Tuesday, November 10, 2020

Pengaruh Kebijakan Belanda terhadap Pendidikan Islam

 B. Pengaruh Kebijakan Belanda Terhadap Pendidikan Islam

Tiga setengah abad Belanda menjajah Indonesia dan berbagai macam bentuk kebijakan dan pendekatan telah dilakukan oleh Belanda di wilayah jajahannya,yang umumnya kebijakan mereka merugikan masyarakat secara umum.Menjelang dan awal abad XX ada beberapa kebijakan Belanda di Indonesia yang secara signifikan berpengaruh terhadap pendidikan Islam yaitu :

1. Politik Etis

Politik Etis maksudnya adalah politik balas budi, politik ini diberlakukan pada tahun 1901, politik ini adalah system yang diberlakukan Belanda untuk membagun negara jajahannya, cikal bakal politik etis berdasarkan pidato kenegaraan yang disampaikan oleh ratu Belanda Wilhelmina menjelang ahir tahun 1901,diantara pokok-pokok pikirannya: arah baru yang ditempuh oleh politik penjajahan.

Secara konsep politik etis sangat baik karena ada keberpihakan kepada kaum pribumi. Namun dalam pelaksanaannya colonial Belanda bekerja sama dengan kolompok liberal (pemegang saham),tetap mengeksplotir daerah jajahannyauntuk kepentingan ekonominya.Dalam menjalankan politik etis Belanda menerapkan trilogy program yaitu meliputi : edukasi (pendidikan),irigasi (pengairan) dan transmigrasi (perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah perkebunan jawa).

Kepentingan dan ertimbangan politik lebih mereka utamakan, sedikit banyaknya memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut kelanjutan politik kolonialis mereka.Diantara pertimbangan itu adalah untuk memilih system pendidikan yang dapat memenuhi tuntutan moral politik etis, tapi juga dapat memenuhi kepentingan politik jajahannya,dan berusaha bertanggung jawab untuk mendidik dan mencerdaskan rakyat yang mayoritas muslimdan disamping itu juga berusaha meredam kekuatan yang mungkin timbul dari pengaruh fanatisme keagamaan mereka.

Meskipun sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah belum mencukupi kebutuhan pendidikan untuk masyarakat, tapi sekolah-sekolah itu ikut membawa perubahan dalam bidang pendidikan di Indonesia.Sekolah-sekolah system barat(Belanda)tersebut mendorong timbulnya pemkiran baru bagi pengelola pendidikan Islamdi tanah air.Sistem pendidikan pesantren mulai mendapat sorotan karena dinilai kolot,serta sudah tidak mampu memenuhi tuntunan dan kebutuhan zaman.Sebaliknya para penyelenggara pondok pesantren merasa, rasa menutup diri terhadap dunia luar erat kaitannya berusaha mempertahankan kemurnian agama dari unsur pengaruh budaya Barat yang modern.

Sebaliknya ada pula yang berpendirian bahwa kaum muslimin harus menemukan sumber kekuatan barat dan memilikinya.Usaha ini dilakukan dengan cara mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologibarat untuk memperkuat masyarakat Islam.Kedua pendapat tersebut menurut Edward Montimer merupakan kunci pemikiran pemuka-pemuka Islam ketika itu.Kalangan pembaru ini selanjutnya berpendapat, bahwa factor yang menyebabkan keterbelakangannya umat Islam terletak pada kelemahan system pendidikan Islam yang ada.Untuk itu mereka mengadakan pembaharuan dibidang pendidikan dengan menyelenggarakan system madrasah,sebagai hasil integrase antara system pendidikan barat dengan system pendidikan pesantren.

Di Indonesia usaha dan gerakan pembaharu itu dalam bidang pendidikan dimulai pada pertengahan abad ke 20, seperti yang dilakukan oleh kaum muda Minangkabau,Jami’at Khoir,Muhammadiyah,al-Irsyad,Persyarikatan Ulama,Persis dan lainnya.Sebagai dampak sampingan dari pembaruan itu pendidikan Islam di Indonesia mengalami perubahan diberbagai aspek,seperti system, kelembagaan, administrasi, enyelenggara, maupun tamatan institusi pendidikan itu sendiri.


Monday, November 9, 2020

Syarat Menjadi Khotib

 3. Syarat menjadi Khotib


Menjadi seorang khotib merupakan tugas yang sangat mulia,dan tidak semua orang menjadi khotib.Oleh karena itu,menjadi khotib diperlukan pribadi yang mampu memenuhi berbagai macam syarat yaitu :

a. Khotib harus seorang laki-laki

b. Baligh/dewasa

c. Memiliki pengetahuan yang luas tentang agama

d. Suci dari hadats dan najis

e. Menutup aurat

f. Khotib hendaknya berdiri ketika menyampaikan khutbah

g. Khotib harus seorang yang bersemangat.

h. Khotib harus mengetahui syarat,rukun dan Sunnah khutbah.


4. Fungsi Khutbah


Islam menghendaki agar ukhuwah Islamiyah utuh,terpelihara dengan baik,dan satu sama lain saling mengingatkan dalam kebenaran,ketaqwaan dengan ppenuh kesabaran.Dalam kesempatan berkumpul pada hari jum’at saling mengingatkan itu dilakukan dengan adanya khutbah jum’at.Oleh karena itu fungsi khutbah jum’at antara lain :

a. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Alloh Swt.

b. Untuk mengingatkan kepada kaum muslimin agar meningkatkan amal sholeh dan lebih memperhatikan mereka yang kurng mampu untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat.

c. Untuk mengingatkan kaum muslimin mengenai ajaran Ian kemauan menuntut ilmu pengetahuan dan wawasan keagamaan.

d. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar lebih meningkatkan akhlaqul karimah dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat,bernegara dan berbangsa.

e. Untuk mengingatkan kaum muslimin mengenai ajaran Islam,baik perintah maupun larangan-Nya.

f. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar rajin dan giat bekerja untuk mengejar kemajuan dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

g. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan membantu sesame muslim.


C. Keutamaan Ibadah Jum’at


Ada beberappa keutamaan ibadah jum’at diantaranya adalah :

1. Dapat menghapus dosa

Hadits #1149




وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.




Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 233]

2. Terdapat waktu yang mustajab.

Dari Abu Burdah bin Abi Musa Al Asy’ari. Ia berkata, “Abdullah bin  Umar bertanya padaku, ‘Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai waktu mustajabnya doa di hari Jumat?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul, aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ


“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.” (HR. Muslim 2012 dan Abu Daud 1051).


Referensi: https://konsultasisyariah.com/24097-waktu-mustajab-di-hari-jumat.html


3. Jika bersegera menghadiri sholat jum’at,akan memperoleh pahala yang besar.

Apabila kita bersegera untuk berangkat ke masjid menghadiri dan melaksanakan sholat jum’at, maka kita akan memperoleh pahala yang besar.Dalam sebuah hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dijelaskan bahwa,siapa saja yang daatang lebih awal ke masjid untuk melaksanakan sholat jum’at maka pahalanya sama seperti berqurban seekor unta,begitu seterusnya sampai yang daatang terahir pahalanya sama seperti berqurban sebutir telur.


مَنْ راح في الساعة الأولى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً


“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari, no. 881; Muslim, no. 850).


Sunday, November 8, 2020

Kisah nabi Ya'qub as

 D. Kisah Keteguhan Hati Para Rosul Dalam Bertauhid dan Beribadah


a. Nabi Ya’qub as (1837-1690 SM)

Nabi Ya’qub as adalah putra dari nabi Ishaqas bin Ibrohim as sedang ibunya adalah saudara dari nabi Ibrohim yang bernama Rafiqoh binti A’zar.Dalam al-Qur’an telah dinyatakan bahwa nabi Ya’qub telah memberi wasiat keada putra putranya,setelah beliau mendekati ajalnya.Ia kumpulkan anak-anaknya dan berkata kepada anak-anaknya.”Apa yang kamu sembah sepeninggalku ?”,mereka menjawab.” Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu,Ibrohim,Isma’il dan Ishaq,(yaitu)Tuhan yang maha Esa dan kami hanya tunduk dan patuh hanya kepada-Nya”.Q.S.al-Baqoroh : 133.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ  


133. Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".


Walaupun tergeletak diatas tikar maut,Nabi Ya’qub as tetap memikirkan keselamatan aqidahputra putranya.Mulutnya terbata bata menanyakan kiblat aqidah mana yang akan diikuti putra putranya sepeninggalnya?.Tuhan seperti appa yang akan kalian sembah?Tanya Ya’kub as “ Qiblat aqidah kami mengikuti nenek moyang,Jbrohim,Ismail dan Ishaq as.Sembahan mereka itu juga sembahan kami.Tuhan yang maha Esa.

Nabi Ya’qub as adalah seorang ayah yang patut dijadikan teladan,dimana beliau mendidik anak-anaknya dengan pendidikan yang baik,walaupun ahirnya sebagian dari anak anak nabi Ya’qub as,berlaku jahat kepada Yusuf sampai sampai mereka melempar nabi Yusuf as ke dalam sumur.Maka nabi Ya’kub bersedih karena berpisah dengan puteranya,bahkan ia sampai menderita buta karena sedih yang begitu dalam.


Tuesday, October 27, 2020

Politik Islam Masa Penjajahan Belanda

 2. Politik Islam pada Masa Penjajahan Belanda

Kehadiran Belanda di Indonesia tidak hanya mengeskploitasi kekayaan alam Indonesia,tetapi juga menekan politik dan kehidupan keagamaan rakyat.Belanda terus menerapkan langkah-langkah yang membatasi gerak pengamalan agama Islam.Upacara-uacara keagamaan yang dilakukan secara terbuka dilarang,ibadah haji dibatasi dan setia jama’ah haji yangpulang ke Indonesia diawasi dengan ketat untuk mengantisipasi pengaruh muslim yang telah haji yang dapat membangkitkan semangat perlawanan pemerintah Belanda.

Politik yang dijalankan pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam sebenarnya didasari oleh adanya rasa kekuatan, rasa panggilan agamanya yaitu Kristen dan rasa kolonialismenya.Dengan begitu,mereka menerapkan berbagai peraturan dan kebijakan,diantaranya :

a. Pada tahun 1882 pemerintah Belanda membentuk suatu badan khusus yang bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikkan Islam yang mereka sebut Prieserraden.Dari nasihat Badan inilah ,pada tahun 1905 pemerintah Belanda mengeluarkan peraturan baru yang isinya menyatakan bahwa orang yang memberikan pengajaran atau pengajian agama Islam harus terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah Belanda.

b. Tahun 1926 keluar lagi peraturan yang lebih ketat terhadap pendidikkan aagama Islam,yaitu tidak semua orang (kiai) boleh memberikan pengajaran mengaji,terkecuali telah mendapatkan semacam rekomendasi atau persetujua  pemerintah Belanda.

c. Tahun 1932 keluar lagi peraturan yang isinya berupa kewenangan untuk membrantas dan menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada izinnya atau memberikan pelajaran yang tidak disukai oleh pemerintah Belanda yang disebut Ordonansi sekolah liar.


3. Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Belanda

Sebelum kedatangan bangsa Eropa,termasuk Belanda,pendidikan Islam sudah ada dan mulai berkembang ke seluruh pelosok tanah air.Walaupun pelaksanaannya masih sangat sederhana(tradisional) jika dibandingkan dengan perkembangan setelah kedatangan bangsa Belanda.Pendidikan Islam berjalan dan berkembang seiring dengan dakwah dan penyebaran Islam itu sendiri,baik dikalangan masyarakat maupun istana raja-raja.Pendidikan Islam pada saat itu mengambil bentuk halaqoh,dan tatap muka perorangan di musholla,masjid,maupun pesantren.

Ketika Belanda dating,pendidikan Islam mulai mengalami hambatan.Rintangan dan tantangan untuk berkembang lebih maju seiring dengan pperkembangan dan kemajuan zaman itu terjadi terutama ketika dihadapkan dengan persaingan melawan kristenisasi yang justru dilakukan oleh kaum penjajah mulai dari bangsa Portugis hingga Belanda.Belanda membuat berbagai peraturan dan kebijakan yang intinya menghambat dan menghalangi perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam.

Kolonial Belanda memperlakukan umat Islam sejajar dengan kaum pribumi.Sekolah untuk mereka terbatas hanya sekolah desa dan Vervlog padahal Islam agama mayoritas penduduk pribumi.Sedangkan penduduk beragama selain Islam khususnya Kristen (protestan-Katholik) diperlakukan dengan banagsa Eropa.Keadaan ini membekas dalam hati umat Islam.Selain itu colonial Belanda selalu menempatkan Islam sebagai musuh baik untuk kolonialisme maupun untuk usaha menyebarkan agama Nasrani.

Keadaan pendidikan umat Islam pada zaman Belanda dan waktu kewaktu demikian mempprihatinkan karena terus menerus mendapatkan tekanan dan perlakuan yang tidak menggembirakan.Namun demikian,umat Islam secara terus menerus pula tetap berjuang dan melakukan perlawanan hingga ahirnya pendidikan Islam mengalami kebangkitan.

Kebangkitan tersebut terinspirasi oleh gerakan yang lahir di Timur Tengah yang dibawa oleh orang-orang Indonesia yang menunaikan haji ke tanah suci Makkah.Gerakan ini dimulai dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di Minangkabau yang disusul oleh pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia,Persyarikatan Ulama Majalengka,Jawa Barat (1911),Muhammadiyah di Yogyakarta (1912),Persatuan Islam di Bandung (1920),Nahdlotul Ulama di Surabaya (1926) dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Candung Bikit Tinggi (1930) dan lain sebagainya.

Dengan munculnya gerakan gerakan itu keadaan pendidikan Islam mengalami perkembangan kea rah yang lebih baik dan maju,meskipun Belannda tidak menghendakinya.Bahkan cenderung menghalangi pertumbuhan dan perkembangannya.Perkembangan kearah yang lebih baik dan maju itu,paling tidak bisa diukur,salah satunya dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bermunculan sebagaimana disebutkan diatas.


Monday, October 26, 2020

B.Ketentuan Khutbah

 B. Ketentuan Khutbah

Kutbah Jum’at merupakan sebuah komponen yang penting dalam pelaksanaan sholat jum’at,sehingga bagi siapapun yang melaksanakan ritual mingguan ini seharusnya mengerti apa yang dimaksud dengan khutbah jum’at terutama seorang yang bertugas menjadi khitib.

1. Syarat-syarat khutbah jum’at

Dalam pelsaksanaan dua khutbah hendaklah diperhatikan dengan sungguh sungguh tentang tata pelaksanaannya sebagaimana yang dituntunkan oleh Rosululloh Saw.Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan ketika berkhutbah yaitu :

a. Hendaknya khutbah tu dimulai sesudah tergelincirnya matahari.

b. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri serta menghadapkan wajahnya kepada jama’ah sholat jum’at.

c. Hendaknya khotib mengucapkan salam ketika telah berada di atas mimbar’

d. Khotib hendaknya duduk diantara khotbah yang pertama dengan khotbah yang kedua.Ketentuan ini sesuai dengan hatdits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdulloh bin umar Ra.Ia berkata “ Nabi Saw melakukan dua khutbah dan duduk diantara keduanya”.(al-Bukhori).

e. Hendaknya khotib berkhutbah dengan penuh semangat,disertai dengan suara yang jelas,terang didengar,atau suara keras tetapi tidak berlebihan.

f. Kedua khutbah dimulai setelah adzan selesai dikumandangkan dan iqomahpun segera diserukan setelah berahirnya khutbah yang kedua.

g. Hendaknya khutbah disampaikan secara singkat.

2. Rukun Khutbah Jum’at

Selain syarat khutbah,yang harus diperhatikan dan harus diketahui oleh seorang khotib adalah rukun khutbah.Karena jika salah satu rukun khutbah tidak dilaksanakan atau ditinggalkan,maka khutbah jum’at tidak sah.Dalam menyampaikan khutbah,baik itu khutbah yang ppertama maupun khutbah yang kedua,hendaknya memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Menyampaikan puji-pujian kepada Alloh Swt.Berdasarkan hadits Nabi Saw.yang menggambarkan “Adalah khutbah Nabi pada hari jum’at ia mulai dengan Alhamdulillah dan memuji kepada Alloh Swt”.(H.R.Muslim).

b. Menyampaikan sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.

c. Mengucapkan kesaksian atau syahadah.Berdasarkan kepada sabda Rosululloh Saw.”Khutbah yang didalamnya tidak diucapkan syahadat,sama halnya dengan tangan bunting”.(H.R.Ahmad,Abu Dawud,dan at-Tirmidzi)

d. Mewasiatkan taqwa,yaitu mengajak atau berwasiat untuk dirinya seendiri dan para jama’’ah untuk meningkatkan taqwa kepada Alloh,menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan segala perintah-Nya.Berdasarkan sabda Rosululloh Saw: “ Adalah Rosululloh Saw senantiasa mewasiatkan taqwa kepada Alloh dalam khutbahnya”.(H.R.Muslim).

e. Membaca ayat al-Qur’an dalam khutbahnya,hendaknya khotib menguraikan satu tema yang didasarkan pada firman Alloh Swt.Sebagaimana khutbah yang dilakukan oleh Rosululloh Saw : “Rosululloh Saw berkhutbah sambil berdiri dan beliau duduk diantara dua khutbah,membaca ayat-ayat al-Qur’an serta memberi nasehat kepada manusia”.(H.R.Jama’ah kecualial-Bukhori dan at-Tirmidzi).

f. Memanjatkan doa diakhir khutbah yang kedua,yaitu berdoa memohon agar diampuni segala dosa dan kesalahan atas orang-orang mukminin serta diselamatkan hidupnya didunia dan di akhirat.


Sunday, October 25, 2020

Tanda Beriman kepada Para Rosul

 C. Tanda Tanda Orang yang Beriman Kepada Rosul Rosul Alloh

Bentuk keimanan kita kepada rosul-rosul Alloh Swt akan melahirkan suatu sikap dan perilaku sebagai berikut :


1. Teguh keimanannya kepada Alloh Swt

2. Meyakini kebenaran yang dibawa kepada para rosul.

3. Tidak membeda-bedakan antara rosul yang satu dengan rosul yang lain.

4. Menjadikan para rosul sebagai uswatun khasanah

5. Meyakini rosul-rosul Alloh sebagai rohmat bagi alam semesta.

6. Meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi dan rosul terahir.

7. Mencintai nabi Muhammad Saw.



Friday, October 23, 2020

Hadits tentang Penciptaan Alam Semesta

 e. Hadits Riwayat al-Bukhori tentang Penciptaan Alam Semesta.

   Makna dari hadits tersebut adalah:

“Alloh Ta’ala telah ada sementara tidak ada sesuatu selain Dia, dan singgasana-Nya (‘Arsy-Nya) berada diaatas air, Dia telah menuliskan adz-Dzikr segala sesuatu dan Dia menciptakan langit dan bumi”. H.R.al-Bukhori.


Isi Hadits Riwayat al-Bukhori

Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhori berisi tentang berita kebenaran Alloh dan penciptaan langit dan bumi.Hadits ini merupakan salah satu dalil naqli bahwa Alloh ada tanpa bermula dari tidak ada.Berbeda halnya dengan mahluk yang ada dengan permulaan dari tidak ada.Mahluk itu ada karena diciptakan oleh Alloh sang kholiq.Sementara Alloh adalah Dzat yang ada dan tidak bermula dari tidak ada.Demikianlah pesan dari hadits ini ,pesan tentang kekuasaan,kemuliaan dan  keagungan Alloh yang jauh dari sifat keterbatasan mahluk.

Alloh telah menciptakan nama-nama dan penyebutan untuk setiap mahluk.Alloh juga yang telah menciptakan langit dan bumi dengan berbagai macam fasilitas untuk mempermudah kehidupan manusia.Melalui berbagai macam keteraturan yang ada di jagat raya, manusia mendapatkan berbagai kemudahan dalam menjalani kehidupan.Kemudahan dalam menjalani kehidupan tersebut dimaksudkan agar manusia senantiasa mempergunakannya untuk beribadah kepada Alloh Swt.Beribadah kepada Alloh dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi berbagai larangan-Nya.Beribadah dengan caara mentauhidkan Alloh dan menjauhi segala bentuk erbuatan yang mempersekutukann-Nya dengan mahluk.

Hadits ini juga mengabarkan tentang keberadaan Alloh di atas ‘Arsy.Meskipun Alloh berada diatas ‘Arsy yang terletak diatas langit lapis 7,tetapi ilmunya mencakup seluruh jagat raya tanpa terkecuali.Alloh mengetahui segala sesuatu yang sudah terjadi dan yang belum terjadi.Tidak ada daun sehelai pun di bumi yang jatuh melainkan atas pengetahuan dan pengaturan Alloh.Apapun yang dikerjakan manusia,baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan dibelahan bumi manapun,pasti diketahui oleh Alloh.Kelak perbuatan itu akan dibalas oleh Alloh kelak diakhirat.Perbuatan baik berubah rohmat dan ridhi-Nya,sementara perbuatan buruk akan dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya.

Berdasarkan isi dari hadits ini,diantara sikap atau perilaku dalam kehidupan sehari hari yang harus dimiliki oleh pelajar Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

a. Senantiasa merasa diawasi oleh Alloh kapanpun dan dimanapun berada.

b. Mensyukuri nikmat kesehatan dengan cara mempergunakannya untuk beribadah.

c. Menjauhi keyakinan bahwa Alloh itu DzatNya berada dimana-mana,akan tetapi ilmu Alloh lah yang mencakup seluruh jagat raya.

3. Keterkaitan antara Sunatulloh dengan Tanda Kekuasaan Alloh sesuai dengan pesan Q.S.al-Jatsiyah(45) :12-13,al-‘Ankabut(29) : 44,ar-Ruum (30) : 8,as-Sajadah (32) :4 serta Hadits terkait.

Kesempurnaan dan berbagai keteraturan yang sangat rapi di alam semesta merupakan bagian dari ketetapan hokum Alloh atau sunatulloh.Ayat-ayat dan hadits yang terdapat dalam bab ini semua berbicara tentang sunatullohdalam penciptaan langit dan bumi beserta isinya.Adapun keterkaitan antara sunatulloh dan tanda tanda kekuasaan Alloh adalah bahwa tanda kekuasaan Alloh dapat dilihat dapat diketahui melalui ayat qauliyah dalam al-Qur’an maupun al-Hadits atau melalui ayat kauniyah yang terdapat dalam penciptaan alam semesta.

Semesta alam ini ada karena diciptakan oleh Alloh sang pencipta.Penciptaan alam semesta yang sedemikian luas,tak terbatas satuan ukur merupakan maha karya yang sangat luar biasa.Maha karya ini tentunya merupakan produk serangkaian hokum Alloh yang sangat sempurna yang disebut dengan sunatulloh.Hasil sunatulloh yang ada disemesta ala mini merupakan tanda-tanda kekuasaan Alloh.Tanda-tanda kekuasaan Alloh yang ada di alam semesta ini seharusnya lebih dari mampu untuk mengantarkan para manusia untuk pengagungan yang hakiki kepada Alloh sang pencipta.

C. Wawasan

Dari Abu Dzar bahwa pada suatu hari Nabi Saw pernah bersabda, “ Tahukah kalian kemanakah matahari ini pergi?” Mereka berkata” Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetaui?”Beliau bersabda,”Sesungguhnya matahari ini berjalan sehingga sampai ketempat peredarannya di bawah ‘arsy,lalu dia bersujud.Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya:”Bangunlah kembalilah seperti semula engkau dating”,maka diapun kembali dan terbit dari temat terbitnya,kemudian dia berjalan sehingga sampai tempat peredarannya dibawah ’arsy,lalu dia bersujud.Dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya : bangunlah ! kembalilah seperti semula engkau datang : maka diapun kembali dan terbit dari tempat terbitnya,kemudian berjalan sedangkan manusia tidak menganggapnya aneh sedikitpun darinya sehingga sampai ketempat peredarannya dibawah ‘arsy,lalu dikatakan padanya: “bangunlah,terbitlah dari arah barat : maka diapun terbit dari barat :.Rosululloh Saw bersabda (yang artinya),”Tahukah kalian kapan hal itu terjadiHal itu terjadi ketika tidak bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiriyang belum beriman sebelum itu atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.”(H,R.Al-Bukhori Muslim).