur akibat politik Mataram dan munculnya Makasar sebagai pusat perdagangan membuat jaringan perdagangan dan rute pelayaran dagang di Indonesia bergeser.

c. Di wilayah Sulawesi

Pada ahir abad ke 16 Pelabuhan Makasar berkembang dengan pesat akan tetapi ada factor-faktor historis lain yang mempercepat perkembanga.


Monday, October 19, 2020

Sunah-sunah Sholat Jum'at

 3. Sunah-Sunah Sholat Jum’at

Ada beberapa Sunnah-sunnah yang sangat disenangi untuk dikerjakan muslim yang telah wajib menunaikan sholat jum’at diantaranya adalah :

a. Mandi (seperti mandi janabah),memakai pakaian terbaik dan mengenakan wangi-wangian jika ada.Hal tersebut berdasarkan hadits.

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 877 dan Muslim, no. 844]

https://rumaysho.com/20838-hukum-mandi-jumat-itu-sunnah.html

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى

”Tidaklah seseorang mandi pada hari Jumat, lalu ia membersihkan anggota badannya semaksimal mungkin, dan memakai minyak atau memakai wangi-wangian yang ada di rumahnya, kemudian ia berangkat ke masjid, dan ia tidak memisahkan antara dua orang, kemudian ia melaksanakan shalat, dan ketika imam berkhutbah ia pun diam, melainkan dosa-dosanya akan diampuni antara Jumat itu dengan Jumat yang berikutnya’.” (HR. Bukhari)

b. Hendaklah bersegera pergi ke masjid/jama’ah jum’at,dan berangkat dengan tenang.

مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً

“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari, no. 881; Muslim, no. 850)

https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html

c. Setelah tiba di masjid hendaklah melakukan sholat tahiyatul masjid dua roka’at(meskipun khotib sudah berkhutbah).

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا

“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at, kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim, no. 857)

https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html

d. Orang yang dating terlambat hendaklah tidak menganggu anggota jama’ah yang sudah datang lebih awal,berdasarkan hadits :

e. Apabila khotib sudah mulai menyampaikan khutbahnya,hendaklah setiap jama’ah diam penuh dengan kekhusyu’an sembari memperhatikan khutbah dengan sungguh-sungguh(tidak berbicara,berbicara atau mengganggu (konsentrasi) sampai khotib selesai khutbahnya,berdasarkan hadits Ahmad tersebut pada angka 4 diatas.

4. Tata Cara Sholat Jum’at

Sholat jum’at harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang diajarkan dan dicontohkan Rosululloh Saw.Karena itu,agar kita dapat mengerjakan sholat jum’at secara benar,maka perlu mdngikuti beberapa ketentuan berikut ini :

a. Sholat jum’at dikerjakan pada waktu dhuhur.

b. Khotib segera naik mimbar untuk memulai khutbah diawali dengan salam.Berdasarkan hadits Nabi Saw :


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا صَعِدَ الْمِنْبَرَ سَلَّمَ 

“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika telah naik mimbar biasa mengucapkan salam”. [HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah].


Referensi: https://almanhaj.or.id/2618-jumat-sifat-khutbah-jumat.html

c. Setelah khotib naik mimbar dan mengucapkan salam mu’adzin mengumandangkan adzan.

d. Setelah adzan,khotib memulai khutbah yang pertama(harus terpenuhi syarat dan rukun khutbah ).

e. Setelah khutbah pertama selesai,khotib duduk sejenak sebelum memulai khutbah kedua.

f. Kemudian,khotib berdiri lagi untuk khutbah kedua yang diakhiri dengan do’a.

g. Setelah selesai khutbah kedua,muadzin mengumandangkan iqomah yang menujukkan bahwa sholat jum’at segera dimulai.

h. Imam segera mulai memimpin sholat jum’at dan para makmum segera mengikuti imam untuk sholat secara berjama’ah.

5. Halangan-Halangan Sholat Jum’at

Adapun halangan-halangan yang membolehkan untuk tidak sholat jum’at dan jama’ah diantaranya adalah :

a. Ketika turun hujan apabila hujan tersebut akan membasahi pakaian dan tidak menemukan paying atau alat teduh lainnya.

b. Sakit yang memberatkannya untuk melaksanakan ibadah sholat jum’at serta merawat orang sakit yang tidak ada perawatnya .

c. Kondisi yang dapat membahayakan diri, harta dan kehormatannya.

d. Dalam keadaan safar/perjalanan.

e. Sedang sibuk mengurus janazah.


6. Larangan sholat Jum’at

Larangan bagi orang yang sedang sholat jum’at pada saat khotib sedang khutbah karena dapat menjadikan sholat jum’atnya menjadi sia –sia yaitu :

a. Membaca al-Qur’an ketika khotib sedang berkhutbah.

b. Membaca bku ketika khotib sedang khutbah.

c. Datang ke masjid setelah iqomah.

d. Berbicara/bercakap-cakap/bercanda.

e. Menegur orang lain dengan suara.

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ . وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jum’at, ‘Diamlah, khotib sedang berkhutbah!’ Sungguh engkau telah berkata sia-sia.”(HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851).

https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html

f. Tidak menyimak yang disampaikan khotib.